Rabu, 30 Desember 2020

SENANDUNG CINTA DARI BU WINA

Atafras *
 
Sebut saja aku Aira, siswa kelas sembilan di sebuah SMP Negeri yang cukup membanggakan. Kalau kata emakku, aku sudah kelas tiga SMP. Sudah gadis perawan. Tubuhku yang bongsor menambah kekhawatiran emak pada pergaulan dan penampilanku sehari-hari.
 
Meski aku bukan anak orang kaya, tapi sangat bersyukur bisa sekolah di SMP negeri tervaforit di kotaku. Coba tebak, apa sebabnya? Ya, karena bapakku tukang kebun di sekolah tersebut.
 
“Pak Bon…” begitu teman-temanku biasa memanggilnya. Kata bapak yang usianya di atas lima puluh tahunan, merasa bangga menjadi tukang kebun di SMP ini. Pengabdiannya telah puluhan tahun tak dipandang sebelah mata oleh bapak kepala sekolah dan bapak-ibu guru yang mengajar.
***
 
Pernikahan emak dan bapak dikaruniai empat orang anak. Mas Alif, Mbak Tisna, Mas Hanif dan aku, Hasnia Khumaira. Empat huruf terakhir pada namaku itulah yang dijadikan nama panggilan untukku. Aira.
 
Ketiga kakakku, semuanya lulus dari SMP ku ini, Tapi sayangnya, Mas Alif dan Mbak Tisna tidak bisa melanjutkan ke SMA, lantaran terbentur biaya. Nasib beruntung bagi Mas Hanif, ia dibiayai Bu Wina, seorang guru Bahasa Indonesia, yang saat Mas Hanif kelas tiga SMP beliau datang sebagai guru baru.
 
Menurut cerita bapak, Bu Wina tertarik membiayai pendidikan Mas Hanif, karena beberapa hal. Pertama, bapakku adalah orang pertama yang dikenal Bu Wina saat beliau datang pertama kali di sekolah ini. Maklum, Bu Wina orang Surabaya, jadi beliau merasa sebagai perantauan sangat terpaksa harus tinggal di kota ini, menjalani tugasnya sebagai guru di SMP ku sejak beberapa tahun lalu.
 
Kedua, Bu Wina terenyuh mengetahui Mas Hanif rajin sholat jamaah di masjid yang letaknya satu kapling dengan rumah pak lurah, tempat Bu Wina tinggal atau kost. Ketiga, sebab belum dikaruniai putra sampai di usia pernikahannya yang ke tujuh tahun. Jadi, beliau anggap Mas Hanif sebagai anaknya. Bu Wina pernah bilang kepada emakku, kalau sangat menginginkan mempunyai anak pertama laki-laki.
 
Yang keempat, Mas Hanif adalah anak “Pak Bon” yang menurut pengakuan bapak, Bu Wina dulu pernah meminta kost atau tinggal di rumah kami, karena di kota ini beliau tidak memiliki famili. Tapi bapak minder, akhirnya Bu Wina diantarkan oleh bapak ke rumah pak lurah yang sekaligus ketua komite sekolah, dan singkat cerita, Bu Wina pun tinggal di sana.
 
Alasan kelima, Mas Hanif ketua OSIS di SMP. Pada waktu itu, aku masih kelas satu Sekolah Dasar, belum tahulah apa itu OSIS, tentu berbeda dengan sekarang, aku sekretaris OSIS-nya.
 
Kini, Mas Hanif sudah lulus kuliah dan menjadi guru pula. Ia ditugaskan di Belitung, di SMK Negeri 1 Dendang. Sungguh beruntung Mas Hanif, telah dijadikan anak asuh Bu Wina.  Dan beruntung pula aku, karena Mas Hanif berjanji akan membiayai sekolahku hingga lulus kuliah.
 
Hem… terasa begitu indahnya dunia sekolah bagiku. Apalagi Bu Wina, guru idolaku sekarang menjadi wali kelasku di kelas sembilan. “Yes!” ; begitu pekik hatiku, saat bapak wakil kepala sekolah membacakan nama-nama guru yang ditunjuk jadi wali kelas, selesai kegiatan upacara hari Senin di awal tahun ajaran baru.
 
Sejak kecil, aku sudah dekat dengan Bu Wina. Karena Mas Hanif kalau ke masjid sering mengajakku, dan sewaktu senggang setelah jamaah Isya, kami sering mengaji bersama. Tak jarang pula aku dan Mas Hanif diajak serta, jika Bu Wina kembali ke kampung halamannya. Siapa sih yang tak suka diajak jalan-jalan? Apalagi untuk anak seusia aku waktu itu, enam setengah tahun, kelas 1 Sekolah Dasar.
 
Hem… aku dan Mas Hanif memperoleh pengalaman yang luar biasa. Suami Bu Wina pun sayang pada kami berdua, beliau menganggapku dan Mas Hanif seperti anak sendiri. Kami berdua sering diberinya hadiah, dibelikan benda-benda yang sebetulnya kami sudah punya walaupun cukup sederhana, misalkan tas sekolah, sepatu, baju, bahkan sandal untuk dipakai sehari-hari. Tentu saja barang-barang yang dibelikan Bu Wina lebih bagus kualitasnya. Itu pula yang membuat aku dan Mas Hanif semakin segan kepadanya.
 
Meski demikian, aku dan Mas Hanif tak pernah merasa membusungkan dada. Karena apa yang telah diberikan Bu Wina, kasih sayang yang sudah dicurahkan kepada kami, tak membuat lupa diri, tinggi hati. Kami sadar apa pun yang telah kami terima semata-mata rizki dari Allah yang diberikan-Nya melalui jemari tangan Bu Wina, jadi kami berdua harus pandai mensyukurinya.
 
Tanpa sengaja, aku pernah baca buku harian Mas Hanif,  ketika dia masih kuliah. Di sana kujumpai kalimat-kalimat yang menyatakan, bahwa dirinya pun merasa bersyukur bahagia atas semua karunia yang diterimanya. Terutama karunia bisa melanjutkan sekolah untuk mencapai cita-cita atas pertolongan Bu Wina. Di buku hariannya itu, dituliskan ungkapan isi hatinya;
 
“Ya Allah, ternyata Bu Wina tak sekaya yang kukira. Rumahnya di Surabaya sangat sederhana. Jauh dari bayangan hamba semula. Limpahkanlah rezeki yang berkah untuk keluarga Bu Wina. Karena hanya doa ini yang bisa hamba persembahkan, sebagai balas budi kepadanya. Aamiin...
 
Tiba-tiba ada rasa haru bergelayut, dan doa yang sama juga kuucapkan dalam dada. Tak terasa, telah tiga bulan Mas Hanif berada di Belitung, aku jadi rindu kepadanya.
***
 
Hari-hari sekolah kujalani seperti biasa. Biaya sekolahku tak pernah terlambat dikirimkan Mas Hanif setiap bulannya. Apa pun kebutuhanku yang berhubungan dengan sekolah, bisa terpenuhi atas uang yang dikirimkan Mas Hanif. Tentu saja, kami sekeluarga sangat mensyukurinya.
 
Sementara itu, aku pun semakin dekat dengan Bu Wina, karena selain menjadi wali kelasku, juga pembina ekstra tari di sekolah. Aku sengaja mengikuti ekstra tari, supaya bisa terus dekat dengan Bu Wina. Selain juga ingin pandai menari tentunya, dan syukur-syukur bisa menjadi duta sekolah di bidang seni tari. Dan itu, sudah tiga kali kualami, saat aku dengan kelima orang temanku diikutkan Bu Wina dalam lomba tari se-kabupaten. Meski waktu itu, kami hanya mendapatkan juara tiga, tapi cukup puas, karena mendapatkan pengalaman yang luar biasa.
 
Dalam kegiatan OSIS dan Kepramukaan, Bu Wina tak pernah ketinggalan. Nama beliau selalu ada dalam deretan daftar panitia atau pun pembina. Tentu saja, aku turut senang membacanya. Karena itu berarti bisa berlama-lama bersama Bu Wina. Hem, rupanya, aku sudah betul-betul menemukan sosok idola, seorang ibu guru yang kucinta, Bu Wina.
***
 
Hingga suatu ketika di hari Senin, saat bel masuk setelah jam istirahat berteriak lantang menandakan pelajaran akan dimulai kembali. Aku pun segera masuk kelas dan duduk di bangkuku dengan sukacita, karena Bu Wina akan mengajar di kelasku.
 
Yatin teman sebangkuku berkata; “Eh, Ra, sudah tahu belum, kalau Bu Wina sakit?”
Kontan aku pun merespon kaget; “Kata siapa, Tin?”
“Tadi aku dengar di ruang guru, Pak Iyan dan Bu Fitri membicarakan Bu Wina yang sedang  sakit, aku dengar opname-opname gitu…”
 
Belum sempat aku kuasai rasa kagetku, Pak Han masuk ke kelas kami dan mengucap salam.
“Anak-anak, hari ini Bu Wina tidak bisa mengajar di kelas kalian, karena beliau sakit. Sebagai tugas untuk kalian, coba kalian kerjakan LKS halaman dua puluh tiga ini ya, nanti kalau sudah selesai, kumpulkan di meja Bu Wina. Pak Han pun mengucap salam dan meninggalkan kelas bersamaan datangnya rasa kecewaku.
 
“Yaaa… kok Bu Wina sakit sih? Jadi gak bisa dengar suaranya nih…”  gerutuku dalam gumaman kecil.
 
Jujur kuakui, kedatangan Bu Wina di kelas selalu kuharapkan. Gaya mengajarnya yang unik, kadang diselingi cerita-cerita humor atau cerita-cerita motivasi, bahkan diselingi lagu-lagu hasil karya beliau sendiri, juga diajaknya kami bernyanyi bersama untuk lagu-lagu umum yang kami bisa, membuatku sangat enjoy dan menikmati suasana belajar di kelas. Kalau ada materi sulit yang tak kami mengerti dan bertanya, beliau memberikan penjelasan yang runut serta mudah dicerna. Kami pun jadi tidak takut untuk bertanya maupun berpendapat.
 
Hari itu hari ke enam Bu Wina masih sakit. Saat aku menanyakan kepada Bu Fitri, bu guru Bahasa Inggris kami. Kata beliau, Bu Wina kondisinya masih koma. Bapak-ibu guru serta karyawan sekolah termasuk bapakku, kemarin bersama-sama menjenguk di Rumah Sakit Ibnu Sina. Bahkan kata bapak, dokter hendak merujuk Bu Wina ke Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo Surabaya, bila sampai hari ke tujuh belum sadar juga. Begitu yang diceritakan suami Bu Wina, saat menemui rombongan penjenguk dari SMP ku.
 
Entahlah, mengapa aku merasa sangat kehilangan Bu Wina. Apakah aku terlalu sayang kepada beliau? Ataukah hanya hampir sepekan ini tak kujumpai beliau canda? Ah…aku tak mengerti. Yang jelas aku rindu sekali. Aku rindu petuah-petuahnya, aku rindu tutur humornya. Aku rindu menari bersamanya di dalam kegiatan ekstra kurikuler di sekolah seperti biasanya.
 
“Bu Wina… cepat sembuh ya…” Bisikku dalam doa.
***
 
Senin pagi. Bekas-bekas hujan semalam masih tampak di lapangan upacara sekolah, tempatku mencari ilmu. Hujan pertama pertanda pergantian musim. Seperti biasa, di sekolahku selalu dilaksanakan kegiatan upacara bendera. Kebetulan, aku ditunjuk menjadi petugas upacara sebagai pengibar bendera.
 
Sebetulnya ada rasa bangga, tapi terselip rasa duka, karena Bu Wina tak ada di sana.  Beliau masih sakit, dan telah tiga pekan ini tak kujumpa, sehingga tak bisa melihatku melaksanakan tugas dengan baik. Diam-diam rasa rindu mencuat kembali. Rasa rindu menggenggam hati di tengah angin sepoi semilir sejuk dalam mendung pagi itu, yang mengawali musim penghujan, setelah sekian lama bumi diterpa kemarau panjang.
 
“Upacara telah selesai dilaksanakan, pasukan diistirahatkan.” Suara petugas pembaca susunan acara yang berdiri di sebelahku terdengar bingar.
“Untuk perhatian! Istirahat di tempat… grak!” Komando pemimpin upacara bersuara lantang.
 
Pak Didin, bapak wakil kepala sekolah berjalan menuju mimbar pembina upacara, dan terlihat rona muka beliau memancarkan wajah duka yang mendalam. Suasana di lapangan upacara terasa hening.
 
Sebelum Pak Didin mengucap salam pembuka, di dadaku terasa ada debaran, hatiku bergetar. Gemerisik angin di lapangan upacara seakan menusuk pori-poriku pagi itu. Entahlah, hendak mendengar berita apakah aku, kami semua, siswa-siswi di SMP ini.
 
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…Suara salam Pak Didin yang segera kami jawab dengan kompak. Suasana kembali hening sejenak.
 
“Anak-anak, ada satu hal penting yang harus saya sampaikan. Baru saja Bapak Kepala Sekolah kita menerima telepon dari keluarga Bu Wina di Surabaya, yang mengabarkan bahwa ibu guru kita, Ibu Atwina Zahrotin Nisa telah berpulang kembali ke rahmatullah, Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Marilah kita doakan, agar amal ibadah beliau diterima oleh Allah SWT...
 
Entah kalimat apa lagi yang disampaikan Pak Didin setelah itu. Aku sudah tak mampu mendengarnya. Tiba-tiba, kepalaku terasa sangat berat, pandanganku kabur, dan tubuhku bergetar hebat. Aku tak tahu apa yang terjadi selanjutnya, karena yang kurasa hanya seluruh alam sekitarku menjadi gelap seketika. Aku pingsan di lapangan, dengan masih mengenakan pakaian petugas upacaraku.
 
Dalam alam tak sadarku terngiang di hati, otak dan telingaku; sebuah lagu yang pernah dinyanyikan Bu Wina di kelasku beberapa pekan lalu. Lagu yang dijadikan contoh materi pelajaran musikalisasi puisi di semester gasal. Lagu itu, beliau beri judul “HILANG BUNGAKU”:
 
Hilang sudah bungaku
Saat tiba musim berganti
Kukenang selalu harummu
Kan terbayang indah wajahmu
 
Selalu kan kutunggu
Musim berganti kan mekar lagi
Pagi yang ceria
Bahagia selalu karna bungaku.
 
***
 
Lamongan, Jawa Timur.
 

*) Atafras, nama pena dari Atrik Trisnowati Anisa Fitri Rasyida, lahir di Surabaya 17 Oktober 1975. Seorang penyanyi, pemain drama, penari juga guru tari, dan senam. Pelatih Jodipati dan Pramuka Andalan Kwarcab, ASN guru di SMPN 1 Sekaran Lamongan, atas prestasinya sebagai MAWAPRES, penerima beasiswa TID, lulusan terbaik UNESA tahun 1999. Telah mencipta Mars 18-21, dan memperoleh penghargaan dari Dinas Pendidikan Kabupaten. Disusul Mars Adiwiyata, Mars SMP Sekaran, Mars FP2L, dan beberapa nada pop. Banyak kejuaraan bidang akademik, kesenian, kepenulisan, esai, cerpen, puisi. Telah menulis 13 buku kumpulan cerpen, 3 buku kumpulan puisi, & beberapa antologi penulis Nusantara. Kumpulan cerpennya; Setangkup Haru, Generasi Robbani, Seiring Senyum Sang Fajar, Di Ambang Kemuning, Meretas Batas, dll. Buku puisinya; Dendang Mentari, Di Kaisan Ilalang, Kisah Sohib. Juara 1 lomba puisi di FLP (2018), Juara 2 Tulis Puisi Diaspora Muda (2019), dan Juara 1 Tulis Puisi Jarak Al-qolam (2020). Saat ini aktif belajar bersama di PERRUAS yang dibimbing Asrizal Nur. No kontak: 085334399471, e-mail: atafras@gmail.com  http://sastra-indonesia.com/2020/12/senandung-cinta-dari-bu-wina/

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt