Nurul Komariyah *
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Lunturnya jiwa-jiwa nasionalisme bangsa bersumber dari rendah pendidikan yang mengacuh pada pembentukan karkater dan nasionalisme bangsa yang merujuk pada mata pelajaran PKn, yang diajarkan dari sekolah dasar sampai lebih tinggi. Mudahnya para generasi muda bangsa terkontaminasi oleh berbagai issu dari negara lain, munculnya tren kehidupan serba global, kenakalan remaja tak terbendung, munculnya geng ster yang anarkis, narkoba merajalela, dan masih banyak lagi fenomena yang bertujuan meruntuhkan keutuhan NKRI.
Penanaman karakter dan rasa nasionalisme tidak mudah diberikan ke peserta didik seperti kita membalik telapak tangan, tapi butuh waktu dan proses panjang. Karakter dan rasa nasionalisme pada jenjang sekolah dasar dapat dibentuk pada mata pelajaran PKn, tetapi sangat di sayangkan mata pelajaran tersebut hanya memiliki alokasi waktu minim, yaitu 2 jam tiap minggu, sehingga yang diperoleh dari mata pelajaran PKn tersebut, hanya sebatas teori tanpa praktik yang jelas.
Mata pelajaran PKn hanya dianggap sebelah mata atau sebagai anak tiri semata, jarang ada les atau tempat kursus yang mengajarkan pelajaran PKn, berbeda dengan pelajaran matematika, bahasa asing dan pelajaran lainnya, yang memiliki pangsa pasar menjanjikan.
Dari realita tersebut, sangat penting diadakan kajian khusus yang mengulas peran mata pelajaran PKn terhadap keutuhan NKRI.
1.2 Rumusan Masalah
Apa peran mata pelajaran PKn terhadap keutuhan NKRI?
1.3 Tujuan
Mampu mengetahui peran mata pelajaran PKn terhadap keutuhan NKRI
Pembahasan
2.1 Pengertian PKn
Menurut Merphin Panjaitan “PKn adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warganegara yang demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial dan Menurut Henry Randall, civics adalah ilmu yang membicarakan hubungan manusia dengan:
a. manusia dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi (sosial, ekonomi, politik)
b. individu-individu dengan negara.
Disimpulkan PKn ialah: pendidikan yang bertujuan mendidik dan mencetak individu dalam mempertahankan hidup sebagai makhluk individu dan sosial yang berkarakter, serta mampu mengaplikasikan ilmu, demi menjaga keutuhan NKRI sebagai warga Negara Indonesia yang baik.
2.2 Peran mata pelajaran PKn terhadap keutuhan NKRI
Dari Sabang sampai Merauke penduduk Indonesia memiliki keanekaragaman dan keunikan yang berbeda-beda. Hal tersebut jika tanpa adanya bekal persatuan, kesatuan, serta rasa nasionalisme sejak dini, maka besar kemungkinan perbedaan, perselisihan, ancaman, dan lainnya akan dapat menyembabkan ketidakutuhan NKRI. Padahal yang seharusnya terjadi, dengan keanekaragaman kita bisa menangkal semua gangguan, pengaruh, ancaman yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
PKn menjadikan pelajaran yang dianggap anak tiri dengan identifikasi di sekolah dasar sebagai berikut:
1. Alokasi waktu hanya 2 jam perminggunya.
2. Tidak termasuk mata pelajaran Ujian Nasional.
3. Hanya teori jarang praktik langsung, karena terbenturnya waktu.
4. Guru banyak beraggapan PKn hanya mata pelajaran pelengkap saja.
5. Soal-soal yang ada, kebanyakan berbentuk isian singkat dan uraian.
6. Kurang pelatihan, diklat, workshop, sehingga komptensi guru kurang.
7. Kalah pamor dengan pelajaran lain, orang tua lebih bangga jika anaknya les Sempoa dan bahasa Mandarin dari pada les PKn, tempat kursus pun jarang sekali membuka bimbel PKn.
Sehingga dapat diuraikan peran mata pelajaran PKn terhadap keutuhan NKRI antara lain:
1. Menumbuhkan karakter sejak dini perserta didik yang berbasis Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Mampu menumbuhkan rasa nasionalisme dan patrotisme tinggi, karena mata pelajaran PKn sudah tertanam sejak di sekolah dasar.
3. Kesadaran akan menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia.
4. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan, kedaulatan Negara dan mempererat persatuan bangsa.
5. Mampu menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Perbedaan menjadi sebuah kebanggaan sebagai salah satu kekayaan bangsa.
6. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang saka merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
7. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara.
8. Mentaati peraturan agar kehidupan tertib dan aman.
9. Memanfaatkan kenyataan dan kecenderungan masyarakat yang semakin transparan.
10. Memanfaatkan substansi berbagai disiplin ilmu yang relevan.
11. Memanfaatkan berbagai konsep, prinsip, dan prosedur.
Penutup, Kesimpulan:
PKn merupakan suatu ilmu yang dilakukan lembaga sebagai pendidikan politik yang bertujuan membantu peserta didik untuk menjadi warga negara secara politik, memiliki rasa nasionalise, patriotisme dan ikut serta membangun sistem politik demokratis, sehingga tercipta keutuhan NKRI.
Saran:
Adanya perhatian khusus terhadap mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan tersebut, baik dari jumlah jam pelajarannya, mutu gurunya, dan peran serta pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan, agar PKn dimasukkan ujian nasional di sekolah dasar, sehingga ada perhatian khusus pula, seperti halnya mata pelajaran Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia.
Daftar Pustaka diakses 26 Mei 2017:
http://pengertianpendidikan.com/pengertian-pendidikan-kewarganegaraan
https://kewarganegaraanblog.wordpress.com/2013/10/25/definisi-pendidikan-kewarganegaraan-menurut-ahli/
http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/
*) Nurul Komariyah, M.Pd., lahir 22 September 1985 di Dusun Bagel, Sumberagung, Sukodadi, Lamongan. Mengajar di SDN Sumberaji, Sukodadi, dan aktif di Kepramukaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar