Sabtu, 25 Mei 2013

Siapa Peduli Panji?

Ingki Rinaldi *
http://www.kompasiana.com/ingkirinaldi

Penari asal Jepang bernama Jasmine itu sudah bergairah sejak pagi-pagi sekali. Sebelum pukul sembilan Jasmine telah berada di depan kolam ikan yang jadi bagian Candi Jolotundo Udayana, di Trawas, Mojokerto. Sambil berjinjit ke bagian kolam pemandian yang dikucuri aliran mata air jernih di bagian atas candi, Jasmin berbisik. “Saya mau mandi dulu.” Maka ia pun menaiki sejumlah undakan batu menuju salah satu kolam yang dikelilingi pepohonan besar. Tak lama Jasmine kembali lagi ke tempat awal sembari mesam-mesem. Tentu saja, keinginannya buat mandi itu tidak bisa kesampaian.
Hari itu, Jasmine yang punya nama lengkap Jasmine Okubo dan sudah beberapa waktu terakhir tergabung dalam sebuah kelompok kesenian dari Bali mau ikut berpentas. Pentas itu adalah salah satu penutup pertemuan dan pementasan bertajuk Pasamuan Budaya Panji Internasional ke-2 yang diadakan di Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman, Trawas, Mojokerto. Pasti saja berpasang-pasang mata sudah menanti pementasan yang diberi tajuk “Panji Remeng” itu. Sudah jelas, pagi itu Jasmine tidak bisa mandi di situ. Pementasan “Panji Remeng” yang bertafsir tokoh dengan perilaku serba tidak jelas itu merupakan salah satu turunan dari kebudayaan Panji. Budaya Panji merupakan bentuk kebudayaan yang pengaruhnya menyebar luas ke seluruh Indonesia. Kata penggiat Budaya Panji dan pengelola Padepokan Seni Mangun Darma, Tumpang, Malang, Ki Soleh Adi Pramono, Budaya Panji adalah satu-satunya budaya Nusantara yang menyebar hingga ke wilayah Asia. Budaya Panji dimulai dari Kerajaan Kanjuruhan, Malang, di abad ke-8 dengan hasil kesenian berupa Topeng Panji Malang. Kemudian berkembang pada tahun 1277 di Singosari, Malang di zaman Kameswara I pada masa pemerintahan Prabu Kertanegara, lantas menyebar ke semenanjung Melayu, Malaysia. Setelah diteruskan ke zaman Majapahit, penyebarannya ke seluruh Nusantara dan beberapa negara Asia oleh Mahapatih Gadjah Mada tidak terbendung lagi. Selain topeng, Budaya Panji di antaranya diawali dengan adanya epos Panji yang muncul dalam sastra kuno Jawa Timur pada abad ke-12 hingga abad ke-13. Inti cerita Panji adalah tentang kehidupan tokoh Raden Panji atau Panji Asmorobangun dari Kerajaan Jenggala atau Sidoarjo sekarang dan Putri Candra Kirana atau Dewi Sekartaji dari Kerajaan Daha atau Kediri. Raden Panji dan Dewi Sekartaji yang sudah ditunangkan sempat terpisah sekalipun akhirnya mereka dipertemukan.Bisik Ketua Program Dewan Kesenian Jatim Heri “Lentho” Prasetyo kepada saya, salah seorang pakar seni Jawa kuno asal Cologne, Jerman, Lydia Kieven, beranggapan epos Panji adalah karya sastra yang termasuk paling unik di dunia. Lydia melakukan penelitian selama tidak kurang 15 tahun soal Budaya Panji. Kata Lentho, epos Panji dianggap karya yang setara kejeniusannya dengan Mahabharata atau Ramayana.Raden Panji dianggap titisan Dewa Wisnu sedangkan Dewi Sekartaji dianggap titisan Dewi Sri yang dihormati sebagai dewi kesuburan lahan atau tanah. Penyatuan Raden Panji dan Dewi Sekartaji dianggap mewakili pula simbol kesuburan pertanian. Karena itulah, Budaya Panji juga berkait erat dengan detail ilmu pertanian. Selain berbagai sistem hidup lain seperti filsafat, teknik arsitektur, seni tari, teater, wayang beber, wayang gedhog, dan beragam motif batik. Seorang seniman asal Klaten, Agus Bimo, yang juga sudah nongkrong di perhelatan itu sejak beberapa hari sebelumnya menyebutkan konsep pertanian dalam Budaya Panji adalah soal tantra atau kesuburan. ”Jadi bagaimana memperlakukan tanah (lahan) seperti menyayangi istri dan ini hubungannya dengan konservasi alam. Budaya Panji tidak berhenti pada aspek romantika asmara,” ujarnya. Agus menambahkan, pada zaman dahulu konsep pertanian organik berdasarkan kearifan Budaya Panji disebarluaskan dengan mudah lewat dongeng yang diwariskan lewat bahasa tutur. Peran dongeng pada masyarakat pertanian itu terbukti sangat bagus karena memperkenalkan cara-cara mulai dari memilih benih, mengolah lahan, hingga produksi pangan yang didasarkan pada prinsip-prinsip organik. Menurut Agus, pengenalan kembali konsep pertanian organik yang kini mulai hilang bisa dimulai dengan berbagai cara. Salah satu yang paling radikal adalah yang dilakukannya sendiri dengan menerapkan prinsip pertanian organik pada lahan sekitar 800 meter persegi yang disewanya. Agus mengaku sempat dianggap gila oleh masyarakat sekitar karena keputusannya itu. “Saya membakar dupa dan kemenyan untuk mengusir hama dikira sedang sesaji, begitu juga ketika saya menaruh makanan di pojok-pojok sawah yang tujuan sebetulnya agar hama tikus langsung mendapatkan makanan begitu keluar dari lubangnya,” kekeh Agus. Agus yang tetap setia dengan rambut panjangnya menambahkan bahwa petani juga harus ke ladangnya setiap malam untuk melihat hewan-hewan apa saja yang sedang bercengkrama dengan tanamannya. Pada ujung yang lain ada Lynda Bransbury yang sedang belajar ilmu pedalangan dan seni murni di Institut Seni Indonesia Surakarta lewat fasilitas beasiswa. Lynda yang asal Inggris adalah lulusan jurusan seni dan sejarah, dan sekarang berkarya juga pada program pengurangan kemiskinan di Eropa. ”Saya datang kesini karena khawatir sekali apakah Budaya Panji ini bisa selamat. Karena saya saksikan banyak generasi muda di Indonesia bahkan tidak tahu apa itu wayang kulit atau karawitan. Sedangkan di Inggris, generasi muda kami saat ini sedang gemar mempelajari gamelan,” ujar Lynda Bransbury. Bersama Lynda, datang pula Adar Treger. Adar adalah praktisi teknik komputer asal Perancis yang gemar memanfaatkan waktu luangnya untuk belajar teknik gerak untuk meditasi. “Ini kedatangan saya pertama kalinya ke Indonesia,” kata Adar. Pada hari itu, Lynda dan Adar larut dalam pementasan “Panji Remeng” yang dilakukan di Candi Jolotundo, Udayana, Trawas, Mojokerto. Adar meliuk-liukan tangan dan badannya sembari memejam dan meniti bebatuan candi sebelum masuk ke dalam kolam ikan. Lynda yang semula hanya menabur-naburkan kembang rupa-rupa warna dari pinggir kolam, akhirnya ikut menceburkan diri. Pementasan tersebut dibuka dengan ritual persembahan yang dilakukan oleh lima orang pedanda asal Bali. Mereka merapal mantra sekitar lima belas menit sebelum dua buah kerang ukuran besar dibunyikan sebagai penanda bagi para penari untuk masuk. Tarian persembahan yang dimulai dengan masuknya masing-masing dua orang bertopeng di sisi kiri dan sisi kanan Candi Jolotundo Udayana itu lantas diikuti dengan sejumlah penari lain yang masuk ke dalam kolam ikan di depannya. Makin lama, jumlah penari yang terlibat dan masuk ke dalam kolam untuk mengekspresikan rasa kesenian mereka semakin banyak. Tokoh “Panji Remeng” yang menyimbolkan ketidakjelasan didampingi oleh dua orang pembantunya menyimbolkan sifat-sifat jelek yang ada dalam manusia. Setelah bergerak-gerak dalam koreografi dinamis di atas candi, tokoh Panji Remeng lantas turun ke dalam kolam dan kemudian naik ke atas candi mengampiri pedanda. Pada akhir cerita, segala sesuatunya kemudian menjadi senyap. Ini adalah simbol dari perasaan saling mencintai dan sama-sama menjaga perasaan untuk mencapai harmoni. Ini adalah puncak ekstase hubungan antara manusia yang disimbolkan punya beragam sifat oleh para seniman dengan alamnya. ”Hubungan antara seniman dan lingkungan memang erat karena seni adalah apa yang mereka (seniman) cermati pada lingkungan. Karena itu seniman memang seperti peneliti karena mereka melakukan riset dulu sebelum berkarya,” kata Guru Besar Institut Seni Indonesia Surakarta, Profesor Dr. Waridi M. Hum. Namun ia menyebutkan, seniman dan budayawan yang mereflesikan dengan baik lingkungan di sekitarnya terkadang hasil berkeseniannya tidak biasa diapresiasi oleh masyarakat luas. Ia memberikan contoh hikayat anak bangsa dari Makassar, Sulawesi Selatan, I La Galigo, yang justru masyhur di luar negeri namun tak banyak masyarakat di Indonesia yang mengapresiasinya. Pada gilirannya, tujuan hasil karya seni yang sebagian untuk menggambarkan kondisi lingkungan yang sesungguhnya kepada pihak penguasa juga menjadi tidak tersampaikan. ”Kalau saya melihat bukan pada adanya mata rantai yang putus, namun mengapresiasi seni ini butuh bekal sejak kecil. Harus ada pendidikan budaya sejak dini,” ujar Waridi. Direktur PPLH Seloliman, Sisyantoko, yang telah dua tahun terakhir mengorganisasi acara tersebut dan sudah selama itu pula gondok karena merasakan nihilnya peranan pemerintah. Padahal, beragam aspek Budaya Panji bisa dikelola dengan baik dan menjadi aset sejarah yang sangat menguntungkan bagi Indonesia. “Bahkan ada (pejabat) yang bertanya kepada saya. Budaya Panji ini mau kamu bawa kemana,” timpal Heri “Lentho” Prasetyo. Saya lantas menoleh ke kanan dan ke kiri, mencoba menangkap sosok Jasmine. Ah, kiranya ia sudah mencebur ke dalam kolam sedari tadi. Meliuk-liukan tubuhnya dalam tata koreografi bernuansa sakral. Didapuk dan digendong sembari mempermainkan selembar selendang putih. Sambil mengenakan topeng, jadi juga si Jasmine mandi.

*) Lahir di Jakarta, Februari 1981. Bergabung sebagai jurnalis di Harian Kompas, Oktober 2003. Kecelakaan tragis yang nyaris merenggut nyawa dalam tugas jurnalistik di Lamongan, Jatim, Agustus 2004, membuatnya makin memaknai hidup ini. Mengalami banyak sekali keajaiban, termasuk kelahiran anak pertama, Juni 2006. Hingga saat ini telah melakukan kesalahan dan kebodohan yang tak terhingga. Sampai saat ini terus berupaya memperbaiki kesalahan dan kebodohan itu dalam kelipatan yang tak terhitung.
Dijumput dari:  http://sosbud.kompasiana.com/2008/12/01/siapa-peduli-panji-14161.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt