Jumat, 04 Februari 2011

Mencatat Rindu

M.D. Atmaja
http://sastra-indonesia.com/

Sore hari, langit meneteskan bulir-bulir air. Rapat tanpa celah dan heneng ketika jatuh di hitam tanah yang masih basah. Rintik, pagar dingin diusap angin lewat yang membawa senyap. Bergulir atas kebekuan yang tidak biasa. Bercampur aduk di depan serambi malam. Memboyong anak manusia tertelungkup di dalam harapan.


Dhimas Gathuk duduk di emperan. Dia menyanding tembakau pasar dan segelas kopi manis yang telah dingin. Pandangannya jauh ke barat, pada langit kelabu. Matanya ditiraikan gemericik air bening. Asin jatuh ke gua hitam, menahan tembakau terbakar agar tidak terjatuh. Dadanya sesak. Rintik hujan merajuk ke dalam dada. Pandangan mengabur, tirai semakin menebal. Langit tetap saja muram, ketika malam berjalan tanpa gairah. Terseok-seok bersamaan dengan tes demi tetes yang tak tertahan.

Hening seketika itu merebak jadi sesak. Menyumbat nafas yang tersengal. Sekali tarik. Dua kali tarik. Terlihat berat bersamaan dengan sesak. Dada seperti dipenuhi air hujan. Jatuh dan menggenang. Di tanah merah yang basah. Mengalir ke gua dimana tulang-tulang tajam berderet. Putih kecoklatan bercampur cairan tembakau. Melekat di dinding tulang berbaris.

“Lha, kok nangis, Dhi?” tanya Kangmas Gothak.

Keluarnya Kangmas Gothak, membuat Dhimas Gathuk kaget. Kemudian mencoba membendung air yang membanjiri wajahnya.

“Ora, Kang. Tidak ada apa-apa.” Dhimas Gathuk sibuk membasuh pipi sambil membuang muka jauh namun Kangmas Gothak mengikuti. Kepalanya memutar, mencari dua mata basah adiknya.

“Kalau tidak, terus itu air apa, Dhi?” Kangmas Gothak tersenyum kecil disertai dengan gelengan kepala. “Wis joko kok isih nangis. Sin-ngisini, Dhi. Memalukan.” Lalu duduk di samping adiknya. “Kalau ada masalah, dibagi, Dhi. Memang tidak habis sebanyak apa pun kita membagi. Setidaknya, meringankan. Melegakan rongga dada, Dhi.”

Dhimas Gathuk masih diam. Pandangannya terus melaju di langit kelabu. Hujan telah tersapu. Mendung berarak memudar. Pucatnya cahaya bulan memancar di atas daunan basah yang kedinginan. Sedangkan Dhimas Gathuk, masih melayangkan pandangan ditirai hujan. Rintik dan dingin. Senyap di dalam dada yang sesak.

“Owalah, Dhi. Diajak ngomong malah,” Kangmas Gothak membelai rambut adiknya.

“Malu, Kang, kalau cerita.” Dhimas Gathuk tersenyum kecil.

“Lho, aku ini Kakangmu, Dhi. Kalau bukan dosa, kenapa musti malu. Apalagi dengan saudaramu sendiri.” Kangmas Gothak memberikan senyuman lebar untuk adiknya yang meneteskan air mata.

“Tapi jangan diguyu, Kang!”

Kangmas Gothak tersenyum dengan diiringi gelengan kepala pelan dan pasti. “Tidak akan, Dhi!”

“Benar, Kang!”

“Hehehe… kalau kamu tidak percaya, ya sudah, Dhi. Pun juga, aku ini Kakangmu. Menertawakanmu, sama saja menertawakan diri sendiri.”

Dhimas Gathuk tersenyum malu. Dia menerawang ke dalam. Pada hatinya sendiri. Ruang yang selama ini dipenuhi dengan kecurigaan. Rasa was-was membuat tidak tenang.

“Cerita, Dhi!”

“Kakang janji, lho. Tidak tertawa.”

“Hahahahahaha… sebelum kamu cerita, Dhi, aku mah sudah tertawa. Aneh. Kamu aneh, Dhi. Seperti anak kecil.”

Dhimas Gathuk terdiam sebentar. Pandangannya diangkat dan dilemparkan kembali. Cahaya bulan menjadi lebih muram. Dia merasakan sakit di dalam dadanya. Perih. Tergores luka yang tidak dia mengerti.

“Siapa, Kang, manusia di dunia ini yang tidak akan menjadi anak kecil ketika dia berhadapan dengan cinta. Lelaki perkasa akan bermanja. Menggelayut di kaki dewi cinta. Seperti anak kecil yang minta mainan. Merengek. Terus saja merengek.”

“Ah, Dhi, itu kalau kamu. Tidak setiap orang seperti itu. Cinta itu, kalau dihayati bisa memberikan kekuatan besar untuk merubah dunia. Cinta bukan kata-kata, Dhi. Tapi pelaksanaan dari hak dan kewajiban seorang manusia.” Kangmas Gothak membelai kepala adiknya dengan mesra. “Jadi, kamu sedang jatuh cinta, tho.”

Lelaki muda itu menundukkan kepala. Air yang sedari tadi menggantung akhirnya jatuh. Di atas pangkuan yang gemetar.

“Dhi, cinta adalah rahmat yang tidak terkira harganya. Dia tidak bisa dibeli atau tidak bisa dijual. Bukan karena tidak berharga. Tapi, cinta hadir sebagai ruh bagi setiap kehidupan.”

“Kang, aku mengerti itu.”

“Kalau kamu mengerti,”

“Menyesakkan dada, Kang! Sakit!”

Senyuman kecil Kangmas Gothak lemparkan seperti lembing. Tepat mengenai sasaran. “Cinta, membawa kerinduan dan harapan. Membawa ketakutan. Membawa semua perasaan yang selama ini kita sepelekan.” Memandangi adiknya yang semakin tenggelam. “Sudah, Dhi. Nikmati dengan ikhlas.”

“Ah, kamu, Kang.” Ia menghambur ke dada Kakaknya. Air mata terus menetes tanpa suara.

“Hehehe, bersyukur, Dhi, Tuhan menganugrahimu dengan cinta.” Kangmas Gothak membelai rambut adiknya, “Di dunia ini, kita bisa memilih siapa yang akan menjadi istri kita. Manusia macam apa dia. Tapi, Dhi, kita tidak bisa memilih orang yang kita cintai. Sebab, cinta itu bahasa jiwa. Kata-kata dan jalan hidupnya rahasia. Hanya dengan keikhlasan dan kesabaran mampu mengerti cinta dan menikmati.”

“Rasanya menyakitkan sekali, Kang. Saat rindu itu bertabur, rasanya menjadi pedih. Apalagi, kalau orang yang kita cintai tidak mampu mengerti dengan apa yang kita rasakan.”

“Dhi,” Kangmas Gothak terus mengusap rambut adiknya. “Kita yang musti mengerti. Bukan mengharapkan pengertian dari orang itu. Hakekat dari cinta adalah memberi setulusnya. Seperti alur kehidupan alam ini. Berjalan dalam pengorbanan. Kehidupan ini hakikinya cerita cinta.”

“Harus bagaimana, Kang? Aku ini manusia biasa. Bukan sang bijak yang mampu seperti itu.” Air mata Dhimas Gathuk sudah berhenti mengalir. Ia mengangkat kepala, menatap Kakaknya yang tersenyum sederhana. “Apa sesakit ini, Kang?”

Kangmas Gothak menggelengkan kepala sambil tersenyum.

“Sakit? Tidak, Dhi. Nikmat rasanya. Kalau bisa memahami keberadaannya. Kerinduan itu bumbu. Juga cemburu. Seperti makanan, tanpa bumbu rasanya hambar. Cinta itu memiliki rasa.”

“Kang,”

“Yah, memang gampang susah, Dhi.” Kangmas Gothak menerawang ke langit barat. Rembulan memancar indah. Putih berkilauan di atas daunan basah. “Ihklas dalam mencinta, akan hadir dengan sendirinya kalau kita tidak menuntut balas. Hanya mencintai. Seperti mencintai orang mati. Apa kita masih berharap balasan?” Kangmas Gothak menggelengkan kepala. “Dulu, kita baik pada Bapak dan Simbok karena kita menginginkan sesuatu dari mereka. Sedangkan sekarang, kita berdoa untuk mereka bukan untuk apa-apa. Demi keselamatan mereka dari siksaan. Seperti itu lah cinta, Dhi!”

Pandangan Dhimas Gathuk mengikuti gerak mata Kakaknya. Lalu ia menarik nafas panjang.

“Kangmas pernah jatuh cinta?”

Mendengar pertanyaan adiknya, Kangmas Gothak tersenyum. Serapat apa pun sebuah tulang putih mengintip dari sebelah kiri. Ia mengenang cintanya. Mengenang perempuan manja yang bergelayut dalam pelukan. Lalu, kenangan itu mengingatkan akan setiap sujud yang kini terjajar setiap lima waktu dalam sehari. Atau, setiap perjalanan malam yang dia tempuh untuk mereguk makna dan cinta.

Tanpa mengatakan apa pun, Kangmas Gothak melangkah. Ia masih diberangus kenangan. Dingin dan terjal karang masih dia rasakan ketika berdiri di puncaknya sementara perempuan kecil bergaun menari di dadanya.

Dhimas Gathuk menggelengkan kepala. Beberapa bulan ini, dia menyaksikan keanehan Kangmas Gothak. Ia tersenyum. Membuang dengus. Dadanya mulai terasa lega. Dia memejamkan mata. Hanya sejenak ketika membuka kembali, difokuskan pada ujung pena perak.

Aku Merindu,
Ketika nanti aku mati, berbaring di hening malam yang wening, aku memohon pada-Mu, agar Munkar dan Nakir mengijinkan untukku menengok senyuman kekasih. Karena, dengan senyuman itu, akan kuat menghadapi setiap pukulan demi pukulan perhitungan. Pedang Munkar dan gada Nakir kan terasa lebih sejuk dan nikmat. Senyumanmu, sayangku, telah menjadi pengobat bagi setiap sakitku… jadi kehidupan atas kematianku…

Dhimas Gathuk tersenyum. Ia melayangkan pandangan pada rembulan. Lalu dua matanya berpejam menikmati hembusan angin dingin. Rokok yang terselip di jarinya terlempar. “Telah aku menuliskan rinduku, tuk terukir di catatan waktu. Aku mencintaimu..!!!” dan senyuman semakin lebar menggantung di bibirnya.

Bantul – Studio SDS Fictionbooks, 20 September 2010

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt