Kompas, 13 April 2011
Konser amal untuk Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin digelar Rabu (13/4) malam ini di halaman Bentara Budaya Jakarta di Jalan Palmerah Selatan Nomor 17. Lebih dari 20 seniman dan artis terlibat dalam acara yang digagas lewat jejaring Twitter dan Facebook tersebut.
Mereka antara lain Dewa Budjana, Ayu Laksmi, band Kotak, Piyu Padi, Dwiki Dharmawan, Soimah Pancawati, Jose Rizal Manua, Djenar Maesa Ayu, Efek Rumah Kaca, Ananda Sukarlan, Warih Wisatsana, Sruti Respati, I Nyoman Sura, Gunawan Maryanto, Hanna Fransisca, Nussa Band, Saras Dewi, Reda Gaudiamo, Ari Malibu, serta sutradara Garin Nugroho.
Khrisna Pabhicara, Wakil Ketua Konser #Koinsastra, Selasa (12/4), mengatakan, konser tersebut merupakan bagian dari kepedulian pencinta sastra terhadap keberadaan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin yang sekarang terancam bangkrut karena tidak memiliki dana.
”Lewat konser ini kami ingin menggalang pengumpulan dana masyarakat. Seluruh dana yang terkumpul akan diserahkan kepada PDS, antara lain untuk membiayai proses digitalisasi dokumen-dokumen penting,” ujar Khrisna. Sejumlah individu, pengusaha, dan perusahaan membantu sejumlah alat untuk digitalisasi koleksi itu.
Puluhan relawan juga siap membantu langsung mendokumentasikan koleksi-koleksi berharga di sana.
PDS HB Jassin yang didirikan tahun 1977 menyimpan sekitar 50.000 dokumen sastra Indonesia modern. Di tempat itu juga tersimpan naskah-naskah yang ditulis para pengarang sejak tahun 1900. Tidak mengherankan jika PDS HB Jassin menjadi rujukan bagi penelitian-penelitian kebudayaan dan sastra dari dalam dan luar negeri karena dinilai sebagai pusat dokumentasi sastra terlengkap di Indonesia.
Saat ini ribuan koleksi karya sastra yang tersimpan di PDS terancam rusak karena pengelola tidak memiliki dana yang cukup untuk merawat dan menyimpan koleksi yang dikumpulkan HB Jassin secara teliti.
Berangkat dari kenyataan tersebut, komunitas pencinta sastra yang terdiri atas para penyair, musisi, sutradara, penulis, pelukis, dan mahasiswa menggulirkan gerakan #Koinsastra melalui jejaring sosial. Gerakan moral itu dalam waktu singkat bergulir di kampus-kampus dan komunitas sastra di seluruh Indonesia. Hasilnya, sejumlah uang dan perlengkapan komputer. (BSW)
Sumber: http://cabiklunik.blogspot.com/2011/04/koin-sastra-konser-amal-untuk-pds-hb.html
Konser amal untuk Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin digelar Rabu (13/4) malam ini di halaman Bentara Budaya Jakarta di Jalan Palmerah Selatan Nomor 17. Lebih dari 20 seniman dan artis terlibat dalam acara yang digagas lewat jejaring Twitter dan Facebook tersebut.
Mereka antara lain Dewa Budjana, Ayu Laksmi, band Kotak, Piyu Padi, Dwiki Dharmawan, Soimah Pancawati, Jose Rizal Manua, Djenar Maesa Ayu, Efek Rumah Kaca, Ananda Sukarlan, Warih Wisatsana, Sruti Respati, I Nyoman Sura, Gunawan Maryanto, Hanna Fransisca, Nussa Band, Saras Dewi, Reda Gaudiamo, Ari Malibu, serta sutradara Garin Nugroho.
Khrisna Pabhicara, Wakil Ketua Konser #Koinsastra, Selasa (12/4), mengatakan, konser tersebut merupakan bagian dari kepedulian pencinta sastra terhadap keberadaan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin yang sekarang terancam bangkrut karena tidak memiliki dana.
”Lewat konser ini kami ingin menggalang pengumpulan dana masyarakat. Seluruh dana yang terkumpul akan diserahkan kepada PDS, antara lain untuk membiayai proses digitalisasi dokumen-dokumen penting,” ujar Khrisna. Sejumlah individu, pengusaha, dan perusahaan membantu sejumlah alat untuk digitalisasi koleksi itu.
Puluhan relawan juga siap membantu langsung mendokumentasikan koleksi-koleksi berharga di sana.
PDS HB Jassin yang didirikan tahun 1977 menyimpan sekitar 50.000 dokumen sastra Indonesia modern. Di tempat itu juga tersimpan naskah-naskah yang ditulis para pengarang sejak tahun 1900. Tidak mengherankan jika PDS HB Jassin menjadi rujukan bagi penelitian-penelitian kebudayaan dan sastra dari dalam dan luar negeri karena dinilai sebagai pusat dokumentasi sastra terlengkap di Indonesia.
Saat ini ribuan koleksi karya sastra yang tersimpan di PDS terancam rusak karena pengelola tidak memiliki dana yang cukup untuk merawat dan menyimpan koleksi yang dikumpulkan HB Jassin secara teliti.
Berangkat dari kenyataan tersebut, komunitas pencinta sastra yang terdiri atas para penyair, musisi, sutradara, penulis, pelukis, dan mahasiswa menggulirkan gerakan #Koinsastra melalui jejaring sosial. Gerakan moral itu dalam waktu singkat bergulir di kampus-kampus dan komunitas sastra di seluruh Indonesia. Hasilnya, sejumlah uang dan perlengkapan komputer. (BSW)
Sumber: http://cabiklunik.blogspot.com/2011/04/koin-sastra-konser-amal-untuk-pds-hb.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar