Anis Ceha
Lalu kutiup lilin seribu buah di meja lautan
ketika pepadian depan rumah tercabuti kemungkinan.
Aku lihat gadis kecil itu menari sesaat,
lantas terjatuh air matanya
kala dicubit sebelah pipi kemerah.
Ia mengeluh lalu bercerita
lukisan laut bergemuruh
oleh ombak selalu pasang
ikan-ikan bergelombang tawarkan rindu.
Hanya ku dengar
sebelum kemudian kabut turun,
seliur perawan menekur di malam-malam lentur,
seumpama pita rambut periang disimpulan rangkul.
Ia menari laut birunya di campur nila
menjadi riak buih sesepi putih dakian.
Dan dikabarkannya kembali
tentang gelombang tawarkan rindu hayati
kepada bunda selalu berkulum senyum,
meski awan kelabu berpilu
oleh sebelah kakinya
tersandung gundukan batu.
Siapa itu,
pada biru ombak terantuk karang beribu?
Ia menari lagi, melukis biru laut
hilang warna sepi,
beku sesal sesalju
dan hitam nilanya beribu
sekopi pahit masa-masa lalu.
Aku hanya mendengar,
tertiup lilin tinggal separuh tubuh
sembari terus kusaksikan ia
tawarkan rindunya jiwa
dalam kabut semakin kecut.
Lalu kutiup lilin seribu buah di meja lautan
ketika pepadian depan rumah tercabuti kemungkinan.
Aku lihat gadis kecil itu menari sesaat,
lantas terjatuh air matanya
kala dicubit sebelah pipi kemerah.
Ia mengeluh lalu bercerita
lukisan laut bergemuruh
oleh ombak selalu pasang
ikan-ikan bergelombang tawarkan rindu.
Hanya ku dengar
sebelum kemudian kabut turun,
seliur perawan menekur di malam-malam lentur,
seumpama pita rambut periang disimpulan rangkul.
Ia menari laut birunya di campur nila
menjadi riak buih sesepi putih dakian.
Dan dikabarkannya kembali
tentang gelombang tawarkan rindu hayati
kepada bunda selalu berkulum senyum,
meski awan kelabu berpilu
oleh sebelah kakinya
tersandung gundukan batu.
Siapa itu,
pada biru ombak terantuk karang beribu?
Ia menari lagi, melukis biru laut
hilang warna sepi,
beku sesal sesalju
dan hitam nilanya beribu
sekopi pahit masa-masa lalu.
Aku hanya mendengar,
tertiup lilin tinggal separuh tubuh
sembari terus kusaksikan ia
tawarkan rindunya jiwa
dalam kabut semakin kecut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar