Minggu, 10 Juli 2011

BURUH MIGRAN INDONESIA DAN SASTRA MENYIMPAN BANYAK PERTANYAAN

Mega Vristian
http://komunitassastra.wordpress.com/

Sastra BMI?

Jujur saya memang tidak bisa berhenti menulis, karena adanya semangat yang tidak pernah pudar. Terlebih lagi adanya faktor keberuntungan. Beruntung karena selama bekerja di Hong Kong menjadi BMI alias babu walau berganti-ganti majikan, menggunakan komputer tidak pernah dilarang. Tentu saja harus tahu aturannya.

Nah hari ini setelah pekerjaan siang beres, saya segera membuka komputer dan mulai menulis untuk milis dengan tema “Sastra Buruh” yang telah lama menjadi PR saya. Menurut yang saya tangkap, dalam tulisan ini saya harus berbagi cerita mengenai kegitan tulis menulis di kalangan teman-teman saya sesama BMI di Hong Kong.


Tetapi sebelumnya, saya dan hampir seluruh teman BMI yang gemar menulis tidaklah begitu sreg dengan istilah “Sastra Buruh”, “Sastra BMI” ataulah “Sastra Babu”. Sebab mengapa? Ini adalah upaya pengkotakan atau istilah pemberangusan profesi yang seakan-akan seorang BMI hanya akan dibicarakan bila bisa menulis apalagi dengan tulisan yang berbau sastra dan konyolnya tempatnya atau kotaknya itu adalah “Sastra Buruh”. Lantas bagaimana bila BMI ini sudah tidak menjadi buruh lagi di Hong Kong karena pulang ke Tanah Air menjadi ibu rumah tangga, aktivis buruh pada salah satu LSM atau menjadi seorang isteri Dokter bahkan Insinyur? Apakah tulisan mantan BMI ini nantinya akan dikelompokkan ke dalam genre baru lainnya yaitu “Sastra Mantan BMI”?

Sebutlah BMI

Belum juga tuntas mengenai pengkotakan ini, kami ini sebetulnya sedang berjuang keras guna memasyarakatkan kata “BMI” ke seluruh pelosok Nusantara. Sekilas seperti masalah yang sepele, tetapi bagi kami tidak. Mempopulerkan kata BMI sama saja susahnya untuk melawan praktek pembayaran gaji di bawah standar (underpayment).

Masyarakat tanah air sudah terbiasa menyebut kami ini sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita) dan pihak Konsulat Jenderal RI di Hong Kong dengan Nakerwan. Ada juga beberapa pihak yang memandang sinis, mengatakan kami sebagai JLN (Jongos Luar Negeri). Untuk itulah dalam melawan sebutan yang cenderung merendahkan profesi ini, teman-teman yang memiliki hobi menulis telah membiasakan dengan kata BMI. Alhasil semua media berbahasa Indonesia yang diterbitkan di Hong Kong sudah terbiasa menulis kami sebagai BMI. Bila pun ada yang kelolosan menggunakan kata TKW dalam media tersebut, kami hanya menganggapnya wartawan penulisnya masih kurang bergaul.

Tema Sastra

Maraknya kegemaran menulis di kalangan BMI sebetulnya seiring dengan diterbitkannya media cetak berbahasa Indonesia. Juga munculnya kelompok gemar menulis di Hong Kong seperti Kopernus (Komunitas perantau Nusantara) dan Forum Lingkar Pena pada tahun 2004 membuat BMI di Hong Kong seperti memiliki rumah untuk menampung bakatnya di dunia tulis menulis.

BMI Hong Hong Berseri lewat Sastra dan Seni

Dalam pandangan umum, buruh migran Indonesia (BMI) adalah sosok pekerja kasar yang hanya bisa mengerjakan tugas-tugas sepele rumah tangga. Pembantu rumah tangga (PRT) atau babu adalah pekerjaan yang dipandang dengan sebelah mata dan babu dianggap bukanlah pekerjaan ideal yang memberikan penghasilan besar sekaligus mendatangkan kebanggan, karena bekerja modal otot bukan otak.

Untuk diketahui, bekerja menjadi BMI, di Hong Kong tidaklah semudah yang dibayangkan. Masyarakat Hong Kong, khususnya para Majikan sangat tidak menyukai BMI, yang lamban kerjanya dan lamban berpikir. Karena hampir 75% anak-anak mereka dipercayakan pada BMI, sampai kemasalah mendampingi anak-anak mereka mengerjakan tugas sekolah.Anak-anak Hong Kong sangatlah cerdas dan kritis, karena mereka mendapatkan pendidikan dan kesejehteraan nyaris sempurna. Nah jika BMI mereka tidak rajin mengasah otak, selalau manyun ketika, anak majikan bertanya tentang suatu hal, jelas si anak akan protes ke orang tuanya, akibatnya bisa fatal si BMI akan diberhentikan. Sejujurnya syarat untuk bisa menjadi BMI ke HOng Kong, harus lulusan SMA, tapi praktiknya PJTKI bisa menyulap dari SD, menjadi SMA.

Kembali ketema, sejauh ini media massa lebih banyak memberitakan kemalangan dan petaka yang menimpa BMI. Media lebih suka mengekspose berita duka berkisar pemerkosaan, penyiksaan, perampokan, dan kematian BMI dinegeri orang. Kenyataannya BMI memang rawan bahaya. Dan, tampaknya media massa percaya “dagangan yang laku” dan disukai pembaca adalah berita-berita semacam itu.

Jarang media komersial yang menulis kiprah dan sosok BMI sebagai manusia utuh yang penuh harga diri dan menjunjung nilai kemanusiaannya. Ketimpangan berita itu mungkin karena keterbatasan pengetahuan dan ketergesaan (untuk tidak menyebut kemalasan) pewarta untuk menggali berita yang “bergizi” bagi pembaca sekaligus berguna bagi “obyek” berita. Bisa jadi karena organisasi-organisasi buruh migran kurang aktif memberikan materi berita. Atau, mungkinkah karena sosok ideal BMI yang tegar dan kreatif memang langka?

Penampilan buruh migran yang menjunjung martabat dan harkat kemanusiaannya serta liku-liku yang ditempuhnya dalam usaha ini perlu diangkat untuk menciptakan citra buruh migran utuh. Selain itu, juga kesanggupan mengungkap kekurangan sumber daya buruh migran untuk perbaikan. Dengan citra buruh migran Indonesia seperti itu, kegiatan sastra- seni buruh migran di Hong Kong barangkali tampak sebagai cerita ajaib dan langka.

Melalui sastra dan seni, BMI di Hong Kong menunjukkan citra selain hanya pekerja yang berkutat membereskan pekerjaan rumah tangga. Apalagi kondisi Hong Kong sangat menunjang untuk mengembangkan potensi diri. Majikan yang relatif baik serta berbagai komunitas buruh migran di Hongkong yang menawarkan program pendidikan membantu BMI untuk memanfaatkan waktu luang untuk mengekspresikan dan mengembangkan potensi diri. Di sini buruh migran lebih “dimanusiakan”. Pemerintah Hong Kong tidak terlalu diskriminatif terhadap buruh migran.

Kegiatan sastra dan seni BMI tersalurkan dan terwadahi media berbahasa Indonesia di Hong Kong, antara lain koran Suara, Berita Indonesia, Tabloid Apakabar, Roos Mawar, dan majalah Ekspresi. Berbagai komunitas buruh migran seperti Indonesian Migrant Workers Union (IMWU), Forum Lingkar Pena Hong Kong (FLP-HK), dan Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (ATKI) juga bergiat menerbitkan buletin yang menampung luapan energi seni buruh migran. Karya buruh migran juga sering dimuat surat kabar dan majalah di tanah air.

Kemunculan beberapa BMI penulis di Hong Kong dengan karya-karyanya harus diakui antara lain karena pemerintah memasang aturan jelas yang melindungi hak dan kewajiban BMI. Terutama karena adanya hak libur empat hari dalam sebulan dan jam kerja yang jelas. Waktu yang cuku plapang tersebut memberikan kesempatan BMI untuk belajar berbagai hal, antara lain berorganisasi, menekuni pendidikan, dan berseni sastra.

Intensitas kepenulisan BMI di Hong Kong lumayan membanggakan. Dari tangan mereka telah lahir 16 buku. Antara lain Tertawa Ala Victoria Park, Indonesia Merdeka, dan Negeri Elok Nan Keras di Mana Kami Berjuang (Denok K Rokhmatika); Catatan Harian Seorang Pramuwisma (Rini Widyawati); Penari Naga Kecil (Tarini Sorita); Perempuan di Negeri Beton (Wina Karni); Badai Signal 8 (Swastika dan Shifa Auli); Anda Luar Biasa (Eny Kusuma); serta novel Ranting Sakura (Maria Boniok).

Selain itu, terbit kumpulan cerpen Hong Kong Namaku Peri Cinta (FLP/Publishing House Jakarta) yang merangkum karya anggota Forum Lingkar Pena Wina Karni, Shifa Aulia, S Aisyah Z, Andina Respati,Via Rosa, Rof, dan Ikrima Ghany. Antologi puisi Nubuat Labirin Luka terbitan Sayap Baru dan Aceh Working Grup memuat karya Aliyah Purwanti, Anan, Anik Sulistia, Widi Cahyani, dan Mega Vristian.

Sedang kumpulan cerpen Nyanyian Imigran (Dragon Family Publisher) merangkai karya Aliyah Purwanti, Ikrima Ghany, Lik Lismawati, Nining Indarti, Etik Juwita, Mega Vristian, Tarini Sorita, Anik Sulistia, Tanti, Imes Hisa, Swastika, Kris DS, dan Enny. Kemudian buku Galz Please Don’t Cry (PT Lingkar Pena Kreativa) memuat karya Wina Karni, Swastika M, dan Fia Rosa. Buku Selasar Kenangan (Akoer, Jakarta) memuat karya Mega Vristian dan Lik Kismawati. Juga buku Dian Sastro for President (On/Off Trilogy) dan antologi puisi–cerpen–esai Sastra Pembebasan karya Mega Vristian.Kabar gembira lagi pada bulan Agustus, tahun ini akan meluncur 16 buku kumcer karya BMI,yang diterbitkan Grasindo.

Kehidupan dan persoalan buruh migran mereka angkat melalui karya tulis, teater, dan pembacaan puisi sehingga sampai pada masyarakat luas. Dalam konteks ini, kiprah BMI Hong Kong merupakan kasus unik. Diharapkan aktivitas positif tersebut mengilhami dan merangsang buruh migran Indonesia di negera-negera lain untuk lebih manfaatkan waktu libur atau istirahat. Daripada bengong dan nelangsa sendiri dihajar rindu pada keluarga di kampung, tentu lebih baik memanfaatkan waktu barang sejenak untuk mengekspresikan dan aktualisasi diri.

Sastra dan seni bisa menjadi oase bagi jiwa raga untuk beristirahat barang sejenak dari rutinitas kerja. Kegundahan, kerinduan, kekecewaan, bahkan tuntutan atas perlakuan sewenang-wenang dapat disalurkan dan diteriakkan melalui cerpen atau puisi. Puisi bisa menjadi medium untuk membangkitkan semangat. Juga untuk melawan kekuasaan yang menindas.

Tentu kita masih ingat sebuah kalimat yang menggelorakan semangat mahasiswa, pelajar, pemuda, buruh, bahkan ibu-ibu di seluruh tanah air untuk menumbang rezim Orde Baru pada bulan Mei 1998. “Hanya satu kata: Lawan!” Kalimat lugas dan tandas itu merangkum dan mengkristalkan kekecewaan, kesumpekan, ketakutan, “horor” dahsyat selama 32 tahun di bawah kekuasaan Soeharto untuk bersatu padu melawan. Hasilnya, Soeharto lengser dari tampuk kekuasaan. Mungkin para pemuda yang meneriakkan, menuliskan kalimat itu di tembok- tembok di seluruh negeri tak tahu atau tak ambil pusing siapa yang melahirkan “mantera” lugas tandas tersebut.

Kalimat itu warisan Wiji Thukul, penyair yang dengan sangat berani berhadapan dengan kekuasaan Orde Baru yang sedang kalap kala itu. Wiji Thukul seorang penyair sederhana yang kurus lusuh, namun mempunyai kecintaan yang besar pada rakyat kecil. Dia berjuang bersama mahasiswa, aktifvis, dan buruh untuk merebut kemerdekaan di tanah air sendiri. Melalui gerakan dan puisi dia melawan lantang kekuasaan. Puisi-puisinya mengilhami dan membangkitkan semangat perlawanan pemuda, mahasiswa, dan buruh untuk menumbangkan kekuasaan yang sewenang-wenang dan mengembalikan pada bangsa dan rakyatnya.

Kegiatan menulis dan berkesenian BMI di Hongkong, bekerja sama dengan buruh migran dari negara-negara lain dan organisasi buruh setempat, merupakan perjuangan untuk menjunjung harkat dan martabat kemanusiaannya. Bukan sekadar untuk mengungkapkan uneg-uneg atau hanya bergumam. Sebab, harkat-martabat kemanusiaan wajib dibela dan dijunjung dalam pekerjaan apa pun. Melalui sastra dan seni BMI bisa berjuang dan memberikan sumbangan bagi usaha memanusiakan manusiadan diri sendiri. Melalui aktivitas dan eksistensi sebagai manusia utuh itu buruh migran akan tampil dengan wajah lebih berseri.

Sumber:
http://old.nabble.com/-sastra-pembebasan pada 9 Agustus 2008.
http://komunitassastra.wordpress.com/2010/04/29/buruh-migran-indonesia-dan-sastra-menyimpan-banyak-pertanyaan/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt