Rabu, 02 Juli 2008

MAOS-PATI

Nurel Javissyarqi *

Cerita ini terjadi tahun 2000 kalau tidak keliru. Saat itu saya mengajak cerpenis Satmoko Budi Santosa (asli Yogya) dan penyair Marhalim Zaini (asli Riau) ke rumah saya di Lamongan. Tanggal, bulan saat itu seakan terlupakan, sebab masa-masa tersebut, diri tengah menjalani sebuah lelampahan ganjil, lelaku tak logis bagi faham pelajar atau mahasiswa, tapi sangat riel di mata keseimbangan bathin.

Saya mengajak keduanya; SBS & MZ berangkat ke Lamongan, tengah malam berangkat dari kota kami diami sebagai tanah sumber, sumur bagi menimbah keilmuan, Yogyakarta. Keinginannya agar sesampai di ruang tujuan mencapai pepintu fajar pencerahan, hari baru kemungkinan anyar, kesempatan terang serba gemilang bagi mata bening keoptimisan.

Di tengah perjalanan itu, diri berbicara banyak mengenai keelokan daerah saya, yang penuh pengunungan, pohon-pohon pinusnya sebelah utara dekat jalan Pantura, di sana ada dusun Dadapan, penyimpan legenda Yuyu Kangkang dan mbok rondo, Joko Tingkir di desa Pringgoboyo. Di selatannya, gunung Pegat bersegala panorama mistis serta perjuangan anak-anak bangsa atas kegiatan Romusa, Rodi, bukannya Roro Mendut, hehe. Sebelah timur dan utaranya Lamongan sebelum mendekati bengawan Solo, berjajar tambak atas keringat petani padi dari ladang pesawahan awalnya.

Kota tua Babat sebelah baratnya Lamongan, bagi saksi perdagangan masa-masa lalu hingga kini, pasar tradisional yang kalau di Yogyakarta seperti pasar Ngasem, namun sayang, orang-orang Jawa Timur kurang ngurus bangunaan peninggalan sejarah. Tengoklah itu, masak Jembatan Merah Surabaya, penuh nilai perjuangan menjadi kalah dengan JMP, inikan sangat pembodohan, tidak menciptakan kilatan kritis fikiran bagi anak-anak terhormat selanjutnya nanti. Kebanyakan orang Indonesia itu lucu (lupa cucu), tengok itu budaya korupsi, penebangan pohon seperti tak perlu tabungan hari tua.

Juga tak lupa saya ceritakan keindahan Tanjung Kodok, Goa Maharani serta mitosnya di samping sejarah berdirinya Lamongan atas persetujuan para Wali dititahkan kepada Mbah Lamong. Dari beberapa keelokan itulah, saya sesekali bercanda, menyombongkan diri pada kedua teman tersebut, bahwa menjadi pantas di sebuah daerah cantik, lahir seorang penyair, wilayah penuh atmosfir penciptaan serta pergulatan bathinniah kalau memang diniatkan sangat, tak leha-leha lalu distempel jadi seorang gawat, nanti malah bisa darurat, hehe.

Bus kami tumpangi terus melaju ke timur, membelah pesawahan Jawa malam itu, pulau Jawa memang bertanah bencah matang atas pengolahan ribuan tahun silam, subur bagi rumput pepadian mekatak, mbobot menjelma nasi jika ditanak, kalau kelamaan jadi bubur ajur. Malam itu bus melewati jalan raya beraspal klamis, pohon-pohon di pinggiran jalan kami lalui, seakan mendengar kelebatan suara kami yang renya bak kerupuk baru dari penggorengan. Tak lama kemudian memasuki kota Solo, yang terkenal para gadisnya bersebutan putri Solo. Sebagaimana mistis, kecantikan itu daya dorong memasuki keindahan lebih hakiki, rana kelembutan jiwa bagi memijaki rerumputan perasaan kala pencarian jati diri.

Tidak terasa, obrolan terus bergulir seputar saling membesar-besarkan kedaerahan kami masing-masing, masuklah bus menyibak hutan Ngawi, berlika-liku bagai perempuan genit menggoda hati dan malam semakin mantabkan kehitamannya dengan cemerlangkan gemintang di angkasa. Hawa meningkat dingin, sesekali kami terkantuk kelelahan berkisah.

Sebenarnya saya berkeputusan turun di terminal Ngawi, namun karena rasa kantuk tambah memberat dan tersadarkan kala telinga mendengar suara, “Maospati-Maospati,” diri saya tersentrak, berarti kami kebablasaan. Untung kondektur tak meminta uang tambahan sebagai jawaban keteledoran kami. Mungkin juga macam rasa maaf kondektur yang tak membangunkan kami di terminal Ngawi. Lalu diri putuskan berhenti di terminal Maospati. Karena saya senantiasa membaca gerak-gerik, tanda-tanda perjalanan, menyelidiklah diri ke kedalaman hati; kenapa kami harus kebablasan di Maospati? Ada apakah gerangan? Jangan-jangan ini petanda akan hal kematian? Atau, apa yang terjadi?

Kami turun di terminal Maospati, terus mencari warung kopi. Minum kopi itu hal biasa bagi seorang lelaki Jawa Timur dan bagi orang-orang senang begadang. Tapi ini lain ceritanya di Yogyakarta, atau khususnya Gunung Kidul, minuman paling legit dan menjanjikan aroma bukanlah kopi, namun teh bergula batu. Di kota GK, tiap malam warung-warung menyuguhkan wedang teh bergula batu ditambah gorengan. Kalau anda ingin ngincipi suasana berbeda, cakrawala layaknya lukisan-lukisannya H. Harjiman (almarhum) yang kebanyakan berobyek keadaan alam Gunung Kidul, saya sarankan ke sana, biar tidak sekedar minum kopi saja. Kan kalau kebanyakan duduk sambil minum kopi dan terus-terus ngerokok, bisa kembung perutnya, hehe.

Di terminal Maospati, saya bertemu orang aneh; ia seorang pengemudi becak. Anehnya ia seakan bisa membaca apa yang sedang saya kerjakan dan akan diri lakukan. Kalau tidak keliru, bernama Slamet. Nama itu seakan menolong diri dari pengertian Maospati di atas. Ia ibaratkan saya seperti dirinya; ada keterikatan dengan sebangsa burung, macam pralambang perjalanannya kembara. Ia terus berkisah lewat hal-hal berbau mistis dan seakan ngelantur di telinga Satmoko juga Marhalim, sebab kedua teman itu kurang begitu yakin dengan hal bernada ganjil atau jangan-jangan kedua teman itu iri sebab hanya saya yang diramal. Yang menjadi keheranan saya lainnya; ia sering gonti-ganti bahasa daerah; bahasa Madura, Jawa Kuno, Jawa blakraan juga terkadang terkesan seperti resih memberi wejangan ke muridnya. Karena sering berfariasi bahasa dalam runtutan permasalahan, mau tidak mau kalau ingin mengetahui, saya sering kerutkan dahi, menterjemah bahasa-bahasa asing itu bersegala dimensi dan gelombang spiritualitasnya dengan keterbatasan diri saya.

Pak Slamet juga bercerita, rumahnya di lereng gunung, maaf saya lupa, tapi gunung itu salah satu gunung bernama di Jawa; apakah Lawu, Merbabu, Semeru atau apa? Penulis seakan dikaburkan saat ulas balik ini kisah. Ada satu permintaan pak Selamet pada saya malam itu; saya disuruh duduk di atas batu putih di sebrang jalan depan terminal Maospati. Namun diri ragu, olehnya tidak terlaksanakan sebab diri percaya, keraguan itu tentu memiliki alasan, tapi sayang, bantahan tersebut setelah diri selidik beratasdasar malu kepada kedua teman saya, kalau hendak menuruti pak tua ganjil tersebut.

Di hati paling dalam, diri tengah duduk di atas batu yang ditunjuk pak Slamet itu, hingga saya tidak merasa bersalah kepadanya, juga tak malu pada kedua temanku. Waktu menunjukkan jam tigaan, saya naik angkutan pedesaan, bersama kedua teman tersebut menuju balik terminal Ngawi, sebab kebablasan bertemu berkah atas pengajaran-pengajaran pak Slamet. Ada kata-katanya yang sering terngiang begini; Kamu masih enak le, berjalan masih bawa sepatu, waktu itu saya jawab; Ngak pak sama-sama, sepatu saya pakai ini pun sepatu bekas, lalu ia tak meneruskan perkataan.

Ketika saya berpisah darinya, ia memberi misteri senantiasa pada saya dan moga juga diri memberi misteri kepada pak Slamet, itulah bahasa hati di kala itu. Saya jarang sekali menemui seorang yang saya anggap aneh, lalu ingin mendatanginya lagi, saya malah tidak ingin bertemu, sebab kebertemuan kedua, kalau terencana, malah biasanya tidak dapatkan apa, atau sebab diri juga berkeinginan membangun keganjilan lewat hilangkan jejak, meski saya juga terkadang merasa kehilangan dari kehadirannya.

Selepas turun di terminal Ngawi, kami ngimbal naik bus jurusan Bojonegoro, dan keanehan-keanehan pak Slamet terus menghantui saya, dan mungkin perkataan saya, yang terkadang ceplas-ceplos dapat mengingatkan ia atas kepemudaannya yang lain. Diri terus menyelidik atas tanda apa? Kenapa kebablasan di Maospati, sebab ngantuk dan bertemu pak Slamet? Pertanyaan-pertanyaan itu menggelinding, membesar mencari permasalahan, berkebulatan pengertian.

Lalu mulailah saya otak-atik apa itu Maspati. Saya penggal nama itu jadi Maos dan Pati. Kalau tak keliru bahasa Jawa-nya membaca (maos), dan pati (berari ketiadaan atau mati). Terus diri teringat perjalanan di masa-masa lalu. Dalam hati tertanam; Apakah saat ini, diri sudah berada di ambang membaca ketiadaan? Menyinaui sesuatu tidak tertandakan atas kebertemuan materi? Apakah aku disuruh Sang Asih memyimak angin, memadatkan menjelma suatu pengertian inti? Apakah saya disuruh merangkum hawa semesta dalam diri masih belia ini? Apakah kesemestaan itu senyata-nyatanya maujud? Atau sekadar bayang-bayang kertas terbang atas kesalahan koreksi kehidupan?

Maos dan Pati, ya, membaca ketiadaan disekitar, saya kudu makin jeli menyingkap tabir perbendaharaan kata-kata serta warna pelangi hayat. Diri harus berusaha membuka hijab kemungkinan bagi kebaikan alam atau Sastra Jendra Ayuningrat, istilah R.Ng. Ronggowarsito. Namun apakah itu mungkin? Saya terus berjalan, entah sampai kapan? Apakah langklah ini sampai maut menjemput? Atau kata-kata yang pernah saya guratkan ini dan nanti, menggeliat dalam sanubari saudara? Atau segera menguap bersama embun pagi surya? Hanya kehendakNya kuasa atas kebertemaun serta perpisahan. Dan insan yang tangguh sanggup ikhlas, meski itu pahit sepahit wedang kopi kehabisan gula. Atau setawar ampas wedang kopi ditambah air panas kembali.

*) Pengelana, 3 Desembar 2005.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt