Jumat, 20 Oktober 2017

SENO, SI ANAK PEMULUNG

Liya Izzatul Iffah *
Radar Jombang, 27 Nov 2016

Seno adalah namaku, aku hidup bersama ayah angkatku di perkampungan kumuh, beratap langit beralas hamparan bumi yang dipenuhi dengansetumpuk sampah masyarakat. Kehidupanku yang diwarnai dengan cacian, hinaan dan pukulan orang yang tidak mau memberikan secuil rizkinya untukku.

Hidupku hanya untuk mengharap belas kasihan dari mereka yang mampu, mempu mendapatkan segala hal yang mereka inginkan tanpa mengemis dan berpanas dengan setumpuk rongsokan sampah seperti diriku saat ini. Aku tak tahu siapa ayah dan ibuku. Kata orang aku adalah anak hasil hubungan gelap, dan setelah ibuku melahirkanku, aku dibuang ke tempat sampah. Mungkin saat itu, Tuhan iba melihat bayi menangis dan meronta-ronta kehausan di tempat kotor itu. Ia mengirimkan seorang pemulung tua berhati malaikat yang kemudian ia memungutku dan merawatku hingga saat ini.

Aku duduk bersila menatap ayahku. Ia sedang menghitung uang hasil kerja kerasnya mengumpulkan dan menjual rongsokan. Walaupun ia seorang pemulung tapi hatinya lebih mulia dari pada seorang yang telah membuangku dulu. Aku selalu mengutuk mereka.Entah mereka masih hidup atau tidak, aku tak peduli.

“Kenapa kau melihatku seperti itu.”
Ia membuyarkan lamunanku
“Aku hanya ingin manatap ayah saja.”
Ayah tersenyum dan mendekat kesampingku
“Ada yang ingin kau tanyakan pada ayah.”
“Apakah kita akan selalu hidup seperti ini yah?”
“Kenapa kau bertanya seperti itu? apa kau mulai bosan hidup seperti ini!”
“Iya yah. Aku lelah yah, lelah di maki-maki orang. Lelah meminta belas kasihan mereka dan aku ingin sekolah seperti anak seusiaku lainya. Kata ayah hidup itu pilihan, tapi mengapa aku masih hidup seperti ini? Padahal ini bukan pilihan hidupku?”

“Hidup bukanlah untuk memilih saja tetapi hidup juga perjuangan, kalau kita hanya memilih apa yang kita inginkan saja tanpa disertai perjuangan atau usaha, kita tidak akan dapatkan apa yang kita inginkan.”
Aku terdiam dan merenungi perkataan ayah.

“Berararti aku harus berusaha lebih keras lagi biar aku bisa sekolah seperti anak-anak seusiaku lainya?”
“Tentu saja Seno, kau lihat orang yang di sepanduk itu. Tak mungkin orang itu langsung jadi pengusaha sukses, pastinya mereka berusa berjuang dulu sebelum mereka sukses seperti saat ini.”
Aku mangut-mangut berusaha memahami perkataan ayah.

“Terimakasih ayah. Mulai saat ini aku akan berusa memperjuangkan hidup ku. Lihat saja ayah tidak lama lagi kita akan hidup tanpa meminta bela kasihan lagi, entah lima atau sepuluh tahun lagi. Aku janji yah.”

Ayah tersenyum menatapku dan mengelus ubun-ubunku. Kami memandang atap langit, berharap Tuhan mendengarkan percakapan kami dan mengabulkanya.Kemudian kami memasuki rumah kami, rumah yang baru kami bangun dari serpihan kayu bekas bangunan yang tak terpakai. Walaupun masih terlihat tempat tinggal yang tak layak tapi setidaknya kami punya tempat untuk tidur, tanpa harus diusir dan dimaki-maki orang setiap pagi.

Keesokan harinya aku dan ayah beraktifitas seperti biasa, ayah pergi mencari rongsokan dan aku pergi ke pertigaan lampu merah dengan membawa alat musik andalanku. Namun, pada saat itu langkahku terhenti dan pandanganku teralihkan pada segerombolan anak berseragam sekolah hendak menyeberang menuju ke sekolah. Karena aku penasaran, aku ikuti sampai sekolah mereka tapi, langkahku terhalang oleh seorang laki- laki berbadan tinggi kekar ketika aku sampai di gerbang dan akan  masuk ke dalam sekolah..Ternyata orang itu adalah satpam sekolah.

“Heh kamu berhenti!”
Aku berhenti berjalan dan melihat kesumber suara.
“Bapak manggil saya?”
“ Iya kamu, ke sini! Mau apa kamu kesini? Mau minta-minta?”
“Aku mau sekolah pak.”
Satpam itu malah tertawa, terpingkal-pingkal.
“Haha, kamu punya uang berapa kok mau sekolah?”
 Aku merogoh saku celana kumalku. Berusaha mencari serpihan uang receh yang tersisa.
“Lima ribu pak.”

“CUMA LIMA RIBU ? dapat apa kamu dengan uang lima ribu? beli sepatu sekolah aja nggak cukup dengan uang segitu. Asal kamu tahu ya nak, kalau kamu pengen sekolah, kamu harus punya uang banyak dulu baru bisa sekolah. Kalau cuma lima ribu ya mana mungkin cukup…ha..ha..ha.. dunia ini memang aneh, mana mungkin pengemis bisa sekolah. Hayyalan saja …ha…ha..ha... sudah-sudah sana pergi!! Tempatmu tidak disini.”

Aku menatap wajah satpam itu tajam dan pergi dari tempat itu dengan penuh kemarahan. Hatiku sangat sakit dihina satpam jelek itu. Rasanya aku ingin melempar satpam itu dengan batu besar. Tapi, dari perkataan satpam itu menumbuhkan ribuan pertanyaan dalam benakku. Apakah sekolah bagi yang mampu saja? apakah sekolah tidak pantas didapatkan anak-anak jalanan seperti diriku ini? Apakah bangsa ini akan membiarkan hal ini terjadi? Terngiang di kepalaku, perkataan ayah kemarin malam bahwa hidup adalah perjuangan.Aku harus memperjuangkan ini semua.

Setelah kejadian itu aku mulai giat mencari pekerjaan dari mulai cuci piring di warung-warung, menjual koran dan menjadi tukang semir sepatu. Uang hasil pekerjaan tersebut aku tabung. Sampai suatu ketika uang yang aku kumpulkan hasil dari pekerjaanku selama ini telah cukup banyak. Setidaknya cukup untuk mendaftarkan diriku kesekolah. Ayah mengetahui niatku, ia mengantarku daftar kesekolah dan ayahku memberi hadiah seragam sekolah.
“Ini seragam sekolahmu, ini hadiah dari ayah atas kerja kerasmu selama ini.”
“Terimakasih yah, aku sangat senang sekali, yah.”
Ayah mengelus ubun-ubun kepalaku.

“Besok adalah hari pertama kau sekolah. Persiapkan dirimu dan sekarang tidurlah! Supaya besok kau tak kesiangan.”
Aku bangun pagi-pagi sekali, kubersihkan badanku lalu ku pakai baju seragam sekolah kebanggaanku. Ini adalah hari yang paling membuatku bahagia dari hari-hari yang lain. Hari pertama aku sekolah, ayah mengantarku. Ia mengenakan baju yang paling bagus yang ia miliki walaupun terlihat sobek dibagian sakunya. Aku dan ayah berhenti di depan gerbang sekolah disamping gerbang terdapat gapura yang tertulis SD Kartini.Ku pejamkan mataku kuhirup dalam-dalam udara kedalam rongga hidungku. Di tempat ini aku akan belajar, mendapatkan teman, dan di tempat inilah aku akan membuat ayah bangga mempunyai anak sepertiku. Ketika kubuka mataku, ayahku sudah duduk di depanku ia menelus ujung kepalaku.

“Ini baru secuil keinginanmu yang terkabul, masih banyak ribuan keinginanmu yang belum tercapai. Di tempat inilah kamu akan mendapatkan semua nantinya. Semangat anakku, ibaratkan sekolah seperti jembatan menuju kesuksesanmu, kamu harus hati-hati dan berkonsentrasi dalam belajar agar kamu sampai kepada tujuanmu.”
Ku balas dengan anggukan kepala lalu kucium tangan kanannya.
“Doakan Seno ya yah, Seno akan menepati janji Seno.”

Ayah tersenyum kemudian berpamitan pergi meninggalkanku. Aku masuk kedalam sekolah didalamnya berjajar gedung-gedung tinggi dan mempunyai banyak ruangan. Aku masuk dengan ditemani seorang guru yang akan menunjukkan kelasku. Ketika aku sampai di kelasku yaitu kelas 5. Guruku menyuruhku memperknalkan diri dihadapan teman-temanku.Setelah itu aku langsung mengikuti pelajaran. Awalnya aku kesulitan dalam memahami semua pelajaran tersebut karena aku sudah tertinggal materi jauh dari teman-temanku namun, teman-teman dikelasku baik padaku mereka berbaik hati mengajarkan materi-materi yang tertinggal padaku. Walaupun dari sebagian mereka banyak yang tidak suka padaku, karena mereka tahu bahwa aku anak pemulung.Aku terus berusaha belajar dengan giat dengan berbagai cara namun aku tidak mampu membeli buku-buku paket. Tidak mungkin kalau aku terus-terusan pinjam temanku.

Akhirnya aku memutuskan tetap bekerja seperti biasanya. Sepulang sekolah aku tidak langsung pulang, aku harus mencuci piring-piring kotor di warung-warung dan menjual koran-koran sampai sore memanggil. Aku harus tetap bekerja agar tetap bisa sekolah dan dapat membeli buku-buku paket itu. Begitulah kegiatanku setiap harinya. Berkat kerja keras dan perjuanganku, akhirnya aku mampu tetap  meneruskan sekolah sampai jenjang SMA. Kemudian melanjutkan keperguruan tinggi, dan aku diterima di perguruan tinggi ternama dengan beasiswa prestasi yang diajukan oleh sekolahku dulu. Aku memasuki jurusan menejemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Indonesia.

Aku dan ayahku tidak lagi tinggal dirumah kayu itu, kami sekarang tinggal dirumah kontrakan. Ayah tidak lagi menjadi pemulung,  karena usianya yang semakin tua dan fisiknya semakin lemah ia memutuskan membuka warung kopi dirumah. Namun, sebelum aku sempat masuk kuliah. Tuhan menurunkan ujian yang sangat besar dalam hidupku. Aku sempat putus asa dengan semua itu. Tuhan telah mengambil ayahku, ayah jatuh sakit dan meninggal. Sebelum meninggal ayah sempat meninggalkan pesan padaku.

“Seno, kau baru saja akan sampai pada pintu kesuksanmu. Jika suatu saat kau telah mendapatkan apa yang kau inginkan dan jika kau bertempat di posisi atas nantinya. Kau harus tetap menjadi Seno, Seno yang selalu bersemangat dan selalu membantu orang yang kesusahan. Dan jika esok kau sudah mempunyai uang banyak, bangunlah sekolah bagi anak-anak yang tidak mampu lainya karena mereka hanya bisa berharap dan menunggu keberuntungan menimpa mereka, salah satunya keberuntunag darimu.”

Aku memegang tanganya yang telah kaku dan dingin. Kuantar jasdnya sampai keliang lahat. Sekarang aku sendiri, tidak ada ayah di sampingku. Dua puluh tahun lamanya aku hidup dengan kasih sayangnya dan kini ayah telah pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya. Tapi aku harus bangkit, aku tidak boleh terus terpuruk seperti ini dan aku harus mewujudkan permintaan ayahku yang terakhir kalinya. Aku memulai aktifitas kuliahku. Aku terus belajar dan bekerja dengan giat sampai akhirnya aku berhasil meraih gelar sarjana yang kutempuh selama empat tahun.
***

15 tahun kemudian
“Ayah, sekarang aku telah mendapatkan apa yang telah aku inginkan. Aku telah melakukan semua yang kau inginkan ayah. Apa kau bahagia di sana ayah? Terimakasih atas segalanya ayah. Aku bersyukur pada Tuhan, walaupun aku anak yang dibuang oleh orang tuaku sendiri tapi aku bahagi pernah hidup dan berjuang bersamamu selama dua puluh tahun amanya, dan merasakan kasih sayang darimu.”

Jombang, 28 Oktober 2016
*) Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FIP Universitas Hasyim Asy’ari Jombang.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt