Jumat, 24 Januari 2020

Peta Perkembangan Komunitas Sastra di Lamongan dan Sekitarnya *

Alang Khoiruddin **

Pembicaraan terkait dengan peta perkembangan komunitas sastra Indonesia di Jawa Timur sebenarnya telah lama dilakukan dan diupayakan oleh para pemerhati, terutama oleh para peneliti Balai Bahasa Jawa Timur. Dari hasil pembicaraan dan sejumlah penelitian tersebut barangkali dapat disimpulkan bahwa perkembangan sastra di suatu daerah memang tidak dapat dilepaskan dari peran komunitas sastra yang ada di masing-masing daerah. Tak terkecuali di Lamongan.
Lamongan yang secara geografis sebagai kabupaten kecil, agaknya perlu bersyukur dalam hal gerakan kebangkitan sastra dan kehidupan literasinya. Dibandingkan dengan daerah sekitarnya: Tuban, Bojonegoro, Gresik, Jombang dan Mojokerto, boleh dibilang Lamongan memiliki infrastruktur kesastraan yang lebih memadai. Selain ditunjang oleh beberapa komunitas sastra dengan cakupan wilayah kerja yang berbeda, Lamongan juga diuntung-kuatkan oleh banyaknya penerbit buku sastra. Dua hal itulah yang barangkali dapat digunakan sebagai alat untuk melihat peta perkembangan komunitas sastra di Lamongan maupun di sekitarnya.

Komunitas Sastra-Teater Lamongan (Kostela)

Membicarakan geliat-kehidupan kesusastraan Lamongan hari ini tentu saja tidak dapat dilepaskan dari peran yang dimainkan oleh Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan). Kostela menjadi motor penggerak kehidupan sastra di Lamongan. Komunitas yang berdiri di penghujung tahun 1999 ini awalnya bergerak dalam bidang teater namun di kemudian hari lebih dikenal aktivitas kesusastraannya setelah bergabungnya Herry Lamongan. Lahirnya Kostela menandai babak baru perkembangan sastra Lamongan.

Setelah lahirnya Kostela, kehidupan sastra di Lamongan benar-benar tampak hidup dan dinamis. Sebagai ikon kebangkitan sastra Lamongan, setidaknya kehadiran Kostela dapat dicirikan ke dalam beberapa hal. Pertama, Kostela merupakan komunitas sastra Lamongan  yang lahir saat kegelisahan dan kelesuhan luar biasa. Belum adanya komunitas yang menjadi wadah berkumpul antar sesama orang yang telah melakukan proses kreatif. Masa sebelum ini yang ada hanya laku personal penulis, belum ada bimbingan, pergesekan pemikiran dalam komunitas yang memberikan wawasan bagi para penulis yang terlibat di dalamnya. Setelah lahirnya Kostela kecakapan menulis ditularkan saling belajar, berbagi dan memberi apresiasi.

Kedua, Kostela-lah yang mulai membangun pondasi kreativitas dan apresiatif secara terstruktur. Meskipun Kostela adalah organisasi yang ‘tak jelas’, dalam arti organisasi yang tanpa ketua namun hampir seluruh kegiatan Kostela terstruktur rapi. Harus diakui komunitas ini mempunyai prestasi yang luar biasa dalam membangkitkan kreativitas, pengkaderan serta membangun wacana diskusi lewat Candrakirana  yang sampai hari ini telah lebih dari 150 purnama diadakan. Ketiga, Kostela memiliki jelajah yang lebih jauh dibanding komunitas-komunitas yang lain. Dalam istilah yang sering saya katakan, Kostela dapat dianggap sebagai ‘poros’ atau induk komunitas sastra yang ada di Lamongan. 

Lahirnya Kostela membawa perubahan besar bagi perkembangan sastra di Lamongan. Tidak hanya pada aspek kreativitas, kekaryaan, discoursus kesastraan tapi juga pada aspek emosional. Sejumlah kegiatan yang  pernah diadakan secara rutin oleh Kostela seperti Candrakirana, Safari Sastra, penerbitan majalah sastra Indupati, dan penerbitan buku menjadi semacam ‘pupuk’  yang mampu menumbuhkembangkan kehidupan sastra di Lamongan menjadi lebih subur. Setidaknya melalui kegiatan-kegiatan tersebut, sastra Lamongan mulai menggeliat, hidup, berkembang dan dikenal oleh publik sastra di luar Lamongan. 

Setidaknya tercatat beberapa nama pesohor sastrawan yang pernah muncul dan terlibat dalam diskusi sastra Candrakirana di antaranya: Herry Lamongan, Cak Sariban, Nurel Javissyarqi, Syarifuddin Deha, Timur Budi Raja, Mardi Luhung, Gampang Prawoto dan baru-baru ini S. Jai. Dari Kostela pula lahir nama seperti Pringgo Hr, Sutardi, Bambang Kempling, Alang Khoiruddin, Ahmad Syauqi Sumbawi, Ahmad Zaini, Saiful Anam Assaibani, Imamuddin SA, Rodli Tl, A. Rodhi Murtadlo, Haris Del Hakim, Heri Listianto dan lain-lain.
Peta Perkembangan Komunitas Sastra Lamongan Mutakhir

Kiprah Kostela sebagai penggerak sastra di Lamongan sampai hari ini belum tergantikan. Meski sempat beberapa kali mandeg dalam menjalankan aktivitas berkeseniannya, namun komunitas ini tetap melakukan aktivitas-aktivitas dalam ruang yang terbatas. Setelah tahun 2009 para anggotanya lebih banyak melakukan aktivitas kreatifnya dengan membentuk komunitas baru dan menjadi pendorong-penggerak sastra di ‘ruang’ barunya masing-masing. Misalnya, Rodli Tl yang kemudian memfokuskan kegiatannya di Sanggar Bahasa Kampung ‘Sangbala’, Nurel Javissyarqi dengan Penerbit Pustaka Pujangga, Forum Sastra Lamongan (FSL) dan beberapa blog sastranya, Ahmad Sauqi Sumbawi dengan Rumah baca-belajar Semesta Hikmah, Alang Khoiruddin dengan Forum Penulis dan Pegiat Literasi (FP2L) Lamongan dan penerbit Pustaka Ilalang-nya, Saiful Anam dengan sanggar LA Ros dan Literacy Institut-nya dan lain-lain.

Selain beberapa komunitas sastra di atas, terdapat juga komunitas yang secara spesifik memfokuskan kerjanya pada ruang terbatas yaitu Komunitas GU yang dimotori oleh Nur Kholis Huda dan Indie Literary Club (ILC) yang didirikan oleh Iva Titin Shovia dan Fatimah Kimora. Komunitas GU berdiri pada tahun 2016, beranggotakan para guru Sekolah Dasar yang memiliki hobi menulis. Oleh karena itu tak heran jika Komunitas ini memfokuskan kerjanya pada pendokumentasian karya-karya sastra maupun esai pendidikan karya para guru di tingkatan Sekolah Dasar terutama sekolah negeri. Sedangkan Indie Literary Club (berdiri tahun 2018) memulai kegiatannya dengan mengadakan diskusi dan pelatihan menulis melalui media online. Komunitas yang kebanyakan beranggotakan kaum perempuan ini sudah beberapa kali menerbitkan buku hasil dari diskusi dan pelatihan menulis via online.

Perkembangan komunitas sastra di Lamongan tidak hanya menyasar pada penulis yang tinggal di jalur pertengahan kota tapi juga merata penyebarannya di Lamongan bagian utara-pantura. Tahun 2018 lahir komunitas Rumah Budaya Pantura (RBP) yang dibina oleh Hari Nugroho. Salah satu pegiat komunitas ini adalah Deni Jazuli seorang seniman jebolan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Komunitas seni, budaya dan literasi ini diinisiasi oleh Japfa Foundation, sebagai bentuk kepedulian terhadap pengembangan SDM dari aspek budaya dan seni terutama yang ada di daerah pantura-Paciran Lamongan. 


Komunitas Penerbit Buku Sastra di Lamongan

Fenomena unik dan menarik yang terjadi di Lamongan bersamaan dengan munculnya komunitas sastra adalah juga munculnya komunitas penerbit buku-buku sastra. Saya katakan komunitas penerbit sastra karena sebuah komunitas sastra tidak harus memiliki struktur organisasi yang jelas, jika ada lebih dari satu orang melakukan satu aktivitas rutin bersama dengan minat yang sama yaitu sastra, maka dapat dikatakan itulah komunitas sastra. Bahkan jika itu hanya dilakukan oleh seorang diri, maka tetap dapat dikatakan sebagai komunitas. Hal ini pernah dilakukan oleh  Afrizal Malna, ia membentuk Komunitas Sepatu Biru yang hanya beranggotakan dirinya sendiri. Sebuah komunitas akan terus hidup jika ada individu yang suka rela menggerakkan komunitasnnya. Inilah ciri utama sebuah komunitas.

Pada awal tahun 2000-an, komunitas Kostela dan sejumlah individu di Lamongan, seperti Nurel Javissyarqi, Alang Khoiruddin, Sauqi Sumbawi dengan berani dan suka rela menggerakkan dunia penerbitan yang ada di Lamongan. Mereka menulis karya sendiri, memfoto copy buku sendiri, menyablon sampul, menjilid dengan lem rajawali, memotong dengan carter dan memasarkan buku-buku mereka sendiri. Sebuah kerja sulit pada waktu itu untuk bisa menerbitkan buku dan membuat penerbit sendiri.

Fenomena penerbitan di Lamongan yang demikian pernah mendapatkan perhatian banyak pihak, termasuk oleh almarhum Fahrudin Nasrulloh seorang pegiat Komunitas Lembah Pring Jombang. Dalam makalahnya yang berjudul Dewan Kesenian dan Problematik Sastra Jatim pada sub judul Penggerak Sastra Lokal, Ia mengatakan bahwa “Lamongan adalah gudangnya sejumlah penulis yang berkarya dan menerbitkan karya dengan koceknya sendiri. Kita bisa menyebut Nurel Javissyarqi dengan Penerbit Pustaka Pujangga-nya, Alang Khoiruddin (Penerbit Pustaka Ilalang), AS Sumbawi (Penerbit Sastranesia), dll. Puluhan karya sastra baik dari penulis Lamongan sendiri maupun dari luar banyak yang mereka terbitkan.”

Selain komunitas sastra Kostela, penerbit-penerbit sastra lokal ini diakui atau tidak telah memberikan kontribusi yang tak kalah besarnya dalam menggerakkan sastra di Lamongan. Hanya saja memang tidak semua penerbit itu dapat terus eksis. Namun dengan munculnya penerbit-penerbit tersebut sejumlah teks-teks sastra dari Lamongan bisa terdokumentasikan dan dibaca oleh banyak orang. Sampai hari ini setidaknya tercatat beberapa penerbit yang ikut berkontribusi dalam mengembangkan dunia kesusastraan di Lamongan seperti Pustaka Pujangga, Pustaka Ilalang, Sastranesia, Mitra Kreatif, Pagan Press, Pustaka Djati, Pustaka Wacana, Pustaka Progresif, Penerbit Nun, Pustaka GU, dan lain-lain. 

Keberadaan Komunitas Sastra di Sekitar Lamongan

Komunitas-komunitas sastra di sekitar Lamongan yang saya maksudkan dalam tulisan ini adalah komunitas-komunitas sastra yang ada di wilayah kabupaten Tuban, Gresik, Bojonegoro, Jombang dan Mojokerto. Hal ini dikarenakan sejumlah kabupaten tersebut secara geografis bersebelahan dengan kabupaten Lamongan. Keberadaan komunitas sastra di Tuban jika diamati baru menampakkan geliatnya pada sekitar tahun 2009-an dengan lahirnya Komunitas Sanggar Sastra (KOSTRA) Unirow Tuban. Komunitas ini dibina oleh Suhariadi seorang dosen sastra dan budayawan Tuban yang cukup berpengaruh. Keberadaan komunitas ini seolah kehilangan gaungnya tatkala ditinggal anggota generasi awalnya seperti Ahmad Moehdor al-Farisy, Aksin Taqwan Embe, dan meninggalnya Suhariadi selaku pembina. Meski telah ada beberapa komunitas sastra yang lain semisal Komunitas Langit Tuban, Komunitas Kali Kening di Bangil Tuban dengan pegiatnya Joyo Juwoto, Komunitas Sastra Pesisir, Komunitas Pelopor Dongeng Anak Tuban (Kompor Donat), Gerakan Tuban Menulis, TIK Tuban, namun dalam hal perkembangan kehidupan sastranya boleh dibilang masih kalah cepat dengan daerah sekitarnya seperti Lamongan, Bojonegoro dan Gresik. Hal ini diakui oleh Dr. Sariban, seorang akademisi, pegiat dan kurator sastra Tuban. Menurutnya: “Tuban sebagai kabupaten pesisir dalam gerakan sastra pantura agaknya boleh dibilang berlari estafet dalam takdir urutan belum terdepan. Ini jika dibandingkan dengan Gresik, Lamongan dan Bojonegoro.”

Komunitas Sastra Gresik 

Sastra Gresik sebenarnya diuntungkan dengan adanya sastrawan terkenal Mardi Luhung yang karya-karyanya sering dimuat di Kompas. Namun gerakan personal Mardi Luhung saja tidak cukup untuk menghidup kembangkan kesusastraan di Gresik. Nafas Kehidupan sastra Gresik tetap bergantung pada peran komunitas-komunitas sastra semisal: komunitas Sanggar Seni Cager atau Cakrawala Gresik yang dipelopori oleh Lenon Machali Dewi Musdalifah. Ada juga komunitas pegiat budaya Mata Seger yang kemudian berkembang menjadi Yayasan Mataseger (Masyarakat Pecinta Budaya Gresik, 2014) yang diketuai Kris Adji yang berkonsentrasi terhadap persoal budaya di Gresik, terutama budaya masa lampu, Sanggar Pasir beralamat di Mulyosari Ujung Pangkah Gresik, Teater Ndrinding Zuhdi swt, dan Kajian Sastra Samrotul Fuadah (KASADA) Sedayu Gresik yang dimotori Yusak.

Komunitas Sastra Bojonegoro

Geliat sastra Bojonegoro selama beberapa dasawarsa lebih dikenal dengan sastra Jawa-nya. Hal ini dikarenakan konsistensi komunitas Pamarsudi Sastra Jawa Bojonegoro (PSJB) yang sejak 6 Juli 1982 sampai sekarang tak henti-hentinya menjaga, mempertahankan sekaligus mengembangkan bahasa Jawa di Bojonegoro dan sekitarnya. Oleh karenanya tak heran Bojonegoro dibilang sebagai gudangnya sastrawan Jawa. Di sana ada JFX Hoery, Djayus Pete, Nono Warnono hingga Gampang Prawoto. Terkait dengan keberadaan komunitas sastra yang lain, beberapa tahun belakangan ini muncul komunitas-komunitas sastra berbahasa Indonesia, di antaranya Komunitas Sastra Bojonegoro (PSB), Komunitas Sastra Etnik juga komunitas-komunitas rumah baca masyarakat. Setidaknya sampai hari ini terdapat 154 rumah baca di Bojonegoro. Ada Rumah Baca Kinanthi yang didirikan Emi Sudarwati, Rumah Litersi KBM (Kita Belajar Menulis) di Kepohbaru yang dimotori oleh Selamet Widodo dan lain-lain. Selain beberapa komunitas dan rumah baca masyarakat, perkembangan kehidupan sastra Bojonegoro juga tidak lepas dari peran serta penerbit yang ada di sana seperti kelompok penerbit Majas Group milik Jonatyhan Raharja dan Pustaka Intermedia yang dipimpin Amin Mustofa.

Komunitas Sastra Jombang

“Wajah Komunitas Jombang” tulisan Purwanto dan Siti Sa’adah yang termuat di website sastra-indonesia.com setidaknya dapat kita gunakan untuk melihat keberadaan komunitas-komunitas sastra yang ada di Jombang. Menurut keduanya, sastra Jombang belum dapat dikatakan mengalami perkembangan yang signifikan. Meski demikian, ada hal yang membanggakan yaitu munculnya banyak komunitas sastra. Di antara komunitas sastra yang paling menonjol di Jombang adalah Komunitas Lembah Pring (2010) yang dimotori oleh Jabbar Abdullah dan alm. Fahrudin Nasrullah. Ada juga komunitas LISWAS (Lingkar Studi Warung Sastra) dengan ketuanya Aditya Ardhi Nugroho-Genjus, Sanggar Kata yang dikelolah Fathoni Mahsun, Luthfi Aziz, Budi Mardiono, Sanggar Belajar Bareng Gubuk Liat –yang digerakkan oleh Rahmat Sularso, M Rifqi Rahman, Komunitas Pena (Koma, 2007) yang lahir di ponpes Bahrul Ulum, Sanggar Sinau Lentera (SSL, 2010) yang diketuai Hadi Sutarno alias Wong Wingking. Selain beberapa komunitas di atas, ada juga Komunitas Alif yang diasuh Edi Hasoyo, kelompok Alifna Qolba sebuah komunitas pelajar siswa SMA 1 Muhamadiyah diinisiasi oleh remaja bernama Mahendra,  Komunitas Lembah Pena Endhut Ireng (2009) - Aang Fatihul Islam, Komunitas Bunga Kecil-nya Andhi Setya Wibowo.

Komunitas Sastra Mojokerto

Aming Aminoedhin, presiden penyair Jawa Timur yang mengaku juga orang Mojokerto pernah membuat sepenggal catatan Sejarah Sastra Mojokerto. Dalam catatan singkat tersebut terekam geliat komunitas dan perkembangan sastra Mojokerto. Dimulai dengan terbentuknya Forasamo (Forum Apresiasi Sastra Mojokerto,1996) yang meleganda sampai pada komunitas-komunitas sastra mutakhir. 

Perkembangan komunitas sastra Mojokerto boleh dibilang dinamis. Setelah Forasamo beberapa komunitas sastra dan musik bermunculan. Misalnya Forum Sebrang Dalan, GePapat, Girilaya, Komunitas Arek Japan yang dimotori oleh Ahmad Fatoni, Komunitas Sastra Pondok Kopi yang digeliatkan oleh Kiki Efendi, Dadang Ali Murtono. Belum lagi munculnya Lingkar Studi Sastra Setrawulan dan Penerbit Temalitera milik Muhamad Asrori menjadikan geliat sastra di Mojokerto semakin hidup. Lebih semarak dan hidup lagi ketika para sastrawan mudanya mengemas kegiatan sastranya dengan tajuk yang menarik: Terminal Sastra kerjasama dengan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Mojokerto, Serikat Buku, Kelir (Kelas Literasi Remaja), Kelana (Kelas Litersi Anak), Kemecer (Kelas Menulis Cerpen), Ronda Sastra dan lain-lain. 

Lamongan, 24 November 2019

____________________
Catatan:
  
*) Disampaikan pada acara Diskusi Kelompok Terpumpun Penguatan Program Kerja Balai Bahasa Jawa Timur untuk Perlindungan Bahasa dan Sastra Indonesia. Balai bahasa Jawa Timur,  Senin 6 November 2019. 
  
**) Lahir tanggal 17 Agustus 1978 di sebuah desa terpencil Kepudi Bener Turi Lamongan. Belajar menulis pada Komunitas Sastra Teater Lamongan (Kostela, 1999).  Sehari-hari menjadi Cantrik Kostela dan koordinator Forum Penulis dan Pegiat Literasi Lamongan (FP2L).  Direktur Pustaka Ilalang Group.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt