Kamis, 04 Februari 2021

Selamatkan anak-anak Bangsa dari Tayangan Televisi yang Berbahaya

Nurul Komariyah *
 
Di negeri tanah air Indonesia, kata “televisi” secara tidak formal sering disebut dengan TV (di dalam kehidupan sehari-hari biasa dibaca: tivi, teve, ataupun tipi.) Televisi merupakan bentuk teknologi yang dapat memberikan solusi dalam menghadapi era globalisasi. Televisi juga dapat menguasai ruang dan jarak, mencapai sasaran yang mendunia, memiliki nilai aktualitas terhadap suatu pemberitaan, kabar atau informasi dengan sangat cepat, serta bersifat audiovisual. Namun juga membawa dampak negatif yang cukup meluas di berbagai lapisan masyarakat, terutamanya anak-anak dan para remaja.
 
Masa-masa mereka merupakan masa yang labil sebagai anak manusia, dimana saat itu timbul rasa ingin menunjukkan kediriannya, “iniloh sebenarnya aku,” dst. Karenanya, sikap meniru pada kalangan remaja merupakan suatu bentuk dari masa pubertas yang dialami oleh keadaan jiwa yang masih labil. Artinya, jika mereka tidak dapat mengontrol diri dengan baik, dan apabila waktu luang tidak dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, maka perbuatan iseng serta kenakalan lain mudah sekali terjadi, sebab mereka diselimuti rasa kurang puas juga selalu ingin mencoba.
 
Dampak negatif tayangan televisi sudah kita rasakan setiap hari, misalnya menurunnya tingkat kesopanan, tata krama, tutur bahasa, dan prilaku terhadap orang tua maupun guru, sehingga sang guru dan orang tua dianggap teman sebaya dan tak jarang berbicara tanpa menggunakan bahasa Jawa kromo, ataupun bahasa Indonesia yang baik. Mereka lebih suka menggunakan bahasa gaul “biar ngetren” yang mirip dengan artis sinetron idola mereka, tidak jarang pula memakai bahasa yang nyampung alias ngoko (kasar). Apalagi mulai akhir-akhir ini, tayangan film banyak sekali membuat anak-anak berkhayal tidak karuan, tidak jarang dari anak usia taman kanak-kanak dan sekolah dasar, seperti saya alami di sekolah kami kebanyakan mereka meniru aungan srigala, lantaran ketagihan melihat film manusia srigala, tujuh manusia harimau, dan lainnya.
 
Tidak jarang dari mereka sangat hafal betul ceritanya mulai awal sampai akhir mampu menuturkan alur ceritanya bahkan menirukan semua gaya dan prilaku para tokoh di film kesayangannya. Seperti tayangan sinetron dengan cerita yang penuh dengan khayalan, mistik, dan kemewahan yang justeru secara tidak langsung sudah membodohi masyarakat, khususnya anak-anak. Akibatnya, banyak yang suka berkhayal, bermimpi, dan lebih parah meniru adegan yang seharusnya tidak dilakukan.
 
Dikhawatirkan dampaknya dari tayangan tersebut dapat mengakibatkan kemunduran bagi generasi muda. Di mana seharusnya generasi muda dapat diandalkan untuk kemajuan bangsa, tetapi dengan mental dan moral yang sudah rusak tentu tidak dapat digadang-gadang sebagai penerus yang baik. Ditambah dari segi musik juga terjadi banyak kemunduran, dimana anak-anak kini lebih menyukai lagu-lagu orang dewasa.
 
Televisi ternyata memberikan dampak yang luar biasa bagi anak-anak. Menurut catatan KPID Jawa Timur, anak Indonesia rata-rata menonton televisi selama 30-35 jam dalam sepekan. Benar-benar waktu lebih lama dari masa belajarnya di sekolah. Dengan waktu  menonton yang cukup lama itu, membuat anak mudah terobsesi dengan apa yang dilihatnya di televisi, dan tak semua orang tua menyadari dampak buruk daripada tontonan di televisi.
 
Bagi yang tidak sadar, cenderung melakukan pembiaran bagi anak-anaknya untuk melihat tontonan yang ada di televisi, sepanjang anak tersebut masih di dalam rumah dan masih bisa diawasi oleh orang tua. Entah program yang dilihat tersebut memang cocok untuk anak-anak atau tidak. Karena meskipun yang dilihat anak adalah film kartun, tetapi di dalamnya masih memuat kekerasan (perkelahian). Apalagi yang ditonton tak hanya film kartun, tapi film atau sinetron-sinetron yang di dalamnya mengandung intrik, konspirasi atau mengumbar khayalan saja. Dampak lainnya, yang ini diambil dari pelbagai sumber:
 
1. Berpengaruh Terhadap Perkembangan Otak
Terhadap perkembangan otak anak usia 0-3 tahun, dapat menimbulkan gangguan perkembangan bicara, menghambat kemampuan membaca-verbal maupun dalam pemahaman. Dan menghambat kemampuan anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresivitas juga kekerasan dalam usia 5-10 tahun, serta tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan.
 
2. Mendorong Anak Menjadi Konsumtif
Anak-anak merupakan target awal pengiklan dan yang utama, sehingga mendorong mereka menjadikan pribadi lemah dalam kreativitas atau dibentuklah prilaku yang sangat konsumtif.
 
3. Berpengaruh Terhadap Sikap
Anak yang banyak menonton TV, tapi belum memiliki daya kritis yang tinggi, akan besar kemungkinan terpengaruh apa yang ditampilkan di televisi. Mereka bisa jadi berpikir bahwa semua orang di kelompok tertentu mempunyai sifat yang sama dengan orang di layar televisi. Hal ini akan sangat mempengaruhi sikap mereka dan dapat terbawa hingga ke jenjang dewasa.
 
4. Mengurangi Semangat Belajar
Bahasa televisi simpel, memikat, dan membuat ketagihan, sehingga sangat mungkin anak-anak menjadi pribadi yang malas belajar, mudah putus-asa, dst.
 
5. Membentuk Pola Pikir Sederhana
Terlalu sering menonton TV dan tidak (jarang sekali) membaca buku, menyebabkan anak akan memiliki pola berpikir yang sederhana, kurang kritis, linier atau searah yang pada akhirnya ini mempengaruhi daya imajinasi, intelektualitas, kreativitas, dan daya perkembangan kognitifnya.
 
6. Mengurangi Konsentrasi
Rentang waktu konsentrasi anak hanya sekitar 7 menit, persis seperti acara dari iklan ke iklan, akan dapat membatasi daya konsentrasinya.
 
7. Mengurangi Kreativitas
Dengan adanya TV, anak-anak jadi kurang bermain, mereka menjadi insan yang individualistis dan menyendiri. Setiap kali merasakan bosan, tinggal memencet remote control, dan langsung menemukan hiburan. Sehingga waktu liburan, seperti akhir pekan atau libur sekolah, biasanya kebanyakan diisi menonton TV. Mereka seakan-akan tidak punya pilihan lain, dikarena tidak dibiasakan mencari aktivitas lain yang menyenangkan pula. Ini membuat anak tidak kreatif.
 
8. Meningkatkan Obesitas (Kegemukan).
Kita biasanya tidak berolahraga dengan cukup baik, karena terbiasa menggunakan waktu-waktu senggang untuk menonton TV, padahal hal itu membentuk pola hidup yang tak sehat. Penelitian membuktikan, bahwa lebih banyak anak menonton TV, lebih banyak mengemil di antara waktu makan, mengonsumsi makanan yang diiklankan di TV, dan cenderung memengaruhi orangtua untuk membeli makanan-makanan tersebut. Anak-anak yang tak mematikan TV, sehingga jadi kurang bergerak yang beresiko tak pernah bisa memenuhi potensi mereka secara penuh. Selain itu, duduk berjam-jam di depan layar, membuat tubuh tak banyak bergerak dan ini menurunkan metabolisme, sehingga lemak bertumpuk, tidak terbakar dan akhirnya menimbulkan kegemukan.
 
9. Merenggangkan Hubungan antar Anggota Keluarga
Kebanyakan anak kita menonton TV lebih dari 4 jam sehari, sehingga waktu untuk bercengkrama bersama keluarga biasanya ‘terpotong’ atau terkalahkan dengan TV. 40% keluarga menonton TV sambil menyantap makan malam, yang seharusnya menjadi ajang “berbagi cerita” antar anggota keluarga. Sehingga bila ada waktu dengan keluarga pun, kita menghabiskannya dengan mendiskusikan apa yang kita tonton di TV. Rata-rata, TV dalam rumah hidup selama 7 jam 40 menit. Yang lebih memprihatinkan adalah terkadang masing-masing anggota keluarga, menonton acara yang berbeda di ruangan rumah yang berbeda.
 
10. Matang secara Seksual Lebih Cepat
Banyak sekali sekarang tontonan dengan adegan seksual ditayangkan di waktu anak menonton TV, sehingga anak mau tidak mau menyaksikan hal-hal yang tidak pantas baginya. Dengan gizi yang bagus dan rangsangan TV yang tidak pantas di usia anak, anak menjadi balig atau matang secara seksual lebih cepat.
 
Dari berbagai kemungkinan masalah di atas yang akan bisa timbul, tentu peran orang tua tak bisa diabaikan, disiplin dan pengawasan orang tua wajib diperlukan. Sikap orang tua terhadap televisi akan mempengaruhi perilaku anak.
 
Di saat orang tua sudah selesai dengan segala aktivitasnya, mereka biasanya menonton televisi. Menonton bersama anak merupakan kebahagiaan tersendiri bagi orang tua, dan lebih mengetahui perkembangan anak-anak mereka. Program TV yang dilihat pun harus disesuaikan dengan dasar tingkatan usia anak, dan jika ada tayangan kurang sesuai, tugas orang tua menjelaskan kepada anak atau memberi pemahaman bahwa tayangan tersebut tidak baik dan tak boleh dicontoh, karena akan berdampak negatif.
 
Namun secara tak sadar orang tua terkadang lalai dalam memilih tayangan mana yang sebaiknya disaksikan oleh anak mereka, para orang tua pun terobsesi dengan sinetron yang mereka sukai. Sehingga banyak yang lebih memilihiki televisi sendiri-sendiri, dan anak lebih memilih melihat televi di kamar pribadi mereka begitu juga orang tua, karena selera berbeda. Sebaiknya, orang tua menentukan batasan bagi anak-anaknya, setelah membatasi dirinya terlebih dahulu dalam menonton televisi. Kemudian mengikutsertakan anak dalam membuat batasan menonton juga menjadi cara efektif, agar anak menjadikan kegiatan menonton televisi hanya sebagai pilihan hiburan dan bukan sebagai kebiasaan.
 
Orang tua harus bisa mengontrol anaknya secara mengawasi sang anak pada saat menyaksikan program televisi, termasuk berita. Ketika tayangan pada berita mengandung unsur pornografis, kekerasan, dan hedonisme, maka orang tua harus dapat memberikan penjelasan hal mana yang patut dicontoh danpun tidak. Untuk meminimalisir perubahan perilaku menyimpang pada anak, akibat adanya tayangan tersebut, orang tua sebaiknya mengusahakan agar televisi hanya sebagian kecil dari keseimbangan hidup anak.
 
Utamakan waktu untuk bermain bersama teman-temannya, membaca cerita dan istirahat, berjalan-jalan dan menikmati makan bersama keluarga. Umumnya anak dan remaja senang belajar dengan melakukan berbagai hal, baik sendiri maupun besama orang tuanya. Namun kenyataan di masyarakat, waktu makan bersama dan bercengkrama dengan anak sudah jarang dilakukan, mereka lebih suka makan sambil melihat televisi, selain bisa menikmati makanan dan mencari hiburan. Entah tayangan apa yang dilihatnya, sebab waktu makan mereka pun berbeda-beda.
 
Harapannya, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melakukan penyeleksian atau teguran kepada stasiun TV, jika menyiarkan tontonan yang tidak layak ditonton anak-anak. Ancaman itu, kini terus membayangi dan seakan tak terbendung. Introduksi teknik penyensoran yang ditawarkan merupakan alternatif solusi. Tayangan yang tergolong buruk, antara lain mengandung unsur-unsur pornografi, pornoaksi, sadisme, kekerasan, kriminal, dan perkataan yang tidak santun.
 
Utamanya pertebal iman dan taqwa anak, selain mereka mendapat bekal ilmu agama di sekolah, dan sering-seringlah mengajak anak untuk nengikuti kajian agama, terutama untuk anak yang sudah menginjak usia remaja. Ajaklah berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
 
Toto kromo’e anak seng utomo teko keluargo
ojo sembrono
mulo ayo podho di jogo
 
***

*) Nurul Komariyah, M.Pd., lahir 22 September 1985 di Dusun Bagel, Sumberagung, Sukodadi, Lamongan. Mengajar di SDN Sumberaji, Sukodadi, aktif di Kepramukaan. Aktif menulis buku harian, puisi dan pantun, sejak di bangku SD, dan beranjak SMP gemar mengisi majalah dinding, lalu sewaktu SMA dan kuliah, menulis di beberapa jurnal, tabloid, majalah sekolah dan kampus. Bergabung di komunitas GU, FLP, FP2L, Literacy Institute Lamongan. Buku bersamanya: Antologi Puisi “Sepasang Lesung Pipit” Pustaka GU, “Indahnya Cinta di Hari Fitri” bersama Ahmad Rifa’i Rif’an, Marsua Media, Sekumpulan Puisi “Nyala Abadi” Penerbit KKG Gugus II Lamongan (La), Antologi Cerpen “Hikayat Daun Jatuh” Literacy Institute, Antologi Puisi “Serenade Guru Lamongan” Penerbit PGRI La, “Tadarus Sang Begawan” Pustaka Ilalang, dan “Antologi Sastra Lamongan”. Kumpulan Puisi Perempuan Penyair Nusantara “Perempuan Memandang Dunia” Penerbit Temalitera. Buku-buku terbitan Anlitera ID: “Ide-ide Cerdas,” “Pelita Dunia,” “Kini Aku Mengerti” dan “Dreams Come True.” Antologi Puisi Guru “Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu” (Gerakan Akbar 1000 Guru ASEAN Menulis) Penerbit Perkumpulan Rumah Seni Asnur, dan peroleh Piagam penghargaan dari PGRI La. Menulis di Jurnal Edumedia Dinas Pendidikan, Kolokium PGRI Lamongan, di Tabloid Lensa, PAS, Cendikia Majalah Dinas PERPUSDA La. Menulis buku bahan ajar Tematik KTSP (2012-2016) sekaligus menjadi sekretaris FKGPMP Tematik La. Bersama mahasiswa Universitas Negeri Malang mendirikan Taman Baca Masyarakat (TBM) Sumber Ilmu. Aktif di Perpustakaan Daerah La, menjabat kepala perpustakaan Wahana Ilmu di tempat mengajar, dan sempat juara 2 lomba perpustakaan TK Kabupaten, yang lolos Akreditasi Nasional tahun 2019.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt