Jumat, 30 Desember 2011

Watu Beber

Akhmad Muhaimin Azzet *
http://www.kompasiana.com/akhmad_muhaimin_azzet

Hujan gerimis yang terjadi hampir seharian, hingga senja menuju gelap ini belum juga berhenti. Anjing Lek Marsuji di ujung jalan juga tidak seperti biasanya, seakan mempunyai keasyikan tersendiri dengan menyalak berkepanjangan. Dan, suasana semakin terasa wingit, tatkala dari rumah Ki Waseso asap kemenyan mengepul lewat celah-celah genting dan baunya menyergap ke segala penjuru. Bibir sesepuh desa itu menggumamkan mantra tiada henti.

Aku duduk termenung sendiri di teras rumah. Dalam benakku masih memikirkan kata-kata Ki Waseso tadi siang, bahwa mulai seminggu yang lalu, semenjak kematian mendadak Mas Darun, kemenakannya Pak Carik itu, sebenarnya tantangan maut dari para penghuni Watu Beber telah dimulai. Hal itu terbukti, masih menurut Ki Waseso, di leher Mas Darun ada tanda tiga lingkaran kecil berwarna hitam kebiruan. Demikian pula dengan kematian Mbok Girah dan Mbah Tanu yang menyusul mendadak bergantian setelah tiga hari berlalu.

Sebagai seorang sarjana pendidikan dan sudah mengajar di sebuah SMP kota, bukan berarti aku tak percaya sama sekali omongan Ki Waseso. Tapi, sesungguhnya, aku semakin penasaran untuk mencari kebenarannya. Dan, oleh sebab itulah mulai malam ini aku sengaja tinggal dan menginap di rumah Ki Waseso untuk beberapa malam. Kebetulan minggu ini juga ada libur kenaikan kelas.

Perkenalanku dengan Ki Waseso dan dengan masyarakat Desa Kedunglir ini terjadi semenjak tiga tahun yang lalu, yakni ketika aku KKN di sini. Sebagai orang luar Jawa, aku sangat tertarik dengan tradisi dan kepercayaan mistik orang-orang di sini. Maka, ketika aku mendapat SK untuk menjadi guru negeri di kecamatan kota yang hanya sepuluh kilometer dari desa sini, aku sungguh senang bukan main. Apalagi Wulansari, gadis kembang desa itu sangat menarik hatiku. Kedatanganku kali ini pun sebenarnya juga dalam rangka pendekatan terhadap putri bungsu Pak Ratman itu.

“Kamu masih tidak percaya bahwa sebenarnya para penghuni Watu Beber telah marah kepada seluruh penduduk desa sini dengan cara menunjukkan tantangan mautnya?!” Ki Waseso ternyata sudah berhenti dari prosesi meditasinya dan tiba-tiba duduk di sampingku.

“Bukan begitu, Ki, lantas alasan dan hak apa yang membuat para lelembut itu marah kepada masyarakat sini?”

Ki Waseso manggut-manggut. Jenggotnya yang sudah mulai memutih dielusnya. Dan, dalam sekejap, ia begitu terampil melinting rokok klobotnya. Asap berkelembak mengepul tebal dan hampir-hampir menutup seluruh wajahnya yang dipenuhi dengan guratan persoalan hidup.

“Begini, Nak Guru, dahulu masyarakat sini begitu menghormati penghuni Watu Beber. Setiap menjelang dan usai panen padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah, orang-orang selalu mengadakan sedekah desa sebagai tanda syukur di pelataran Watu Beber. Tapi, kini tradisi agung ini telah dilupakan. Hanya Aki sajalah yang melakukan seorang diri. Itu pun, terkadang mendapat perlakuan menyakitkan dari mereka. Tidak jarang Aki disindir melakukan perbuatan yang tidak masuk akal dan ketinggalan jaman.” Ki Waseso menandaskan setiap kata yang meluncur dari bibir tebal dan hitamnya, seakan menguraikan keprihatinan.

Dan, memang, di ujung sebelah utara dari desa Kedunglir ini di sisi kanan bukit, ada sebuah pelataran dan dinding bukit berbatu yang berbentuk empat persegi panjang, persis seperti panggung dan kelir pertunjukan wayang kulit. Oleh karena itulah, orang-orang lantas menamai tempat itu dengan sebutan Watu Beber. Tempat itu dahulu sangat dikeramatkan. Apalagi, menurut keterangan Ki Waseso, dan beberapa orang tertentu termasuk aku yang telah mendengarnya, pada malam-malam tertentu dari Watu Beber terdengar pertunjukan wayang kulit yang digelar semalam suntuk. Namun, setelah didekati, suara yang bagiku masih misteri itu perlahan menjauh dan hilang begitu saja. Hanya suara angin yang menderu bergesekan dengan daun-daun jati yang mulai kering dan berjatuhan.

Dan, di Watu Beber sebenarnya aku menyimpan kenangan hati yang hingga kini tiada terlupakan. Pada saat itu hari Minggu pagi, program kelompokku KKN adalah bersama karang taruna mengadakan kerja bakti di Watu Beber. Seorang gadis cantik, rambutnya hitam dan lurus, tinggi semampai dengan bibir tipis mungil yang bernama Wulansari, pada saat bersih-bersih di Watu Beber benar-benar menikam jantung asmaraku. Bahkan, hingga kini, matanya yang berbinar dengan bulu mata yang lentik itu tak mampu menghilang dari bayangan keseharianku. Tapi sayang, hingga kini aku belum cukup keberanian untuk mengungkapkan cinta kepadanya. Entah karena apa.

Oh tidak! Aku nyaris tidak percaya terhadap apa yang aku lihat. Di belakang Ki Waseso berkelebat bayangan tinggi besar berwarna hitam pekat.

“Awas di belakang, Ki!” mulutku spontan berteriak.

Ki Waseso dengan cekatan berkelit. Sisa-sisa kemahirannya sewaktu muda sebagai anggota pencak silat, masih terlihat piawai. Dan, dalam sekejap, terjadilah duel hebat antara Ki Waseso dengan makhluk aneh, mengerikan, sekaligus berwajah buas itu. Suara dengus antara keduanya berdesis-desis bersamaan hujan di tengah malam yang mulai melebat. Aku terpaku seorang diri. Dan, sungguh, aku bingung mesti berbuat apa. Rupanya perkelahian berjalan semakin tidak seimbang. Ki Waseso terdesak, dan… Crash!!!

Aku seperti mati berdiri melihat tubuh Ki Waseso memuncratkan darah segar ditikam taring makhluk asing itu. Tubuh Ki Waseso roboh. Dan, menghembuskan nafas yang terakhir.

Semuanya berjalan begitu singkat dan cepat. Duh, Ya Tuhan, aku baru sadar, ternyata makhluk itu semakin buas mengarah kepadaku. Dengan sisa keberanian dan kaki yang masih bergemetaran, aku menggenjot dan berlari secepat mungkin. Tak peduli semak-semak dan pagar bambu, setiap yang ada di depanku kutabrak berantakan. Dan, mulut ini dengan spontan berteriak…, “Tolong…, tolong…, tolong…!!!”

Penduduk desa berhamburan keluar rumah. Suasana menjadi sangat gaduh. Aku terus saja berlari dan menabrak penduduk yang menyongsongku. Makhluk asing yang orang-orang menyebutnya sebagai Gendoruwo Preh itu mendadak berhenti. Mundur beberapa langkah karena orang-orang mengacung-acungkan obor.

“Tenang…, tenang…!!! Semuanya tenang saja.” Mbah Zaed tiba-tiba muncul tepat di saat orang-orang mulai panik karena Gendoruwo Preh itu beraksi dengan menyemburkan api berulang dari mulut lebarnya. Pardi tiba-tiba terkapar berkelojotan karena terkena semburannya. Dan, setelah itu, tak bergerak lagi.

Mbah Zaed berjalan cepat mendekati Gendoruwo Preh dengan gagah berani. Tangannya masih memegang tasbih dan memutar-mutarnya. Mulutnya fasih dan tartil membaca kalimat-kalimat suci. Dan… Hah?! Semua orang yang ada mendadak bengong dan tak tahu harus berbuat apa, karena tiba-tiba Mbah Zaed dan Gendoruwo Preh itu hilang dari pandangan mata.

Selanjutnya, sungguh kami semua tahu telah terjadi pertarungan yang sangat dahsyat antara Mbah Zaed dan Gendoruwo Preh itu. Cuma kami tak dapat melihatnya. Hanya beberapa hembusan angin yang kencang, kadang terasa dingin, kadang terasa panas sekali, berkali-kali menyapu tempat sekitar kami. Dan, tak lama kemudian, Mbah Zaed terlihat kembali dengan tetap berdiri tegak. Terus terang, kami semua kagum atas kesaktian Mbah Zaed.

Akhirnya, tanpa banyak bicara, ini semua juga disebabkan karena Mbah Zaed orangnya pendiam, kami semua berbondong untuk segera merawat jenazah Ki Waseso dan Pardi yang meninggal dengan mengenaskan. Malam yang basah karena hujan semakin lebat dan terasa wingit. Dan, malam itu juga semua prosesi perawatan jenazah Ki Waseso dan Pardi yang dipimpin langsung oleh Mbah Zaed berjalan dengan perasaan tegang. Menjelang adzan Shubuh, segalanya telah usai.

Mbah Zaed mengajak orang-orang untuk berjamaah Shubuh di masjid. Suasana jamaah shalat Shubuh di masjid tua itu menjadi ramai kembali. Tidak seperti selama ini, hanya Mbah Zaed dan beberapa orang saja yang memakmurkannya. Dan, aku tahu betul, pada saat berjalan menuju tempat wudhu, dari kedua bola mata Mbah Zaed mengalir linangan air bening yang deras bercucuran.

*) Suka membaca dan menulis. Di antara tulisannya pernah dimuat di Republika, Koran Tempo, Suara Pembaruan, Suara Karya, Elka Sabili, Ummi, Annida, Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Koran Merapi, Bernas, Solo Pos, Suara Merdeka, Wawasan, Surabaya Post, Lampung Post, Analisa, Medan Pos, Waspada, Pedoman Rakyat, dan beberapa media kalangan terbatas. Menulis juga buku (nonfiksi) yang sudah diterbitkan oleh beberapa penerbit. Suka pula bersepeda dan aktif di Lereng Merapi Onthel Community, Yogyakarta —[twitter: @kangazzet]

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt