KAU TELUSURI HIDUPKU
Saat kaki ini melangkah telusuri jalan setapak
selangkah demi selangkah,
ku dapat cinta pujangga
Dialah yang isi kekosongan hati
hadirnya menutup celah-celah derita sepi
membawa diri dibawa payung hayat abadi.
Kini diri jadi berarti oleh hadirmu di sisi,
temani hadapi uji, menuntun jiwa cari sejati.
Yang kuharap: tak ingin kau pergi melukai hati
dan jangan sampai semua itu terjadi,
kalaupun benar, sekedarlah ilusi.
210306
PENDUSTA
Ku hanya berhasrat cinta kasihnya
tak mengharap berlian atau permata,
sebab bagiku, itu lebih berharga
dari dakian gunung pencarian semu semata.
Ku percaya dia tulus mencinta
dan ku yakin dia setia menanti
namun tak begitu yang ada,
hanya duka lara ku terima.
Yang pendusta, buktinya hilang tanpa cerita
pergi entah kemana?
(biarkan ku hidup begini saja
tanpa dia aku tetap menggapai cita).
MISTERI KEHIDUPAN
Hidup ini, tak ubahnya permata
indah pesona menggiurkan,
padahal sebuah fatamorgana semata.
Namun, tak ubahnya duri
menyayat, menusuk-nusuk hati
menggetarkan sekujur tubuh jiwa ini.
Ingatlah, hidup resapilah makna
dari sekian misteri yang ada,
dan sebuah filter itu nalar perasa.
DI DUSTAI
Sunyi malam renungi hidup
runtuh kegagalan bangunan kasih
hancurnya tatanan batuan sayang
tinggal puing-puing kesakitan.
Kenapa lalu, terlena bujuk rayu
kini meranalah menanti putusan.
Dalam duka kurasa
yang pasti terluka, merana
diterpa angin dusta.
Rasanya tak ingin lagi mengenalnya
yang hanya menambah nestapa.
Ya Ilahi robbi,
ampunan yang kuharap
keridloan yang kurindu
dengan linangan air mata.
Saat kaki ini melangkah telusuri jalan setapak
selangkah demi selangkah,
ku dapat cinta pujangga
Dialah yang isi kekosongan hati
hadirnya menutup celah-celah derita sepi
membawa diri dibawa payung hayat abadi.
Kini diri jadi berarti oleh hadirmu di sisi,
temani hadapi uji, menuntun jiwa cari sejati.
Yang kuharap: tak ingin kau pergi melukai hati
dan jangan sampai semua itu terjadi,
kalaupun benar, sekedarlah ilusi.
210306
PENDUSTA
Ku hanya berhasrat cinta kasihnya
tak mengharap berlian atau permata,
sebab bagiku, itu lebih berharga
dari dakian gunung pencarian semu semata.
Ku percaya dia tulus mencinta
dan ku yakin dia setia menanti
namun tak begitu yang ada,
hanya duka lara ku terima.
Yang pendusta, buktinya hilang tanpa cerita
pergi entah kemana?
(biarkan ku hidup begini saja
tanpa dia aku tetap menggapai cita).
MISTERI KEHIDUPAN
Hidup ini, tak ubahnya permata
indah pesona menggiurkan,
padahal sebuah fatamorgana semata.
Namun, tak ubahnya duri
menyayat, menusuk-nusuk hati
menggetarkan sekujur tubuh jiwa ini.
Ingatlah, hidup resapilah makna
dari sekian misteri yang ada,
dan sebuah filter itu nalar perasa.
DI DUSTAI
Sunyi malam renungi hidup
runtuh kegagalan bangunan kasih
hancurnya tatanan batuan sayang
tinggal puing-puing kesakitan.
Kenapa lalu, terlena bujuk rayu
kini meranalah menanti putusan.
Dalam duka kurasa
yang pasti terluka, merana
diterpa angin dusta.
Rasanya tak ingin lagi mengenalnya
yang hanya menambah nestapa.
Ya Ilahi robbi,
ampunan yang kuharap
keridloan yang kurindu
dengan linangan air mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar