Oktamandjaya Wiguna
http://www.korantempo.com/
Ada yang berbeda dengan tembang Bengawan Solo yang dinyanyikan penyanyi perempuan di panggung utama Indonesia Japan Expo 2008, Jakarta, Jumat lalu. Nuansa keroncong lagu ciptaan Gesang itu hilang, berganti dengan nyanyian nada tinggi dibalut aransemen musik khas lagu pop Jepang.
Lagu khas Indonesia itu sengaja dikawinkan dengan aransemen musik Negeri Sakura tersebut oleh penyanyinya, Lisa Halim. Konser itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan 50 tahun hubungan Indonesia-Jepang. Lisa dijadikan ikon lantaran berayah Indonesia, ibu Jepang.
Menurut Lisa, lagu Bengawan Solo sangat dikenal di Jepang. Ia mendengarnya pertama kali saat menonton teater musikal Minami Jujisei yang menyisipkan lagu tersebut tatkala menceritakan kisah percintaan di zaman pendudukan Jepang di Indonesia.
Lisa berpendapat lagu itu paling pas dibawakan dalam konser mininya itu. Karena tak bisa berbahasa Indonesia, ia dengan susah payah berlatih sejak Agustus lalu. "Saya kesulitan mengucapkan kata-katanya, jadi saya dengarkan terus lagunya berulang-ulang," ujarnya kepada Tempo sebelum konser.
Ternyata hasilnya memuaskan. Semua kata bisa dilafalkan dengan pas dan bisa dimengerti telinga orang Indonesia. Meski sesekali kedengaran salah memenggal kata dan kalimat.
Penyanyi berkulit kecokelatan dan rambut pirang ini membuka penampilannya dengan lagu Hero milik Mariah Carey. Lisa sadar dirinya tak dikenal publik Indonesia, karena itu ia mengawali penampilannya dengan lagu yang familiar. Lagu ini sekaligus lebih berbentuk sugesti untuk mengurangi rasa gugupnya.
Meski statusnya masih pendatang baru di blantika musik Jepang, lulusan Hajima Vocal Academy ini membuktikan bahwa dia punya musikalitas yang baik. Tubuhnya yang pendek dan kecil ternyata menyimpan suara sopran yang penuh tenaga dan nada-nada tinggi dilewatinya tanpa banyak kesulitan.
Setelah menyanyikan Bengawan Solo sebagai lagu kedua, Lisa melanjutkan dengan lagu Tomorrow dari album terbarunya yang akan dirilis pada 17 Desember dan direncanakan diedarkan pula di Indonesia. Ia memberikan kehormatan pada Indonesia sebagai pendengar pertama lagu bertempo cepat itu.
http://www.korantempo.com/
Ada yang berbeda dengan tembang Bengawan Solo yang dinyanyikan penyanyi perempuan di panggung utama Indonesia Japan Expo 2008, Jakarta, Jumat lalu. Nuansa keroncong lagu ciptaan Gesang itu hilang, berganti dengan nyanyian nada tinggi dibalut aransemen musik khas lagu pop Jepang.
Lagu khas Indonesia itu sengaja dikawinkan dengan aransemen musik Negeri Sakura tersebut oleh penyanyinya, Lisa Halim. Konser itu merupakan bagian dari rangkaian peringatan 50 tahun hubungan Indonesia-Jepang. Lisa dijadikan ikon lantaran berayah Indonesia, ibu Jepang.
Menurut Lisa, lagu Bengawan Solo sangat dikenal di Jepang. Ia mendengarnya pertama kali saat menonton teater musikal Minami Jujisei yang menyisipkan lagu tersebut tatkala menceritakan kisah percintaan di zaman pendudukan Jepang di Indonesia.
Lisa berpendapat lagu itu paling pas dibawakan dalam konser mininya itu. Karena tak bisa berbahasa Indonesia, ia dengan susah payah berlatih sejak Agustus lalu. "Saya kesulitan mengucapkan kata-katanya, jadi saya dengarkan terus lagunya berulang-ulang," ujarnya kepada Tempo sebelum konser.
Ternyata hasilnya memuaskan. Semua kata bisa dilafalkan dengan pas dan bisa dimengerti telinga orang Indonesia. Meski sesekali kedengaran salah memenggal kata dan kalimat.
Penyanyi berkulit kecokelatan dan rambut pirang ini membuka penampilannya dengan lagu Hero milik Mariah Carey. Lisa sadar dirinya tak dikenal publik Indonesia, karena itu ia mengawali penampilannya dengan lagu yang familiar. Lagu ini sekaligus lebih berbentuk sugesti untuk mengurangi rasa gugupnya.
Meski statusnya masih pendatang baru di blantika musik Jepang, lulusan Hajima Vocal Academy ini membuktikan bahwa dia punya musikalitas yang baik. Tubuhnya yang pendek dan kecil ternyata menyimpan suara sopran yang penuh tenaga dan nada-nada tinggi dilewatinya tanpa banyak kesulitan.
Setelah menyanyikan Bengawan Solo sebagai lagu kedua, Lisa melanjutkan dengan lagu Tomorrow dari album terbarunya yang akan dirilis pada 17 Desember dan direncanakan diedarkan pula di Indonesia. Ia memberikan kehormatan pada Indonesia sebagai pendengar pertama lagu bertempo cepat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar