Selasa, 13 Maret 2018

H.B. JASSIN DAN DOKUMENTASI SASTRA INDONESIA

Soni Farid Maulana
Pikiran Rakyat (Bandung), 18 Juni 2010.

Tumbuh dan berkembangnya sastra Indonesia pada satu sisi, tidak lepas dari peran H.B. Jassin, yang pada zamannya menempatkan diri sebagai kritikus sastra. Apa yang ditulis, H.B. Jassin saat memberikan ulasan terhadap apa yang telah dibacanya itu, sebagaimana dikatakan novelis Mochtar Lubis dalam buku H.B. Jassin 70 Tahun (1987) tidak membunuh, melainkan memberikan motivasi. Tujuannya adalah, agar di kemudian hari, sastrawan yang diulas karyanya itu bisa menulis lebih baik lagi.

Baik H.B. Jassin maupun Mochtar Lubis, keduanya telah dipanggil Allah SWT. Keduanya, pada sisi yang lain, telah pula memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi pertumbuhan moral dan intelektual di negeri ini. Paling tidak, lewat novel ataupun sejumlah esai yang ditulisnya, Mochtar Lubis, telah memberikan penyadaran kepada bangsa dan negara ini agar jangan segan-segan melawan ketidakadilan, termasuk melawan korupsi yang hingga kini wabahnya semakin menjadi-jadi.

Sedangkan H.B. Jassin, selain meninggalkan sejumlah buku esai yang ditulisnya, telah pula mewariskan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin, yang hingga kini keberadaannya masih terus dimanfaatkan, baik oleh para pelajar, mahasiswa, ataupun para peneliti asing yang datang ke Indonesia untuk mendalami apa dan bagaimana sastra Indonesia dari zaman ke zamannya. Pusat dokumentasi sastra tersebut berlokasi di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, yang peresmiannya dilakukan oleh Gubernur DKI Jaya, Ali Sadikin pada 30 Mei 1977.

Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, yang juga dikenal sebagai penyair terkemuka saat ini, dalam percakapan singkat di Komunitas Salihara, tempo hari mengatakan, apa yang dikerjakan H.B. Jassin selama ini tak bisa dipandang sebelah mata. Ketekunannya merawat taman sastra Indonesia pada zamannya, telah banyak melahirkan sastrawan. Salah seorang sastrawan, yang mendapatkan perhatian serius dari H.B. Jassin adalah Chairil Anwar. Selain itu, tentu saja berdirinya PDS H.B. Jassin, layak didukung oleh berbagai pihak. Kepentingannya bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk hari mendatang.

Berkait dengan hal tersebut di atas, percakapannya dengan penulis, lewat jejaring sosial Facebook (10/6), kritikus sastra Maman S. Mahayana, yang kini menjadi dosen tamu di Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea, me-ngatakan, ketika H.B. Jassin masih hidup, ia setiap hari mengkliping semua tulisan apa pun yang berkaitan dengan sastra. Koran-koran atau majalah yang dikirim ke PDS, diperiksa satu-satu. Jika ada tulisan yang berkaitan dengan sastra, ia akan menandainya, dan kemudian mengkliping tulisan itu. Termasuk juga catatan apa pun yang dilakukan sastrawan.

“Sebagai contoh, di PDS H.B. Jassin, masih tersimpan catatan Chairil Anwar yang ditulis pada bekas bungkus rokok. Isinya, Chairil Anwar menya-takan bahwa ia datang ke rumah Pak Jassin, tetapi tidak ada orang. Oleh karena itu, ia berterima kasih karena telah menghabiskan makanan di lemari Pak Jassin dan sekaligus memberi tahu bahwa Chairil meminjam salah satu buku koleksi Pak Jassin. Itu catatan tidak penting. Akan tetapi Pak Jassin menyimpannya. Bukankah sekarang catatan itu menjadi berharga dan kita sekarang tahu, bahwa Chairil memperlakukan rumah Pak Jassin seperti rumahnya sendiri,” ujar Maman.

Sekarang, menurut Maman lebih lanjut, PDS H.B. Jassin lebih berfungsi sebagai perpustakaan sastra. Sebagai pusat dokumentasi sastra (Indonesia) memang PDS H.B. Jassin paling lengkap dan khusus. “Sayang, kelebihan itu tidak diikuti oleh komitmen serius para pegawainya. Misalnya, bagaimana PDS H.B. Jassin proaktif mengirimi semacam surat pemberitahuan kepada sastrawan dan dewan kesenian di seluruh Indonesia agar me-ngirimkan karya-karyanya. Jika tidak bisa membeli, minimal, mencatatkan nama dan data publikasi supaya dapat dicatat dan didokumentasikan di PDS H.B. Jassin. Begitu juga, seharusnya PDS H.B. Jassin mengirimi surat ke perguruan tinggi yang ada fakultas sastranya agar mengirimkan data para penulis skripsi. Dengan demikian, akan diketahui, karya siapa saja yang pernah diteliti atau dijadikan skripsi mahasiswa. Meskipun begitu, usaha PDS H.B. Jassin sekarang untuk selalu welcome, terbuka untuk setiap peluncuran atau diskusi buku, tanpa dipungut uang sewa tempat dan hanya sewa kursi dan biaya seperlunya, merupakan sumbangan yang berharga bagi penyemarakan kehidupan sastra. Itu hal positif yang dilakukan PDS H.B. Jassin. Juga usahanya mendatangkan sastrawan jika ada tamu dari sekolah atau perguruan tinggi supaya ada dialog antara sastrawan dan pelajar atau mahasiswa merupakan hal yang bagus,” ucap Maman S. Mahayana, yang juga dikenal sebagai dosen di Jurusan Sastra Indonesia, di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat.

Tentang PDS H.B. Jassin dewasa ini sering dijadikan tempat peluncuran buku oleh para sastrawan dari berbagai kota di Indonesia, memang tidak salah. Salah satu contoh, penyair Susy Ayu pada 19 Juni 2010 meluncurkan buku puisi Rahim Kata-kata dengan pembicara penyair Eka Budianta. Antologi puisi tersebut merupakan antologi puisi pertama yang ditulis oleh Susy Ayu. Sebelumnya, novelis sekaligus cerpenis Kurnia Effendi dan kawan-kawan meluncurkan antologi cerita pendek Tukang Bunga dan Burung Gagak di tempat yang sama.

Dengan adanya PDS H.B. Jassin, banyak sastrawan yang merasa beruntung untuk mendokumentasikan apa yang telah ditulisnya itu di tempat tersebut. Apa sebab? Karena yang didokumentasikan oleh PDS H.B. Jassin bukan hanya berupa buku yang sudah terbit, tetapi yang berupa manuskrip, klipingan koran, dan bahkan surat-surat pribadi pun didokumentasikannya. Sejumlah majalah sastra yang kini tidak terbit lagi, seperti Kisah dan Zenith, ada di sana. Di Bandung, salah seorang kritikus sastra yang sering memanfaatkan PDS H.B. Jassin adalah Jakob Sumardjo.

Pada bagian lain, Maman S. Mahayana, mengungkapkan, jasa penting almarhum H.B. Jassin, yang meninggal dunia pada 11 Maret 2000 lalu, bagi bangsa dan negara Indonesia selain mendokumentasikan karya-karya sastrawan Indonesia khususnya, dan luar negeri pada umumnya, adalah kedekatannya dengan sejumlah besar sastrawan Indonesia memungkinkan H.B. Jassin mengenal secara pribadi, melakukan komunikasi, dan memperoleh kepercayaan besar dari hampir semua sastrawan Indonesia. Di samping itu, belum banyaknya para pengulas karya sastra menjadikan H.B. Jassin seolah-olah satu-satunya kritikus Indonesia terpercaya pada zamannya.

“Ketekunan dan kecintaan H.B. Jassin menjadikan tulisan Jassin, seperti yang dapat kita baca pada Kesusastraan Indonesia dalam Kritik dan Esei, cenderung apresiatif. Itulah yang menyebabkan banyak sastrawan Indonesia yang berharap agar karya-karyanya dapat diulas H.B. Jassin. Oleh karena itu, ketika bermunculan kritikus lain, seperti M.S. Hutagalung, S. Effendi, M. Saleh Saad, atau Boen S. Oemarjati, nama H.B. Jassin yang telanjur menjulang tinggi. Bahkan ketika muncul kritik aliran Rawamangun, di kala-ngan sastrawan, nama H.B. Jassin telanjur begitu besar. Maka pengaruh Kritik Aliran Rawamangun cenderung ber-kisar di kalangan dunia akademik. Kritik apresiatif model Jassin, sayangnya tidak secara gencar diikuti oleh kaum akademisi. Oleh karena itu, posisi Jassin tetap seperti tak tergantikan,” ujar Maman menjelaskan.

Namun demikian, menurut Maman lebih lanjut, sekarang tentu saja problemnya sudah berbeda dengan zaman H.B. Jassin. Pertama, sentralitas Jakarta sudah tidak berlaku lagi. Kedua, kritik apresiatif yang muncul di berbagai surat kabar dan majalah, juga tidak lagi terpusat di media massa Jakarta. Ketiga, berbagai pendekatan dan model kritik sudah jauh lebih canggih dan beragam. Bahwa nama Jassin sampai sekarang tetap dianggap sebagai kritikus berwibawa, itu lebih disebabkan oleh pemitosan yang dilakukan sastrawan sendiri, mengingat dunia akademik seperti asyik masyuk dengan kritik akademis dan tidak mau coba lebih rajin memperkenalkan kritik apresiatif.

“Jika kita cermati semua tulisan Jassin yang berupa kritik, sesungguhnya H.B. Jassin tak menyodorkan model kritik yang khas dan canggih. Jassin sama sekali tidak coba melandasi kritiknya berdasarkan teori atau pendekatan yang kemudian menjadi konsep teoretik, sebagaimana yang dilakukan Aliran Rawamangun, atau Dami N. Toda pada karya-karya Iwan Simatupang atau Abdul Hadi W.M. yang coba merumuskan konsep estetik Angkatan ’70. Sekali lagi, saya tegaskan: Kritik Jassin adalah kritik apresiatif, seperti yang terjadi di berbagai surat kabar dan majalah sekarang. Jadi, jika ada anggapan kritik sastra Indonesia sekarang ini seperti mengalami kemadekan, pandangan itu selain lantaran tidak tahu konsep kritik, juga tidak membaca secara cermat kritik-kritik Jassin dan coba membandingkannya dengan kritik yang berkembang di lingkungan kampus. Begitulah, jasa terbesar Jassin sesungguhnya bukan pada kritik, melainkan pada usahanya melakukan pendokumentasian karya,” ucap Maman, yang saat ini tengah merampungkan kumpulan esainya tentang puisi Indonesia modern.

Sementara itu, penyair, cerpenis, yang juga dikenal sebagai jurnalis, Kurniawan Junaedhie, mengatakan, kehadiran H.B. Jassin pada zamannya sangat penting, apalagi pada saat itu belum ada jaringan internet. Data-data yang dikumpulkan H.B. Jassin tentang sastra Indonesia, bisa kita nikmati sekarang antara lain berkat jasa H.B. Jassin.

“Ini mungkin guyon, ’kesalahan’ H.B. Jassin, sebagai kritikus dan paus sastra kita, adalah menobatkan Chairil Anwar sebagai tokoh Angkatan ’45. Ini yang mengakibatkan citra penyair jadi harus seperti Chairil Anwar sampai sekarang, yakni hidup bohemian, gondrong, acak-acakan dan sebagainya. Kalau saja H.B. Jassin memilih tokoh lain, mungkin saja, citra kepenyairan kita akan lain ceritanya,” ujar Kurniawan sambil tertawa ngakak. Tentu saja, keunggulan Chairil Anwar menulis puisi tidak dibantah Kurniawan.
***

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt