Kamis, 17 September 2009

Meratapi Pesantren “Pincang”

Judul Buku : Mata Air Inspirasi; Mengenang Pemikiran dan Tindakan KH. Zainal Arifin Thoha - Pendiri dan Pelopor Pesantren Mandiri.

Penulis : Joni Aridinata dkk.
Penerbit : Kutub, Yogyakarta
Cetakan : I Maret 2009
Tebal : xiii + 110 halaman
Peresensi : Muhammad Ghannoe*)
http://cawanaksara.blogspot.com/


Jauh sebelum pesantren meniti sejarah panjang di bumi Nusantara, Imam Ghozali telah lahir dan masyhur di kalangan umat Islam, bahkan bangsa Arab. Salah satu penopang kemasyhurannya adalah keputusan untuk istiqamah dan tekun merakit daya spiritualitas, intelektualitas dan profesionalitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Triple power yang terintegrasi dan digerakkan secara seimbang (tawazun) oleh Al Ghozali itulah yang hingga kini membawanya terbang melintasi ruang dan waktu.

Meski jasad dan ruhnya telah berpulang kepada Tuhan, nama dan pemikiran Al Ghozali tetap menggelitik umat manusia, tidak terkecuali para santri.Meski demikian, seberapa banyaknya umat Islam maupun non-Islam yang mengenang dan meniru paradigma Al Ghozali, tidak lepas dari triple power-nya yang tertuang dalam sejumlah kitab. Dari kedalaman karya-karya itulah umat manusia mengais informasi dan pemikiran tokoh muslim fenomenal ini. Bahkan, ada juga beberapa karya Al Ghozali yang hingga kini seakan menjadi buku wajib bagi para santri di pesantren-pesantren ketika mengkaji disiplin ilmu tertentu. Hanya saja, tidak sedikit kyai dan santri yang balik mereduksi ajaran Al Ghozali. Saking asyik-masyuknya mempelajari tulisan-tulisannya, mereka lupa terhadap salah satu ajaran yang hingga kini masih banyak yang belum menerap-praktikkan.

Adapun ajaran itu, tampak jelas dalam wasiat Al Ghozali terhadap murid-muridnya. Yakni,”Jikalau Anda bukan putera penguasa (mulk) dan bukan pula putera ulama’ ternama (masyhur atau besar), jadilah penulis”. Meski teks ini tampak mengelak dari putera-puteri (Jawa Timur: gus-ning) para ulama’ dan para raja atau presiden, namun tidak dimaksudkan untuk mendikotomi mereka. Ini dapat dipahami ketika membaca konteks wasiat tadi. Dengan kata lain, ketika Al Ghozali menganjurkan murid-muridnya menjadi penulis (mushonif), diantara mereka tidak ada yang berstatus sebagai anak raja maupun ulama’ besar. Sehingga, ketika wasiat disampaikan dengan wujud bahasa yang ada, tidak lain hanya sebagai penguat untuk diindahkannya wasiat itu. Jadi, wasiat itu sama artinya ditujukan kepada semua umat Islam, termasuk para Kyai dan Santri.

Tak pelak, dari wasiat itu, Al Ghozali tidak menginginkan adanya kemandegan ilmu yang dicecap umat Islam. Ilmu akan mengalami kevakuman manakala para penikmatnya enggan menyalurkan ilmu yang telah didapatkan. Sementara, mereka hanya merealisasikan kepasifannya dengan cara membaca lantas –mungkin- mempraktikkannya. Apakah nantinya keberadaan ilmu yang orisinal dari kitab-kitab itu mampu diwarisi anak cucu atau tidak, mereka tampak tak berfikir jauh. Padahal, hingga kini hanya Al Qur’anlah yang mendapat jaminan terselamatkan dari tangan-tangan jahil.

Sehingga, wasiat Al Ghozali untuk melanjutkan budaya menulis yang selama ini ditekuni oleh umat Islam perlu segera realisasikan. Dengan munculnya penulis-penulis baru yang bernafas Islami, muslimin-muslimat tidak akan mudah rapuh dalam menghadapi gemerlap perubahan zaman. Selagi tulisan-tulisan itu menjadi wakaf pendidikan untuk generasi Islam, dialog ilmu dengan zaman tidak akan njomplang (berat sebelah). Umat Islam akan melangkah secara sinergis-strategis. Selain itu juga berupaya memperbaiki kekurangan-kekurangan masa lalu demi terciptanya hablum minallah dan hablum minalmakhluq yang lebih baik.

Spirit Al Ghozali mengajak umat Islam untuk mengantisipasi adanya kemandegan ilmu itulah yang pernah diaktualisasikan KH. Zainal Arifin Thoha semasa hidup. Selain mengabdikan diri sebagai penulis, putera yang lahir di Kediri dan menetap di Yogyakarta ini juga mendorong santri dan kawan-kawannya untuk tidak mengabaikan budaya baca-tulis. Meskipun memiliki profesi atau keahlian yang lain, budaya menulis sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap orang lain atau generasi masa depan (rijalul ghod) perlu digalakkan. Seorang pembaca tidak seharusnya mengedepankan egoisme terhadap apa yang diperoleh dari bacaan dan pengalaman. Sifat “picik” dan enggan mempedulikan orang lain itulah yang perlu kita gerus dari budaya umat Islam.

Dalam buku ini, sejumlah penulis tampak memberi kesaksian terhadap pemikiran dan tindakan Gus Zainal –sebutan akrab- selama hidup. Para penulis yang selama ini pernah mengaku sebagai guru, kawan, sekaligus murid dari Gus Zainal ini menyajikan kajiannya terhadap sosok pendiri PPM. Hasyim Asy’ari yang wafat pada 14 Maret 2007 ini. Menurut para penulis, Gus Zainal kadang terasa wajib untuk disebut guru atau kyai. Ini terasa betul ketika penulis ditunjukkan dan diajari cara untuk membaca, menulis, dan menyikapi kehidupan yang lebih baik. Namun, Gus Zainal kadang juga pantas untuk sebut sebagai kawan, ketika bersama-sama dengan para penulis terjadi guyonan, sharing, dialog, debat dan lainnya. Tidak kalah menarik, kadang juga pantas disebut sebagai murid ketika ia menyebut dirinya sendiri sebagai “murid” dari para penulis karena belajar hal-hal lain dari penulis. Jadi, hubungan antara para penulis dan Gus Zainal seakan sulit untuk disebutkan; apakah berstatus sebagai murid (santri), kawan, guru, atau lawan dalam tataran gagasan?.

Meski demikian, keharmonisan hubungan mereka dengan Gus Zainal tampak tidak mengurangi kualitas kesaksian mereka. Salah satu kenangan menonjol dari mereka terhadap sosok Kyai yang meninggalkan satu istri dan lima anak ini adalah kiprah Gus Zainal dalam dunia kepesantrenan. Menurut para penulis, Kyai yang salah satu karyanya tertuang dalam buku Runtuhnya Singgasana Kyai ini, merupakan sosok yang unik. Selain sebagai pendiri dan pelopor berdirinya pesantren mandiri (PPM. Hasyim Asy’ari) di Yogyakarta, Gus Zainal memiliki gerakan yang luar biasa. Ia memiliki impian untuk mengembalikan kejayaan Islam melalui gerakan seni, budaya, politik dan ekonomi yang dimanifestasikan melalui budaya baca, tulis, retorika, dan kerja. Meskipun terlahir dari keluarga yang tergolong kecukupan dalam hal ekonomi, menurut Ny. Maya Veri Oktavia –istri beliau, Gus Zainal sama sekali enggan untuk meminta-minta orang tua. Begitu juga ketika menerima santri untuk dididik di Pondok, menurut Jamal Ma’mur Asmani, kyai sekaligus budayawan dan penyair ini sama sekali tidak memungut biaya dari santri. Semua orang yang ingin nyantri di pondoknya bebas dari biaya pendaftaran dan semacamnya. Menurut Muhammadun AS, selain para santri diajari pendidikan agama dan kemandirian, Gus Zainal tidak jarang membantu biaya hidup santri dan pendidikan mereka di perguruan tinggi.

Kesaksian semacam itu, juga diakui para penulis yang lain. Budayawan D. Zawawi Imron, misalnya, menulis bahwa Zainal adalah seorang anak muda yang hidupnya tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri. Lebih dari itu, ia ingin bermanfaat bagi banyak orang. Sementara, cerpenis dan redaktur majalah Horison Joni Ariadinata menulis, kecintaan Gus Zainal untuk ziarah ke kuburan (maqam) dapat diwariskan dan dijelaskan kepada santri dan kawan-kawannya. Uniknya, dalam menjelaskan, Gus Zainal cukup sederhana namun mengena. Sering, ketika dalam ziarah, Gus Zainal melakukan refleksi terhadap kehidupan orang yang diziarahi. Lantas, ia menutup refleksi dengan peringatan bahwa orang yang menziarahi pasti akan mati. Untuk itu, masih menurut Joni, Gus Zainal selalu mengajak kita untuk peduli dan meninggalkan sejarah yang paling baik.

Pesan Gus Zainal untuk peduli terhadap orang lain dan meninggalkan nama baik itulah yang selama ini menjadi mata air inspirasi para kawan dan santrinya hingga sekarang. Generasi bangsa harus memiliki kepedulian terhadap sesama manusia dan alam. Salah satu jalan untuk mewujudkan hal itu dapat melalui jalur pendidikan yang bersinar dari tulisan-tulisan.

PPM. Hasyim Asy’ari adalah salah satu media Gus Zainal yang digunakan untuk berjuang. Metode pendidikan yang ditekankan dalam pesantren yang pernah dikunjungi Gus Solah (pengasuh Pesantren Tebuireng) ini, adalah budaya membaca sekaligus menulis baik di media massa maupun buku. Menurut Gus Zainal -semasa hidup, budaya belajar (melalui membaca) tidak akan seimbang jika mengabaikan budaya menulis. Sehinga, antara budaya membaca dan menulis dapat dianalogikan dengan dua buah kaki manusia. Jika yang kaki satu hilang atau patah, jalannya kaki yang lain akan pincang (tertatih-tatih). Padahal, tidak semestinya pesantren sebagai institusi yang bergerak dijalur pendidikan itu berjalan pincang. Pesantren harus berjalan normal demi masa depan generasi Islam yang lebih baik.

Berbagai gagasan-gagasan unik Gus Zainal untuk mempraktikkan wasiat Al Ghozali itulah yang banyak disoroti para penulis dalam buku ini. Meski demikian, tidak sedikit diantara penulis yang menyoroti dari sudut pandang yang lain. Semisal kiprah Gus Zainal dalam dunia kebudayaan, kepenyairan, musik, perbukuan dan kehidupan sehari-hari lainnya.

Selain tergolong jenis buku yang langka, gagasan-gagasan yang terdapat dalam buku ini terasa baru dan masih segar. Ini sangat cocok untuk menjadi wacana baru dalam dunia kepesantrenan, kepenulisan, perbukuan, kesusastraan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Terlebih, latar belakang para penulis yang berangkat dari berbagai profesi, daerah, dan negara, semakin memantapkan pembaca untuk mereguk ide-ide di dalamnya.

*) Peresensi adalah Santri dan Kawan Gus Zainal serta Pendiri Perpustakaan Cawan Aksara Daerah Pati

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt