Kamis, 22 Maret 2012

Rieke Diah Pitaloka JUMLAH PACARNYA TAK TERHITUNG

http://nostalgia.tabloidnova.com/

Selain seni, Rieke aktif di dunia politik. Ia juga sudah membuat tiga buku, dua di antaranya kumpulan puisi. Bagaimana perjalanan cinta dan proses pencariannya pada Tuhan? Berikut penuturannya.

Ada satu hikmah dari meninggalnya Mama. Aku yang semula terbiasa hidup penuh limpahan kasih sayang dan tergantung pada Mama, kini jadi tersadar, aku harus menjadi sosok yang kuat, dan berarti untuk orang banyak. Ya, hidupku harus punya arti!

Itu sebabnya, semasa kuliah, aku ikut terlibat dalam gerakan mahasiswa yang waktu itu sedang marak menentang pemerintahan yang sedang berjalan. Berbekal pengalamanku berkecimpung di pergolakan mahasiswa itu, aku bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa. Kebetulan, ada teman yang mengajakku bergabung.

Akan tetapi, aku tidak asal bergabung, lho. Sebelumnya, kupelajari dulu program partainya. Aku tidak ingin sekadar jadi penghias. Aku masuk ke dalam struktur kepengurusan. Pernah, aku jadi koordinator wilayah Kalimantan, masuk di Departemen Luar Negeri, dan terakhir di Lembaga Pemenangan Pemilu.

IKUT FESTIVAL PUISI
Di dunia akting, aku terus memperdalam kemampuanku. Salah satu caranya, aku bergabung dengan sebuah kelompok teater kecil di daerah Bulungan. Meski kelompok teater ini tidak begitu populer, banyak keuntungan yang kuperoleh yakni, malah bisa berlatih secara total.

Sampai pada suatu ketika, pertunjukan kami yang berjudul Genderang Kain yang tampil di Pusat Kebudayaan Jepang, diulas di koran-koran besar Tanah Air. Aku juga pernah bermain bersama Teater Tanah Air dengan sutradara Jose Rizal Manua. Pentas kami di Gedung Kesenian Jakarta dengan lakon Perkawinan karya Nikolai Gogol, juga banyak ditulis media cetak.

Selain berteater, aku terus mengasah keterampilanku menulis puisi. Ketika aktif berdemonstrasi, aku sangat terinspirasi oleh puisi-puisi Wiji Thukul (penyair asal Solo, Jawa Tengah). Aku sangat kagum pada Wiji Thukul. Bayangkan, puisi-puisi penyair yang sampai sekarang hilang tak tentu rimbanya ini, bisa menggetarkan hati ribuan mahasiswa. (Salah satu larik puisi Wiji Thukul berjudul Peringatan yaitu: maka hanya satu kata: lawan!, sangat populer dan menjadi slogan yang sering diteriakkan dalam aksi-aksi mahasiswa).

Terinspirasi oleh puisi Wiji Thukul yang bahasanya sederhana namun sangat mengena, aku mulai belajar menulis puisi secara serius. Awalnya, sama sekali tak pernah terlintas di benakku untuk membukukan kumpulan puisiku. Waktu itu, aku menulis puisi hanya untuk pengisi waktu. Aku baru tersadar bahwa puisi-puisiku memiliki nilai jual setelah seorang teman menyarankanku untuk menerbitkannya.

Kebetulan ada penerbit di Yogyakarta, Media Lintas Batas yang bersedia menerbitkan puisi-puisiku. Tahun 2000, terbitlah buku puisi pertamaku, Renungan Kloset. Banyak sekali kritikan masuk kepadaku. Mulai yang menuduh puisiku bukan murni hasil karyaku sampai yang mencerca teknis penulisannya yang dianggap sangat sederhana. Aku menerima semua kritik dengan terbuka. Bagiku, kritik justru akan meningkatkan mutu puisiku di kemudian hari.

Yang pasti, lewat Renungan Kloset, aku terpilih ikut festival puisi International Winternachten di Den Haag, Belanda, tahun 2003 lalu. Aku heran, kok, bisa terpilih karena pesaingnya banyak sekali lho. Dengan dikirim ke Belanda, aku jadi bisa mengunjungi kakakku yang tinggal di Belanda.

BERTEMU TOKOH SASTRA
Tahun 2003, terbit kumpulan puisiku yang kedua, Renungan Kloset, dari Cengkeh sampai Utrecht. Tanggal 19 Oktober lalu, aku meluncurkan lagi buku ketigaku, Kekerasan Negara Menular ke Masyarakat. Yang terakhir ini bukan kumpulan puisi, melainkan tesisku ketika mendapat gelar Magister of Humaniora dari Program Pascasarjana Filsafat, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.

Bicara soal puisi, aku merasakan ada sesuatu yang unik. Dulu, aku menganggap sebelah mata pada puisiku. Eh, sekarang aku malah bisa mendapatkan uang dari situ. Ya, aku sering diminta untuk membacakan puisi-puisiku. Bahkan, bayaran dari baca puisi besarnya mirip dengan honor penyanyi saat manggung.

Aku bahkan bisa pasang harga. Membacakan puisi lama, baru, karangan orang, atau karangan sendiri, ada harganya sendiri-sendiri. Lumayan, kan? Namun, aku enggak serakah, kok. Aku tak segan menggratiskan pembacaan puisiku untuk acara-acara sosial. Bahkan, kalau perlu, aku malah mengeluarkan uang setelah mengisi acara.

Lebih dari itu, lewat puisi aku bisa bertemu dengan tokoh-tokoh sastra ternama. Aku pernah berjumpa dengan Sitor Situmorang, penyair tiga zaman yang amat aku kagumi. Tak kalah membanggakan, aku berhasil berada satu panggung dengan Pramoedya Ananta Toer, yang buku-bukunya sudah aku lahap sejak kecil.

Kini, untuk mengiringi penampilanku baca puisi, aku punya kelompok musik, namanya Valet. Dengan iringan musik, penampilanku bisa lebih menarik dan tidak monoton. Mudah-mudahan, tahun depan kami bisa menggelar pergelaran.

Dalam waktu dekat aku juga ingin menulis buku puisi lagi. Inginnya sih, waktu peluncuran bukunya, aku sekalian mengeluarkan VCD puisi yang telah dimusikalisasi. Sungguh aku mendapat banyak kepuasan batin dari puisi.

PUNYA BANYAK KEKASIH
Bicara soal kekasih, jangan tanya berapa orang lelaki yang pernah jadi pacarku. Jumlahnya tak terhitung. Ha ha ha. Aku menuruti pesan Mama, sih. Menurut Mama, dengan punya pacar lebih dari satu, wawasanku jadi lebih terbuka, serta punya pilihan. Namun, sekarang aku serius dengan Exel Permadi, seorang sutradara.

Sudah tiga tahun ini kami bertunangan. Hubunganku dengan Exel terbilang unik. Percaya tidak, selama tiga tahun bertunangan, baru satu kali kami pergi nonton film di bioskop. Pergi ke kafe pun bisa dihitung dengan jari.

Kesibukanku yang bejibun juga membuat kami jarang bertemu. Sejak awal, kami sudah tahu kesibukan masing-masing. Benar, lho, sejauh ini aku menganggap Exel sebagai pria yang mengerti aku. Dia setuju dengan konsepku dalam berumahtangga, yang tidak hanya menjadikan dunia ini menjadi milik berdua, tapi juga menjadikan kami memiliki dunia masing-masing.

Meski sudah bertunangan, kalau boleh berterus terang, aku sampai saat ini belum berani memutuskan untuk menikah. Aku belum merasa sreg saja. Kerap aku bertanya pada diriku, apakah ada lelaki yang betul-betul siap menikah dengan diriku yang memiliki segudang kegiatan? Sejauh ini, sih, Exel mau mengerti.

Oh ya, meskipun belum menikah, aku punya anak angkat. Namanya Kevin yang sekarang duduk di kelas 1 SD. Ia anak saudaraku. Aku sayang sekali padanya dan berusaha mendidiknya seperti orangtuaku mendidik aku. Sejauh ini Kevin sangat mandiri dan selalu membuat kangen.

Aku sangat ingin mengadopsinya secara legal agar memiliki kekuatan hukum. Exel juga tak keberatan kok. Bahkan ia ikut senang dan menganggap Kevin sebagai anak sendiri.

DAPAT PENCERAHAN
Satu lagi yang ingin kuceritakan yaitu pencarianku pada Tuhan. Keluargaku, khususnya Mama, termasuk muslim yang taat. Hampir setiap malam beliau salat tahajud. Kedua orang tua menanamkan ajaran yang moderat kepada anak-anaknya. Menurut mereka, jika aku memilih Islam sebagai agama, hendaknya itu bukan disebabkan karena faktor keturunan. Namun, aku harus yakin dulu bahwa Islam benar-benar agama yang paling baik.

Beberapa tahun yang lalu, aku belum meyakini agama yang kupeluk. Benar agamaku Islam, tapi aku lebih menganggap Islam sebagai budaya yang aku warisi dari orang tua. Aku masih mencari kebenaran dalam agama-agama lain. Aku kerap ikut kebaktian di gereja dan senang main di kelenteng.

Aku terus dan terus mencari. Akhirnya, dua tahun lalu aku menemukan titik balik dalam kehidupan beragamaku. Seolah mendapat pencerahan, aku menjadi sadar bahwa sepanjang agama hanya dipahami sebagai proses ritual saja, maka kita tak akan pernah menemukan arti kata Tuhan. Kita bisa lebih mengenal Tuhan, justru dari ciptaan-ciptaannya.

Dengan pencapaian yang kudapat, seolah-olah aku menjadi mualaf, orang yang baru masuk Islam. Aku menjadi sangat bernafsu mempelajari agama Islam lagi. Salatku tidak lagi bolong-bolong. Aku menjadi rindu pada-Nya.

Sekarang ini orang sedang membicarakan peranku sebagai Oneng di sinetron Bajaj Bajuri. Orang suka bertanya, apakah tokoh Oneng itu representasi dari sifatku? Ha ha ha, tentu saja bukan.

Terus terang ya, memerankan Oneng yang lugu dan naif itu bukan sesuatu yang mudah. Resepku mampu memerankan Oneng adalah berkaca pada diri sendiri. Menurutku setiap manusia memiliki sisi kenaifan dan sesekali melakukan kesalahan. Tanpa berkaca macam itu, bakal ada jarak antara aku dan karakter tokoh tersebut.

Berkat Oneng, aku mendapat penghargaan sebagai Pemeran Pembantu Utama Wanita Terpuji di Festival Film Bandung, tahun lalu. Aku senang dan takjub.

UNGKAPAN TERIMA KASIH
Dalam perjalanan hidupku, aku harus berterimakasih kepada banyak orang. Antara lain Yoyo Dasriyo, seorang wartawan di Garut. Di awal karierku, dia tak pernah kenal lelah mengekspos dan memberi dorongan padaku. Beliaulah yang membuat aku yakin bisa menerjuni karierku di dunia seni.

Aku juga harus berterima kasih kepada temanku, Munjid, yang sangat berani menerbitkan buku puisiku yang pertama. Tanpa dia, enggak mungkin deh aku berani menerbitkan buku puisi. Di karier puisi, aku juga harus berterima kasih kepada "opa"ku, Sitor Situmorang.

Tak lupa, aku harus berterimakasih kepada Hughes. Dalam salah satu acaranya, Hughes pernah bilang begini, "Tuhan tidak selalu memberikan apa yang kamu inginkan. Tapi, Tuhan pasti memberikan apa yang kamu butuhkan." Ucapan Hughes betul sekali. Dalam hidupku, aku sangat merasakan peran serta Tuhan. Tanpa anugerahNya, aku tak mungkin sampai seperti sekarang.

Sungguh aku bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi banyak sekali kemudahan. Aku pun sadar, hidupku penuh dengan proses. Rasanya, aku akan terus berproses. (TAMAT)

Dijumput dari: http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=6972
http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=6972&no=2

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt