Sabtu, 26 Februari 2011

PERANG-PERANG BERKENDALA

Suryanto Sastroatmodjo
http://sastra-indonesia.com/

1.
Pada galibnya, lewat ujung senjata, mestinya Prabu Duryudana dan Bima Sena dapat memperlihatkan pertarungan dahsyat yang mengecutkan hati. Bharatayudha memperlihatkan, awal dan ujung pergulatan ini sebenarnya amat seimbang, karena sama-sama memiliki semangat kerbau jantan, dan sama-sama pula memendam dendam. Walau, di babak yang menentukan, Duryudana remuk kepalanya oleh gada rujakpala, sebagaimana saudaranya, Dursasana, yang lebih dahulu maju ke medan laga. Peristiwanya kiranya semirip Resi Bisma, yang oleh Pandawa dan Kurawa dihormati sebagai seorang pinisepuh yang berasal dari Poyang terdahulu, namun pada perang besar ini, dia justru memihak kerabat Kurawa.
Adalah tragedi yang melecut sanubari, bahwa tokoh mahasakti ini harus menghadapi prajurit wanita Srikandi, yang sepenuhnya masih muda, lagipula tergolong alergis untuk menghadapi senapati-senapati tua, seperti Bisma. Toh, Bisma terguling oleh anakpanah-anakpanah merajam tubuh, dilepaskan oleh gendewa Srikandi. Anda, mungkin teringat kematian Prabu Salyapati oleh tangan Prabu Puntadewa(walau tak secara langsung), lantaran sukma Resi Bagaspati yang menagih janji kepada Salya (yang masa mudanya bernama Raden Narasoma) ini. Perang tanding dan perang memang berkelibatan, namun bukan saringgit dua kupang. Perang tanding, anya mempertemukan dua batin yang saling bertarung dan adu nalar, setelah zaman-zaman silam meracut kepahitan. Sementara itu, perang mempergelarkan rona-rona adu senjata dan adu-wawasan yang ingin saling meruntuhkan potensi masing-masing, setelah perundingan tak berhasil membikin titik temu yang dikehendaki. Tapi siapa harus dikasihani..?

2.
Berbicara tentangperang-perang Jawa yang berlangsung di abad ke-18, 19, hingga abad ke-20, senantiasa memperlihatkan garis yang kurang lebih sejajar. Kalau bukan karena semboyan “Ratu Adil” yang membawa konsekuensi pertahanan diri untuk melembagakan aksi-aksi kerakyatan yang radikal-keras semacam ini, maka acapkali juga bahwa kaum jelata menggunakan pula semboyan-semboyan yang berasal dari masa yang jauh silam, seperti bangkitnya kembali “Pajajaran Larang”,”Sigaluh Mimpang Jaya”, “Majapahit Rumuhan”, “Mataram Adiluwih”, yang dapat kita simak, pada pemberontakan Haji Kosim di Sindanglaya pada tahun 1886, Gerakan Nyai Dewi Rasminah di bekas tanah perdikan Ciasem (1890), Pemberonntakan yang dicetuskan Bagus Juntuk di Lowanu, Purworejo(1901), dan aksi bawah tanah yang diletupkan bekas dukun Jalampuan di Selang, Kebumen, penghujung 1903—di mana kesemuanya menyebarkan isim-isim, jimat-jimat, rajah-rajah, berikut ramalan yang membawa keesatan orang-orang kecil. Kesesatan di sini, misalnya dengan menunjukkan bahwa perang besar bakal tiba di akhir tahun, yang ditandai dengan kemarau panjang dan gerhana rembulan. Tindakan orang-orang rindu masa lampau, dan terdorong oleh gerakan berbau utopis ini, bukan lain adalah kepingin membangun Peradaban Lebih Jernih, seraya mengenyahkan pengaruh kebudayaan Eropa di satu pihak, dan membangun kembali kerajaan nenek moyang di pihak lain. Sebagai variant dari aksi-aksi sporadif begini, adalah warna keagamaan (biasanya Islam) yang disertakan sebagai bandingan, untuk menunjujjan, betapa unsur religious ikut dikumandangkan di langit kemelut jamannya. Dan bahwasanya, gerakan ini hanya bersifat lokal.

3.
Manakala gerakan Saminisme juga dipandang relevan untuk dibicarakan sebagai gerakan yang berlatar kerinduan akan zaan kemasan yang telah lampau, maka sementara itu kita saksikan, bahaimana dengan aksi diam, satyagraha, ahimsa, dan “senantiasa takkan melawan penindasan”, namun “dengan cita-cita dan sikap bertapa yang membisu”, mereka menggerakkan perlawanan yang meluas, kiranya nampak gambling telaahnya. Sedari 1880, lewat Samin Sepuh Suryowijoyo, hingga Samin Anom Suryosentiko, yang tertangkap di pertengahan tahun 1904—prinsip-prinsip juangnya meluas, hingga tertangkap ke berbagai distrik di Jatim dan Jateng. Aksi serupa pernah dilakukan oleh Mbah Suradal alias Kyai Jangkung, yang kala itu melebar ke wilayah kabupaten Pasuruan dan Probolinggo, hingga meresahkan penduduk, dan merepotkan penguasa Belanda. Bupati kedua wilayah tersebut, bahkan melakukan beberapa penghampiran, untuk melunakkan hati Kyai Jangkung, tapi sia-sia. Hingga dua tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 6 Maret 1880, diadakan suatu persetujuan yang ditandatangani di lereng GunungBromo, bahkan Dukun tertua di kwasana Siluwih, diangkat sebagai sesepuh adat Tengger. Ia diperkenankan melakukan upacara-upacara suci, tanpa diganggu oleh keributan dan kekisruhan wisata yang dikelola orang-orang kulit putih. Toh, pada tahun 1893, terjadi ontran-ontran Siwalan dan Trenggalung, karena tampilnya Mbah Jowaru alias Raden Adiratu, yang berhasil menghimpun anakcucunya yang tersebar di dukuh-dukuh tersebut. Dikisahkan, Dalem Kabupaten Malang sempat diserbu barisan berandalan desa dan selama hampir dua jam, Adipati beserta keluarganya di sandera. Baru huru-hara dapat ditanggulangi setelah pasukan Belanda dari garnisun kotamelakukan penyerbuan, membebaskan kabupaten, dan menewaskan Adiratu! Tapi tuntutan mereka, supaya kawasan Tengger dijadikan bumi perdikan, tak ditanggapi.

4.
Dalam pembentukan sikap yang lebih bersahabat serta lebih intim, maka dalam kehidupan pasca kemerdekaan, kita harus lebih meningkatkan lagi kerjasama yang berlangsung antara kelompok-kelompok sosial yang ada pada masa silamnya pernah terkotak-kotak dalam beberapa kasta yang setiapnya terasa mengembun amanat budaya yang cukup tinggi. Sebagai contoh, antara kaum ksatria yang tergolong ningrat di Jawa, dengan kelompok-kelompok waisya (usahawan) dan sudra (kelompok tanpa kerja, tanpa profesi) dan hingga paria (mereka tak terjamah, karena merupakan orang-orang urakan. Fungsionalitas yang menghubungkan antara kelas yang satu dengan yang lain, pada zaman Hindhu adalah fungsionalitas yang formal dan struktural, dan membawa serta kebutuhan massa yang jadi penyangga komunalnya, bahkan juga peneguh dinasti yang bertahta. Demikian pula, pertautan antara ksatruan dengnan kasta yang paling tinggi, yakni Brahmana—senantiasa terlihat akrab, lantaran yang disebut tertinggi itu berpengaruh dalam agama, tradisi, restu kehidupan, maupun tatanilai senibudaya yang mendukung legalnya pemerintahan. Memang sedari zaman pengaruh Islam di Jawa (akhir abad ke-15), saat matahari kerajaan Islam Demak naik, mengikis sisa-sisa kerajaan Majapahit, maka kasta ksatria “memenangi, bahkan Berjaya” di atas kasta tertinggi, sebagai pengganti brahmana-brahmana asli, pengaruhnya dikebiri, hingga menjadi kelas penaseat, tetapi secara pelan-pelan tak diberi peranan besar dalam politik maupun ekonomi. Hanya saja, mereka lebih banyak dilibatkan dalam persoalan-persoalan agama, adat istiadat dan kultur. Pada zaman Pajang dan Matarm (abad 16 hingga akhir 17), maka kelompok Wali lebih tersudut lagi, lantaran raja yang berkasta ksatria enggunakan gelar “Ratu, sekaligus Wali” (Khalifatullah Sayidin Panatagama), yang memotong jalur pengaruh Wali khususnya, dan ulama umumnya, lebih-lebih yang bersifat tradisional-agraris, sehingga wibawa mereka makin menipis di kalangan rakyat.

5.
Ujung ke ujung penguasaan terhadap kawula alit, niscaya mengandung seni yang lebih mudah ditelusuri, lantaran tatanilai yang diendapkannya, lewat pelbagai zaman. Kriteria apa yang kita pakai untuk mereka, sebagai dimensi-dimensi pembangunan manusia yang kompleks, ternyata membawa serta pemikiran pokok tentang esensi “ pengkastaan baru”. Artinya, bahwa seiring dnegan tumbuhnya patron-patron sosial yang meliputi kedaerahan yang luas ini, kita melihat, sejauh ini terdapat nilai tambah yang lebih akumulatif lagi, teruhlah, bahwa kelas yang tergolong priyayi, yakni kaum bangsawan, pada masa lampau memegang tongkat-tongkat kepemimpinan, dan pada masa kini, memiliki pula sarana-sarana pelestari kelasnya itu, dengan semakin banyak mencampuri bisini terselubung, yang sudah barang tentu di luar kesibukan yang “diizinkan oleh instansinya”. Penyalahgunaan wewenang juga terjadi pada lingkungan ini. Sedangkan kaum saudagar atau usahawan pada umumnya, banyak yang menggunakan lisensi berdasarkan koneksi yang diberkahi oleh”perkenalan dekat dengan pihak yang di atas”, yang tiada lain adalah alat-alat administrasi resmi pemerintah. Sudah jelas, dua kelas bersaing untuk memperebutkan lahan-lahan rezeki, bahkan terjadi pula sudra dan paria, yang menjadi kelompok yenga terseret kesana-kemari, mengikuti arus limbahnya pihak yang berwenang, masih terus menjadi Si Lebai Malang, dewasa ini.

6.
Buana berkembang, karena peperangan jua. Kisah pewayangan di dalam perbendaharaan susastra Nusantara acapkali menyuguhkan untar-gemuntang peperangan, yang bukan hanya diselimuti oleh kemelut tak berkesudahan, melainkan juga lebih banyak disulut oleh saling tuding, salah-menyalahkan, serta keserba-ingintahu-an dari pihak-pihak yangtak mempunyai tenggangrasa yang baik. Kemungkinan yang dapat ditarik dari pecahnya pemberontakan kawula cilik dalam percaturan babad-babad setempat, memperlihatkan bagaimana mereka saling “tidak diacuhkan” sebagai warga besar komunitas terhormat, yang diterjang-diganyang, dalam artian prinsip bertetangga baik. Atau, dengan meminjam falsafah perang Dunia Timur (Hindhu-Tiongkok), sifatnya mementingkan keluhuran motif, tak jarang untuk menegakkan sesuatu missi yang dianggap luhur. Namun demikian, jika sifatnya berandalan, ontran-ontran, jelas tiada motif luhur, selain kepentingan sektoral, kepentingan segelintir orang yang tanpa pikir panjang, tanpa rencana terperinci. Maka menjadi kewajiban kita semua, untuk mencegah konflik berkepanjangan jika soalnya hanya berkisar pada ukuran moral yang belum punya standard tertentu, yang masih kudu dimusyawarahkan. Dan itulah yang patut diingat, keutuhan bangsa jadi dasar-pijak tindakan!

* Penanggungjawab posting atas PuJa [PUstaka puJAngga]

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt