Mentari Meida
http://www.kompasiana.com/mentarimeida
Yang membedakan manusia dengan binatang adalah manusia membaca buku, sementara binatang tidak. Manusia yang bermartabat adalah manusia yang membaca buku sastra. Dan manusia yang memusnahkan sastra adalah yang seperti binatang.”
Kurang lebih begitulah kata-kata Hari Rusli yang disampaikan Mayong Suryo Laksono pada Konser Koin Sastra yang sukses digelar semalam di Bentara Budaya Jakarta (13/4). Mayong beserta Faby Febiola menjadi pembawa acara dalam acara Konser Koin Sastra yang diselenggarakan untuk menggalang dana demi keberlangsungan hidup Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin.
Pusat dokumentasi yang memiliki “harta sastra” terlengkap se-Asia Tenggara ini terancam tutup setelah dikeluarkan SK yang ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo yang menyatakan bahwa untuk tahun 2011 Pemprov DKI Jakarta hanya akan memberikan dana bantuan untuk pengelolaan PDS HB Jassin sebesar Rp 50 juta per tahun. Jumlah dana yang diberikan Pemprov DKI makin berkurang setiap tahunnya, dan tahun ini ialah yang terparah. Hal inilah yang menggerakan hati para pecinta dan peduli sastra untuk menggalang dana untuk PDS HB Jassin atas nama #Koinsastra.
Konser Koin Sastra semalam dimeriahkan oleh lebih dari 20 artis dan seniman tanah air. Para pengisi acara tersebut adalah Dewa Budjana, Dwiki Dharmawan, Piyu Padi, Ari Malibu, Reda Gaudiamo, Djenar Maesa Ayu, Jose Rizal Manua, Sudjiwo Tedjo, Garin Nugroho, Hanna Fransisca, Cok Sawitri, Ananda Sukarlan, Soimah Pancawati, Inayah Wahid, Gunawan Maryanto, Saras Dewi, Ayu Laksmi, Maya Hasan, Band Kotak, Efek Rumah Kaca, Float, dll. Malam itu pula diluncurkan sebuah buku kumpulan cerpen “Dari Datuk Ke Sakura Emas” yang ditulis oleh 14 penulis dimana seluruh hasil royalti penjualan buku ini akan disumbangkan untuk PDS HB Jassin.
Dari Konser Koin Sastra semalam menunjukan dengan begitu jelas bahwa masih begitu banyak orang yang peduli atas keberlangsungan nasib Sastra Indonesia khususnya PDS HB Jassin. Konser dihadiri oleh ratusan orang, begitu ramai, dan begitu penuh cinta saya rasa. Gerakan yang lahir atas kepedulian berbagai pihak, yang awalnya hanya ramai diperbincangkan di jaringan Twitter dan Facebook saja, bisa menjadi sebuah bukti cinta yang ril. Seperti yang disampaikan oleh seorang penyair dari Bandung yang menjadi salah satu pengisi acara dari Konser Koin Sastra semalam, “Saya di sini hanya bisa membacakan puisi, tapi setidaknya ini adalah bukti kepedulian saya yang nyata terhadap PDS HB Jassin. Cinta yang nyata, bukan sekedar janji.”
Sampai tadi malam jumlah dana yang berhasil dikumpulkan oleh Tim Koin Sastra sebesar Rp 172.732.665. Konser hanya terselenggara dalam waktu beberapa jam saja namun jumlah dana yang terkumpul bahkan lebih besar daripada yang mampu diberikan Pemprov DKI Jakarta untuk jangka waktu setahun. Sementara Gubernur Metropolitan kita yang terhormat, Fauzi Bowo, telah menjanjikan akan memberikan dana Rp 1 milliar setiap tahunnya untuk PDS HB Jassin. Kita tunggu saja bukti nyatanya. Namun saya kok sangsi.
Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2011/04/15/konser-koin-sastra-bukti-nyata-para-pecinta-dan-peduli-sastra/
http://www.kompasiana.com/mentarimeida
Yang membedakan manusia dengan binatang adalah manusia membaca buku, sementara binatang tidak. Manusia yang bermartabat adalah manusia yang membaca buku sastra. Dan manusia yang memusnahkan sastra adalah yang seperti binatang.”
Kurang lebih begitulah kata-kata Hari Rusli yang disampaikan Mayong Suryo Laksono pada Konser Koin Sastra yang sukses digelar semalam di Bentara Budaya Jakarta (13/4). Mayong beserta Faby Febiola menjadi pembawa acara dalam acara Konser Koin Sastra yang diselenggarakan untuk menggalang dana demi keberlangsungan hidup Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin.
Pusat dokumentasi yang memiliki “harta sastra” terlengkap se-Asia Tenggara ini terancam tutup setelah dikeluarkan SK yang ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo yang menyatakan bahwa untuk tahun 2011 Pemprov DKI Jakarta hanya akan memberikan dana bantuan untuk pengelolaan PDS HB Jassin sebesar Rp 50 juta per tahun. Jumlah dana yang diberikan Pemprov DKI makin berkurang setiap tahunnya, dan tahun ini ialah yang terparah. Hal inilah yang menggerakan hati para pecinta dan peduli sastra untuk menggalang dana untuk PDS HB Jassin atas nama #Koinsastra.
Konser Koin Sastra semalam dimeriahkan oleh lebih dari 20 artis dan seniman tanah air. Para pengisi acara tersebut adalah Dewa Budjana, Dwiki Dharmawan, Piyu Padi, Ari Malibu, Reda Gaudiamo, Djenar Maesa Ayu, Jose Rizal Manua, Sudjiwo Tedjo, Garin Nugroho, Hanna Fransisca, Cok Sawitri, Ananda Sukarlan, Soimah Pancawati, Inayah Wahid, Gunawan Maryanto, Saras Dewi, Ayu Laksmi, Maya Hasan, Band Kotak, Efek Rumah Kaca, Float, dll. Malam itu pula diluncurkan sebuah buku kumpulan cerpen “Dari Datuk Ke Sakura Emas” yang ditulis oleh 14 penulis dimana seluruh hasil royalti penjualan buku ini akan disumbangkan untuk PDS HB Jassin.
Dari Konser Koin Sastra semalam menunjukan dengan begitu jelas bahwa masih begitu banyak orang yang peduli atas keberlangsungan nasib Sastra Indonesia khususnya PDS HB Jassin. Konser dihadiri oleh ratusan orang, begitu ramai, dan begitu penuh cinta saya rasa. Gerakan yang lahir atas kepedulian berbagai pihak, yang awalnya hanya ramai diperbincangkan di jaringan Twitter dan Facebook saja, bisa menjadi sebuah bukti cinta yang ril. Seperti yang disampaikan oleh seorang penyair dari Bandung yang menjadi salah satu pengisi acara dari Konser Koin Sastra semalam, “Saya di sini hanya bisa membacakan puisi, tapi setidaknya ini adalah bukti kepedulian saya yang nyata terhadap PDS HB Jassin. Cinta yang nyata, bukan sekedar janji.”
Sampai tadi malam jumlah dana yang berhasil dikumpulkan oleh Tim Koin Sastra sebesar Rp 172.732.665. Konser hanya terselenggara dalam waktu beberapa jam saja namun jumlah dana yang terkumpul bahkan lebih besar daripada yang mampu diberikan Pemprov DKI Jakarta untuk jangka waktu setahun. Sementara Gubernur Metropolitan kita yang terhormat, Fauzi Bowo, telah menjanjikan akan memberikan dana Rp 1 milliar setiap tahunnya untuk PDS HB Jassin. Kita tunggu saja bukti nyatanya. Namun saya kok sangsi.
Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2011/04/15/konser-koin-sastra-bukti-nyata-para-pecinta-dan-peduli-sastra/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar