Senin, 07 Maret 2016

PUISI, EKSPRESI ESTETIK, DAN RUH BUDAYA JAWA TIMUR

I. B. Putera Manuaba *
fazizmanna.blogspot.co.id

 Dalam Sayembara Penulisan Puisi Tahun 2015 ini, setelah melalui proses pendataan administratif pada Komite Sastra Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT), ada enam belas manuskrip kumpulan puisi yang kami terima, dan siap untuk diseleksi dan ditentukan pemenang terbaiknya. Juri Sayembara Penulisan Puisi terdiri atas Tjahjono Widarmanto, Nanang Suryadi, dan I. B. Putera Manuaba. Berdasarkan data yang ada, para penyair yang ikut sayembara berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, dan mereka semua relatif masih berumur muda. Penyair Bangkalan dan juga Malang adalah yang paling banyak mengikuti sayembara dalam tahun ini. Ini prestasi yang cukup membanggakan dilihat dari kuantitas produktivitas karya puisi.

Geliat kreativitas puisi penyair dari dua daerah itu sangat potensial. Kendati memang realitas teks puisinya cenderung masih dalam proses meniti menuju kematangannya. Ke depan kami harapkan tumbuh menjadi penyair-penyair yang handal. Selain dua daerah itu, ada juga penyair dari Gresik, Lamongan, Situbondo, Sumenep, Banyuangi, dan Sidoarjo. Semua daerah yang disebut itu menjadi “kantong-kantong” penyair muda Jawa Timur, yang tentu saja ke depan kami harapkan terus berproses menuju kematangan puisi-puisinya.
           
Secara keseluruhan dapat kami beri catatan, manuskrip kumpulan puisi yang dapat diikutkan dalam Sayembara Penulisan Puisi ini mensyaratkan karya-karya yang baru. Dalam arti, karya-karya puisi belum pernah dipublikasi dalam buku kumpulan puisi. Secara umum juga dapat kami katakan, dari hasil proses pembacaan, keberadaan manuskrip karya-karya puisi yang ada memang sangat variatif dilihat dari tingkat proses kreatifnya. Kendati tidak disertakan proses kreatifnya dalam manuskrip, namun melalui puisi-puisi yang ada kami dapat menyimak bagaimana tingkat proses kreatif dari para penyair yang ikut sayembara ini. Proses kreatif mereka memang sangat bervariasi, ada yang dari baru berproses menulis puisi sampai yang sudah sering teruji dalam publikasi media.

 Pengalaman berkarya (menulis puisi), keseringan mengasah menulis puisi, memang kentara dan mewarnai dalam kualitas puisi-puisi para penyair yang ikut sayembara. Bagi yang baru menulis, banyak yang masih baru dalam taraf mencari bentuk puisi, masih perlu memperbaiki bahasa puisi, dan sampai pada bagaimana harus mengekspresikan puisinya. Pada penyair yang cukup berpengalaman, memang tampak sudah tak terkendala dalam penulisan puisi. Sebagian penyair ini sudah begitu lihai, sudah memiliki infrastruktur menulis puisi, sehingga ia tinggal mematangkan dan memfokus puisinya pada pendalaman temanya.

 Apabila kami cermati dari keikutsertaan penyair dalam sayembara tahun ini, peta kepenyairan di Jawa Timur ke depan tampak sangat menjanjikan. Jawa Timur tampak tidak kering dari penulisan puisi. Tinggal bagaimana menggodok menuju kualitas kematangannya. Untuk itu, tentunya perlu ada tradisi kontinyuitas berkarya, yang tidak pupus, dan dengan tetap membarakan api semangat berkarya. Bukankah sebuah kota yang berperadaban, akan ditandai dengan hadirnya karya sastra para sastrawan?
           
Kemudian, berkait dengan proses seleksi, dalam seleksi Sayembara Penulisan Puisi tahun ini, ada dua kriteria utama yang digunakan sebagai dasar seleksi untuk nenentukan pemenang manuskrip Sayembara Penulisan Puisi terbaik oleh Dewan Juri,  yakni: pertama, teknik penyajian yang total-utuh-koheren tentang karya puisi; dan kedua, tema utama puisi dalam tahun ini yakni tentang budaya Jawa Timur. Atau, dalam bahasa yang teoretis, bisa juga dikatakan, penjurian dilihat dari: kualitas estetik dan ekstraestetiknya.
           
Berdasar atas dua kriteria utama tersebut, manuskrip kumpulan puisi yang dipandang paling memenuhi kriteria utama itu adalah manuskrip kumpulan puisi berjudul “Playon” karya F. Aziz Manna. Dalam penentuan manuskrip “Playon” sebagai karya terbaik, kami tidak memerlukan perdebatan yang panjang, pertemuannya sangat singkat. Oleh karena, ketika kami bertemu untuk merapatkan pemenang sayembara pada Selasa 17 November 2015, masing-masing juri sudah membawa dan menentukan nama yang sudah persis sama berdasarkan hasil pembacaan atas seluruh manuskrip kumpulan puisi yang masuk dan diterima masing-masing juri. Kami, tiga juri, sepakat memilih “Playon” sebagai karya terbaik. Ini pengalaman menjuri yang sangat istimewa, sebagai sebuah penilaian yang sangat objektif. Sebab, kami (ketiga juri), memiliki penilaian yang sama. Hasil penjurian yang merekomendasi “Playon” sebagai pemenang seleksi Sayembara Penulisan Puisi, kemudian diputuskan oleh Dewan Kesenian Jawa Timur sebagai pemenang Sayembara Menulis Puisi untuk tahun ini.
           
Manuskrip kumpulan puisi “Playon” karya F. Aziz Manna memiliki kualitas terbaik di antara manuskrip-manuskrip kumpulan puisi yang baik lainnya. Manuskrip kumpulan puisi “Playon” ini kebetulan ditulis oleh penyair yang memang sudah memiliki banyak pengalaman menulis puisi, jam terbang yang banyak dalam menulis puisi. Penyair yang lahir di Sidoarjo pada 8 Desember 1978 dan kini tinggal di Sidoarjo ini, memulai debut kepenyairannya ketika ia bergabung dan aktif di komunitas Teater GAPUS Unair dan Forum Studi Sastra dan Seni Luar Pagar (FS3LP). Karya-karyanya terkumpul dalam Antologi Penyair Jawa Timur "Permohonan Hijau" (Festival Seni Surabaya, 2003-2004), Antologi Penyair Tiga Wilayah “Festival Mei” (Forum Sastra Bandung dan Institut Nalar Jatinangor, 2005), Rumah Pasir (Festival Seni Surabaya 2008), Lelaki Tak Bernama (Dewan Kesenian Lamongan, 2008), “What`s Poetry” Forum Penyair Internasional Indonesia (Henk Publica, 2012), "Sirkus Sastra" Bienalle Sastra Salihara, 2013, “Tasbih Hijau Bumi” (Lesbumi NU Jawa Timur), serta “Tiang Tegak Toleransi” (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur, 2015). Beberapa buku puisi tunggalnya seperti Kumelambungkan Cintaku (GAPUS, 2003), "Izinkan Aku Menciummu" (Gapus, 2006), Wong Kam Pung (FSS 2010), Siti Surabaya dan kisah Para Pendatang (Diamond Publishing 2010), Tanggulendut (Satu Kata, 2013), serta Siti Surabaya: Sebuah Puisi Epik (Garudhawaca, 2014).

 Teknik penyajian puisi (estetik karya) yang digunakan dalam 54 puisi yang terhimpun dalam  kumpulan puisi “Playon” ini, kami nilai telah disajikan dengan matang. Ini mungkin karena penyair sudah sangat terbiasa dan terasah menulis puisi. Manna seperti sudah tak terkendala lagi dengan soal bahasa puisi, pemilihan diksi, dan penataan tipografi puisi. Puisi-puisinya memang menggunakan penyajian gaya esai, namun puisi-puisinya terasa tetap mempertahankan kepuitisannya, tak keluar dari hakikatnya sebagai karya puisi. Judul-judul puisi yang rata-rata singkat, tampak menjadi diksi-diksi yang diakrabinya.

 Kendati dirangkai dalam bentuk esai, puisi-puisi yang terhimpun dalam “Playon” ini, antara baris yang satu dengan yang lainnya, juga masih koheren. Bahkan, terkadang Manna menyelipkan larik kunci yang sarat pesan, misalnya dapat disimak dalam salah satu bagian petikan teks berjudul “Jumpritan”: /kami yang lengah dan menyerah jadi santapan setan//.

 Satu hal yang juga jadi perhatian, dalam keseluruhan puisi, tak ditemui ada kesalahan penulisan bahasa, dan juga tidak ada teknik atau penanda apa pun yang dihadirkan tak beralasan. Semua tampak padu dan utuh sebagai sebuah puisi yang matang itu tadi. Kata-kata, diksi, dan frase yang digunakan, tampak sangat lekat dan mendukung ekspresinya. Tak nampak ada kata yang mubazir, dan juga kata-kata sepertinya dipilih sesuai dengan intensitas makna kata yang diinginkan sehingga sangat mendukung estetika karyanya.

 Permainan gaya bahasanya juga variatif, membuat puisi hadir cukup memikat. Untaian kata-kata yang ada dalam puisi-puisi Manna sangat mengalir, beberapa puisinya ibarat alunan dendang musik yang multiinterpretatif. Ini dapat disimak misalnya pada salah satu cuplikan bagian puisi “Ngupil”: /serupa arkeolog muda penuh gairah aku disengat goda, ditantang tualang. dinding-dinding berlendir dan licin. debu dan angin. melecut nyali ciut. cakar kekar, singkal dempal, titis sigap beradu tepat//.

 Puisi-puisi yang ditulis Manna ini juga tampak sangat kaya dengan metafora, yang membuat puisi menjadi lebih hidup dan tidak vulgar dalam menyampaikan pesan atau mengekspresikan ruh budaya. Bahkan, hampir dalam keseluruhan puisinya Manna dengan cekatan memainkan metafora itu secara proporsional, sehingga puisi terasa lebih bertenaga dan tentu menyembunyikan banyak makna. Tidak hanya metafora, puisi-puisinya juga diwarnai analogi-analogi yang mendukung, yang juga sama-sama berfungsi menghidupkan puisi, dan menjadikan puisi terasa estetis.

 Teknik penyajian puisi lainya yang kemudian membuat puisi ini menjadi unggul, karena Manna mampu menata puisi-puisinya dalam komposisi yang memperlihatkan bagaimana budaya itu dari waktu ke waktu. Kalau disimak dari kelompok puisi bagian pertama hingga keempat, nampak ditata sesuai dengan perkembangan waktu (zaman). Dalam arti, membaca kelompok puisi ini, pembaca seperti diajak mengenali budaya Jawa Timuran dari sisi yang tradisional (rural culture) sampai sisi yang perkotaan (urban culture). Apabila kelompok puisi pertama dan kedua sangat kental dengan permainan budaya tradisi,  bagian ketiga dan keempat terasa masuk pada budaya urban. Manna mencoba menggambarkan seluruh permainan budaya Jawa Timur seperti itu dan sekaligus mewarnainya dengan ruh budayanya.

 Di dalam puisi-puisinya, Manna banyak mengungkap permainan tradisional budaya Jawa Timur. Manna seperti mengajak pembaca untuk masuk ke alam tradisi dan sekaligus mengikuti dinamikanya sampai ke permainan masyarakat urban. Ruh budaya Jawa Timur disajikan dengan halus, terbungkus dalam diksi-diksi yang menyiratkan permainan budaya Jawa Timur, dan diekspresikan dalam untaian bait-bait puisi yang disusun dengan gaya esai. Budaya Jawa Timur begitu bebas diungkap dalam puisi-puisinya, sebebas permainan tradisi itu dimainkan. Manna cukup mampu menyelami budaya Jawa timur dari tradisi hingga ke urban. Kehadiran puisi-puisi yang mengungkap tentang permainan budaya Jawa Timur ini jadi menarik di tengah realitas masyarakat saat ini.

 Di tengah arus globalisasi sekarang ini, yang dibanjiri dengan permainan global, puisi-puisi ini seperti kembali hadir dari pengasingannya dan memperkenalkan kekayaan budaya yang telah lama tak terperhatikan dan mungkin tak banyak dikenali lagi--terutama oleh anak-anak sekarang. Begitu banyak permainan yang kita miliki namun tak pernah pula diakrabi lagi oleh anak-anak kita. Puisi-puisi Manna yang mengangkat satu kekayaan budaya permainan budaya Jawa Timur ini, menjadi penting artinya. Permainan tradisional dalam budaya Jawa Timur, menyimpan banyak nilai hidup, pesan moral, dan juga manfaat bagi tumbuh-kembangnya generasi masyarakat yang berbasis nilai kearifan lokal.

 Dilihat dari judul-judul puisi karya Manna, yang diambil dari diksi-diksi budaya Jawa Timur, sebagian besar kata-kata yang digunakan dalam “Playon” ini mungkin terasa asing di telinga anak-anak sekarang. Di antaranya ada kata-kata: “Jumpritan”, “Paku”, “Ngupil”, “Contong Bolong”, “Petak Umpet”, “Tuding”, “Dadu”, “Kekean”, “Jahit”, “Dongeng Kancil Lumajang”, “Pawon”, “Layangan”, “Jengkah”, “Playon”, “Cacingan”, “Suket Tarung”, “Balon”, “Endog-endogan”, “Mimis Ketapel”, “Sinau”, “Cubling-cublingan”, “Pasara”, “Remian”, “Bendan”, “Lompat Tali”, “Enthung Uler Jedung”, “Telepon Kaleng”, “Pikatan”, “Kitiran”, “Jaran Debok”, “Ngasak”, “Bakar Sampah”, “Keret”, “Luncur”, “Ngaso”, “Matung”, “Nyethe”, “Ngopi”, “Kopi Walik”, “Petan”, “Piatu”, “Kambangan”, “Ziaroh”, “Oncoran”, “Merconan”, “Mungar”, “Kerokan”, “Nyuci”, “Engkle”, “Gapangan”, “Kothekan”, “Kidung Kudang”. Penyair Manna nampak sengaja memunculkan nama-nama itu. Semua nama-nama (permainan) budaya Jawa Timuran itu, perlu dikenali, karena di dalamnya tersimpan kearifan budaya, yang perlu diinternalisasi oleh anak-anak untuk membangun kepribadian yang berbudaya.

 Kehadiran puisi-puisi yang mengungkap roh budaya (permainan) budaya Jawa Timur ini jadi penting kalau dikaitkan dengan gerakan dan semangat pelestarian budaya. Anak-anak tidak hanya harus mengenali, tetapi juga mengakrabi budayanya, agar mereka benar-benar tumbuh dari akar budayanya, sehingga mereka memiliki landasan budaya yang kuat. Jangan sampai pemilik budaya menjadi asing dengan budayanya sendiri.

 Sebagai akhir dari catatan ini, kami (Dewan Juri) berharap semoga kreativitas menulis puisi para penyair tidak terhenti dalam batas hanya pada mengikuti Sayembara Penulisan Puisi. Menulis puisi agar dijadikan sebagai suatu kewajiban pada diri penyair. Namun demikian, sayembara tentu saja juga sangat penting artinya dan perlu dilakukan setiap tahun karena dapat menstimulus lahirnya penyair-penyair baru dan sekaligus memberi kesempatan untuk menampilkan karya-karya terbaiknya. Sebagai penyair, ia perlu memiliki kepedulian, dan mau melibatkan diri dalam masyarakat dan budayanya. Penyair juga memiliki tanggung jawab moral dalam menyelami kehidupan, melakukan kontemplasi atas kehidupan, menyuarakan kebenaran, dan turut berperan serta dalam menyumbangkan karya kreatifnya guna memberi pencerahan hidup secara terus-menerus kepada masyarakat. Semoga ke depan lahir karya-karya puisi yang semakin berkualitas dan bermanfaat.

 *) Juri Sayembara Penulisan Puisi
http://fazizmanna.blogspot.co.id/2015/12/playon-antologi-puisi-f-aziz-manna.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt