Sabtu, 17 April 2010

M e t a b o l i s m e

Sabrank Suparno


**
Sang Mentari.
Aku selalu datang penuhi janjiku. Sosok lelaki kekar itu tak sekedar bersumpah serapah. Perawakannya yang dempal tak asing lagi menyapa seribu kekasih yang selalu menunggu belaian kemesraan. Dia lelaki pantang. Tak sedetikpun waktunya terhadang. Rona wajah merahnya bukanlah guratan marah, malah senyum ditebar seluas pesona. Kepalanya bersorban ufuk. Sebentuk tubuhnya serupa bola mata. Ia merangkak ke bumi, menapaki perbukitan, memanjati pepohonan, menyusuri tebing, menyelinap di antara dahan, mengintip dari celah dedaunan. Sejenak kemudin bertengger diatas bebatuan, dan ngangkang di sawah-sawah, di atas kota, di antara gunung.


Aku pecinta sejati. Kehangatan cintaku terpancar moncer. Menerpai setiap lipatan. Membelai seluruh kerisauan. Aku singkap selimut hitam. Aku telanjangi bulat-bulat eksotis tubuhmu yang aduhai! Dan tinggallah aku gerayangi separuh tubuhmu dengan kegairahan cintaku yang membara. Kesetiaanku adalah sinar yang aku pancarkan sejak berjuta-juta tahun lalu , yang hari ini menyentuhmu.

** Kepada malam.
Kepada malam aku berkata. Gulunglah selimut kabutmu yang kau gelar setiap aku hendak pulang. Menyingirlah, berlari dibalik umpatan. Bukankah tugasmu membuai mimpi telah usai! Kau elus elus kelalaian dalam timangan cecap, redam gelembung pendaran. Sembunyikan juga binatang malammu di balik ketiak daun pisang atau di goa sekalian. Kornea mata mereka tak bersahabat dengan tatapanku. Silau- silau. Kemaslah burung hantumu lolong srigala, garayang musang, sebab mereka akan berbalik tingkah. Pudarkan niat lacut si bandit, para maling, wts jajahan, waria jalanan, antrian kigolog, agar mereka tak tertangkap pengelihatanku. Ingat malam! Aku selalu datang tepat waktu, mengikis usia di ujung rambut, menyusut rona jadi keriput.

**Kepada pohon.
Kepada pohon aku memohon. Cernai sesuatu yang aku bingkis kusus buatmu.Olah bingkisanku ditungku klorofil. Meski aku bukanlah warna, jadikan aku hijau. Biar aku dapat meresap masuk ke pori indera dan relung hati. Aku berkapasitas tak tentu ketika aku nyekoki isap lidahmu. Seberapa jatuh miringku, disitu tolak ukur baikku. Ka kutungguimu hingga bunga bermekaran, dan buahmu bergelantungan. Atau hanya sekedar rindang, tempat seju berlelahan.

**Kepada air.
Gemercik riakmu berkilauan saat kutempa dijatuh miringku. Aku tak bisa mencumbuimu selain meninggikanmu menjadi uap saat kubakar dengan panasku. Aku selalu melirikmu dalam setiap perjalanan yang kau tempuh. Hulu, ke muara jalan berliku. Mengucur deras ketitik rendah. Kau tidak bisa dipecah. Kau tidak bisa dilukai. Dibelah berkali-kalipun! Kau tetap kembali. Dihantampun, gelombang lingkarmu menari-nari. Tiap kali aku panasi, kau menjelma menjadi uap, titik-titik air yang berterbangan. Dan pada ahirnya uappun menggumpal menjadi awan.

**Tenatang awan.
Kepada awan, Sang Mentari tak pernah berbicara. Awan berkhotbah dengan bahasa bisunya.

Aku awan berarak. Yang selalu tampak putih di kejauhan. Aku terbang melintasi pulau-pulau dan benuah. Angin memboncengku kesana kemari. Dari samudera Pasivik sampai lautan Hindia. Dari awang-awang sini aku menyaksikan ribuan mata memandang, dan mereka menyangka bahwa dirinya kelak akan berubah seperti aku. Aku memang bersama angin, tapi aku lebih kerap bersahabat dengan hawa. Acapkali aku melakukan perundingan panjang dengan hawa untuk memutuskan aku turun di suatu tempat. Aku tak pernah turun sendirian. Aku selalu kerahkan pasukan. Dan ketika pasukanku bergumpal merampak, serdaduku dijuluki “sang mendung”. Satu persatu kami tejun ke permukaan dengan telanjang tanpa parasut. Kami hanya setitik, meski berupa jarum. Sebutirku dihantar satu cahaya pembagi makna.

**Tentang hujan.
Akulah hujan yang dilahirkan sang matahari. Aku bersembunyi dibalik awan dan mendung bergayut. Hanya saja jika jendela awan terbuka, aku biaskan matahari menjadi lukisan pelangi. Itupu jika angkasa memesannya, dan sesekali saja. Setiap saat aku ingin bermanja dengan bumi yang tidak pernah sama aku singgahi rautnya. Namun digaris belah ini aku hadir dalam masa separuh putaran bumi. Aku kirim kabar ke kulit katak, yang lalu kemudian berdendang untuk semut. Semut berduyun-duyun hijrah dari lubang gua ke atas tangga. Barisan semut dicermati laba-laba yang kemudian berbalik kepala. Tak lama kemudian serdadu burung terik berputar-putar mengali sumur di angkasa. “wahai sang bumi! Enam purnama sudah aku berkelana. Aku kangen mencintaimu. Aku kembali untukmu. Akan aku curahkan seluruh milikku padamu. Aku lepas dahagamu. Aku guyur kering kerontangmu. Aku sejukkan panasmu. Aku saput debumu. Resaplah aku kedalam jiwamu. Biar aku gemburkan kerasnya hatimu. Da tumbuhlah bebijian dari perutmu. Wahai sang bumi! Pohonmu kalaparan. Daun berguguran. Ranting berserakan. Pulihkan dahan yang ringkih. Rindangkan daun yang tercukur. Sementara aku akan mengaliri sepanjang sungaimu yang keset. Aku juga akan tambarkan asinnya aram lautmu. Aku genangi lubang-lubang telagamu. Wahai bumi! Aku risih ulah para dukun yang mengusikku. Ulah mereka hanya membuat alam cidera. Saatnya aku turun menjamaimu dengan derasku.

**Tentang bumi.
Ketabahan bumi adalah menunggu waktu. Ia bersetia membopong setiap apa yang pundaknya.kesetiaan bumi adalah revolusi, mendampingi matahari ditengah ganesa. Pengabdian bumi adalah rotasi, berputar melingkari nasib manusia. Rotasi kemudian lahirkan siang dan malam, gelap dan terang. Dan hidup hanyalah tak lebih berjalan dari gelap mencari terang. Siang- malam lahirkan waktu yang dihitung berdasarkan terbit dan tenggelamnya matahari. Dan dari waktu inilah semua jatah selalu dikurangi. Waktu kikis diujung rambut, digugur daun, dan jemputan bermacam prahara.

Bumi yang dulu cantik kini bopeng. Keriput tuanya menggurat wajah. Kekebalan tubuhnya kian merenta. Penyakit dalam mulai mulai bersarang. Sering murus dan batuk dahak. Tempramennya kian tinggi, gampang tersinggung dan uring-uringan.
“Wahai hujan! Aku tak sanggup lagi bergairah cinta seperti dulu. Aku sekedar saja meladenimu. Tenagaku loyo, dan kensentrasiku rancu. Aku kelelahan hujan. Hari-hariku dipaksa meladeni nafsu. Disenggamai tanpa henti oleh beribu kalamin yang kian menjulur. Aku ditelanjangi bugil. Gunungku yang montok dijilati bibir. Pepohonan rambutkupun gundul tercukur. Sungaiku, yang aku pakai membagi derasmu tak muat lagi. Karna gundukan sampah menyumbat alirmu.

**Tentang prahara.
Bumi dan hujan, mendung dan awan, matahari dan malam, air dan akar, diam-diam menyelenggarakan rencana-rencana panjang. Panderitaan, kekecewaan, dendam dan amarah yang lama terpendam meletu-letup. Ubun-ubun cakrawala berpengap pengap. Angin yang lembut jadi beringas. Berputar-putar, meliuk-liuk. Mengeram serak bergemuruh. Gelegar petir membentak-bentak. Matanya tajam berkilat-kilat. Mendung menggalang likatan pekat.

Tepat di suatu tanda yang disebut prahara, mereka bertemu dalam suatu pusaran muara. Bumi, hujan, mendung, awan, angin, pohon dan air, meminta restu Matahari, untuk menjadi prahara. Prahara berkata! “kita harus bersatu, bekumpul di suatu tempat dan bertamasya bersama. Kita telusuri hutan, lereng dan jurang, sungai perdesaan, kampung dan kota-kota. Serempak ditabuhi genderang petir, disko kilat, irama siluet gemuruh angin, dan jerit tangis bersautan. Mula-mula kita akan melakukan gerakan kecil, hujan deras tanpa henti. Kemudian kita beratraksi banjir bandang, demonstrasi tanah longsor, joget bergoyang gempa, tarian angin puting beliung. Kita juga berjingkrak-jingkrak sampai arena ludes luluh lantah.

Kita akan rubah warna baru agar tampak lebih menor. Langit pasti tersenyum, rembulan mengintip dari balik jendela. Ia tersenyum anyir nyinyir. Sementara bintang gemintang bertaburan menghalau do,a. kita kubur angan dan cita-cita. Kita tenggelamkan nama sejarah. Kita libas segala yang berdaya hendak menghancurkan. Baik dan buruk kita aduk-aduk. Soal perhitungan kita kerjakan belakangan.

Kemarahan kita adalah curahan kasih sayang. Sedang pengumbaran kita adalah penjerumusan. Tidklah lebih apa yang kita kerjakan, kecuali ini memang yang mereka inginkan. Kita tinggal mengabulkannya.

Aku berpesan pada kalian. Jangan libas seluruhnya. Tinggalkan kenangan untuk cerita. Tempat ibadah seperti masjid, gereja, pure, wihara tinggalkan saja. Dengan cacatan, dibangun di atas sandaran Tuhan. Dan bukan agama sebagai lencana.
Kita leburkan setiap sel atom. Sebab setelah kematian di mungkikan tumbuh kehidupan baru yang lebih bersahaja. Kehancuran bukanlah sekedar bencana dan prahara. Tetapi apa sebenarnya yang menyebabkan bencana dan prahara itulah yang harus disibak rahasianya.

Matahari, bumi, awan, dan hujan tetaplah bergerak sealamiah. Tetapi untuk bertingkah, terserah persahabatan kita. Kalor yang dilepas sebandig degan kalor yang diterima. Sedangkan rerumputan yang tak mengerti apa-apa hanya bisa bertengadah.
Jagat raya hanyalah lukisan fana. Hendak dibingkai, dipajang di dinding rumah, dicoret, atau dimusnahkan, itu terserah Pemiliknya.

*)Penulis cerpen, esai, opini, buku. Petani, aktif di Jama,ah Padhang mBulan, Komunitas Penulis Jombang.dan berkreasi di Lincak Sastera Dowong. Beralamat di Dowong, Ds. Plosokerep, Kec, Sumobito, Kab. Jombang Jawa Timur. Hp:081-359-913-627

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt