Sabtu, 24 Juli 2010

LELATU DALAM TUNGKU

KRT. Suryanto Sastroatmodjo
http://www.sastra-indonesia.com/

Andaikata bapak benar, siapakah yang rela disekap di balik jeruji, karena membisikkan hasil-lamunan yang seronok? Oh, aku banyak sekali menyandang kemualan, kendatipun yang kukejar adalah kemuliaan. Aku banyak sekali tertikam runtuk-lantak, walaupun sedari muda, selalu berkeinginan untuk merangkum pesan nan khusus.

Sriatun ananda sayang.

Sekali lagi, bapaklah yang paling pantas dituding dalam peristiwa ini, nak. Andaikata bapak tidak terlalu lancang mengucapkan kata-kata demikian, mustahil lagu duka itu singgah di sukmamu. Aku masih juga kurang menyadari, dikau telah berangkat remaja, nak. Sewajarnya, bapak merengkuh lebih hati-hati lagi. Orang Jawa bilang, mengasuh seorang gadis lebih pelik dan sukar, ibaratnya mengawasi lelatu dalam tungku. Dibiarkan api menyala, akan hangus tanpa manfaat. Kalau api ditunggu dan ditiup tanpa menggunakannya untuk merebus ataupun memasak, sama artinya dengan percuma menggantang asap dalam ketidak-pedulian. Akan tetapi, tatkala seorang tua bicara tentang anak-anaknya, dia sering meluncurkan gagasan, betapa bahagia jika anak-anak cepat menjadi dewasa, mandiri, dan punya penghasilan.

Tetapi bapak justru masih bertanya: apakah pendidikan dan pengajaran juga memadai sebagai pengantar suksesnya menapaki jaladeri hayati? Ayahbunda manakah yang secara sepihak mengundang orang lain untuk ikut mendandani sisiran rambut putra-putrinya, kalau saja ia berpikir sehat: anakku mampu berdiri sebagai ‘Si Polan’.

Waktu Masmu Handoyo pulang, Nduk – bapak tak mengira, bahwa dia ternyata sangat kangen kepada kita seisi rumah. Sungguh, aku luar biasa girang, dan demikian juga ibumu. Karena di Proyek Irigasi Sumanding yang baru setahun diresmikan oleh Kepala Negara itu, Abangmu beruntung bisa diterima sebagai pekerja. Ya, walaupun sekolahnya terhenti hingga STM, dan bapak memang kurang mampu untuk melanjutkan sekolahnya hingga perguruan tinggi. Dua tiga kali ia mengirimkan lamaran ke beberapa instansi, nol besar. Maka tatkala proyek itu bisa memperkerjakannya secara layak, kami bersyukur sekali. Kini tiba pikiran kami, agar sekolahmu yang sudah sampai di kelas dua SMTA itu jangan sampai terhenti di tengah jalan. Pensiun bapak sebagai purnawirawan Letnan Satu terlampau sedikit, untuk menopang impian masa depanmu, Nduk. Tapi bapak yakin, kalau ujian akhirmu nanti sarat dengan nilai-nilai terbaik, maka beasiswa pasti akan kauraih, dan bangku universitas dapat juga kaucapai. Kalau itu tiba, alangkah bahagia kami. Di lingkungan keluarga bapak dan ibumu, belum ada seorang pun yang beruntung menikmati pendidikan tinggi, apalagi memiliki gelar ilmiah. Maka siang-malam Ayahbundamu berdoa, semoga di antara anak-anakku ada yang membuka langgam sejarah baru, mempunyai seorang sarjana, apalagi sarjana wanita. Kuharap kau bisa memahami, mengapa bapak sering tirakat, demi gegayuhan yang luhur itu, Nak. Suatu perbendaharaan yang sulit dilukiskan, yang bisa dipantau dari sebuah rumpun keluarga penuh bara-juang!

Sriatun yang sering bertafakur.
Kalaupun bapak terpaksa ‘ngalang-alang’ dalam warkah ini, hendaknya dirimu mafhum, betapa sedih hati Bapak, bahwa dirimu harus begitu saja pergi dari rumah, dan (kemarin Simbah Putri melayangkan surat dari Yosowilangun, bahwasanya Nduk Sriatun lari dari rumah, karena mengalami perbenturan pendapat dengan Ayahbunda!) – dan hal inilah yang tak pernah bapak duga sebelumnya. Bapak tak mengira, hatimu begitu keras, Nduk. Persis dengan apa yang bapak tempuh semasa muda. Tatkala Simbah Kakung melarang diriku untuk menjalin asmara dengan gadis pilihan hati. Bapakmu ini nekad minggat selama beberapa bulan di rumah seorang kerabat di Jakarta. Padahal, larangan itu semata-mata demi kebaikan diriku dan demi keberuntungan di hari tua. Karena gadis itu, bukan keluarga terpandang, lagipula dikenal sering berganti-ganti pacar. Aku kemudian insyaf, Nak. Syukur, sebelum terlambat. Bagaimanapun luka hatiku, karena cinta pertama itu retak. Toh, dari kalangan kerabat pada akhirnya bisa memilihkan diriku seorang calon isteri yang ayu, sederhana, lepasan Sekolah Kepandaian Putri, yang setia. Bapak merasa berterima kasih kepada Tuhan Maha Pengasih, bahwa pilihan masaremaja tak bisa terwujud, tepat di kala mataku sudah di-celik-kan, dan tiada nabras-nubrus. Maka bapak berharap, semoga putra-putri bapak nantinya tak seorang pun yang salah pilih. Tiada seorang pun yang kesasar…!

Sriatun yang baik.
Cuti pendek yang ditempuh Masmu Handoyo ternyata ada dampaknya nan tiada terduga. Kalau di atas kukatakan, kami gembira lantaran Handoyo telah mapan di sebuah medan-tugas terhormat, maka kini Ayahbundamu juga diliputi kerisauan, kenapa justru pada saat bersamaan itu pula kami punya firasat, bahwa “bahaya” ada mengintai dan oleh sebab itu kami harus hati-hati dalam bertindak, terlebih dalam menentukan sikap. Senyampang masih dinihari, dan senyampang kami belum usah mereguk kegetiran yang menyaput lidah.

Dikau dapat merasakan, bukan? Ibumu mengatakan begini: “Umur tujuh belas adalah masa taufan dan badai. Masa, tatkala kita hanya menyergap hal-hal yang indah-indah. Padahal, ada sesuatu di balik itu, yang kudu dinalar dan dirasakan sebaik-baiknya, hingga matabatin kita tak tertipu.” Demikianlah kiranya, petuah yang dapat kauserap, Nak. Tatkala Masmu Handoyo mengajak sahabatnya, teman sekerja di proyek, Dicky yang tampan itu, bapak samasekali tak punya dugaan lebih jauh. Artinya, sahabat Masmu itu juga masih pantas duduk di bangku kuliah, karena usianya barulah jalan dua puluh tahun. Dia anak seorang juragan kayu Kalimantan yang terpandang. Tapi sepanjang penglihatan Bapak, selama dia menjadi tamu kita, terasa dia belum memperlihatkan sikap-dewasa yang terpuji. Ia masih sering goyah dan terbata. Ada terasa kemanjaan pada beberapa wataknya. Gagasan-gagasan yang disampaikan pada bapak sewaktu berdiskusi, belum memancarkan kemandirian sejati.

Ananda sayang.
Ayahbunda bukanlah kolot jika berpendapat semacam itu. Cobalah kaupikirkan, Nak. Bagaimana mungkin dalam pergaulan dengan dirimu yang baru berlangsung kurang dari sepekan, dia telah berani menulis surat cinta berbunga-bunga buatmu. Malahan ada kalimat-kalimat (yang ketika itu diperlihatkan Abangmu padaku), dia membangga-banggakan kekayaan orang tuanya, sebagai suatu hal yang dijanjikan padamu, setelah membangun rumahtangga. Nak, itulah yang bagiku teramat naif. Kalau seorang jejaka yang punya tekad baja untuk melangkah, dan berani bekerja, dia sebetulnya tak usah menoleh ke belakang atau meletakkan kepalanya di pangkuan bapaknya lagi. Sandaran cita dan cintanya adalah hari esok yang musti diwujudkan secara cermat, namun pasti. Bapak bukan berbicara tentang kejayaan harinanti untuk kalian berdua. Bukan zamannya lagi. Bapak hanya mengatakan belum datang masanya, Nak.

Ananda yang penyabar!
Tentunya kau masih dalam kemarahan yang memuncak, di kala menerima suratku ini. Ibumu bilang: “Jangan keras dalam ucap kemarahanmu pada Sriatun. Ia harus dibimbing, diarahkan dan diberitahu mana yang tepat dan mana pula yang agak kelewatan.” Bapakmu ini juga menempuh cara yang sebijaksana mungkin, Nak. Karena bapak bukan melarang Dicky menyatakan cinta kepadamu. Bapak juga bukan melarang seandainya ananda Sriatun jatuh cinta pula kepada anak muda yang tampan itu. Namun sekali lagi, haraplah diingat: jangan terlalu cepat jatuh cinta. Apalagi jika alasannya hanya lantaran terpesona akan ketampanan dan kecantikan lahiriah. Bapak agak heran, bahwa pertemuan sependek itu, telah membuatnya menggebu dan merasa ‘diliputi perasaan kasih-mesra berkelimpahan’. Sungguh, Nak, usia muda terkadang kendala utama buat satu keutuhan perkawinan. Apalagi jika didambakan keharmonisan, dan bukan perayaan nikah sepasar bubar. Kelak, jika sekolahmu makin tinggi (ingat cita-cita Ayah agar dikau menjadi seorang sarjana wanita berpengetahuan luas, penuh kepedulian kepada negerinya!) – dan Bapak tak ingin, kalau kau menikah pada usia semuda ini.

Ananda Sriatun tersayang.
Masmu Handoyo juga bilang: Dicky luas pergaulannya, tetapi sering kurang memilih-memilah lingkungan mana yang dimasukinya. Ia sering terperosok dalam brandalan semasa remaja, dan sering berkonflik dengan Ayahbundanya. Bapak punya gambaran, dia menyamaratakan perempuan manapun yang ditemui. Kudengar, pada suatu sore, dia menyelinap masuk ke dalam kamarmu. Dari suara yang kutangkap, dia secara paksa menyatakan niatnya untuk tidur di situ bila malam tiba. Kau menolak dengan suara tangis yang sedih. Handoyo segera melaporkan hal itu kepada kami. Ia khawatir sekali, kalau terjadi sesuatu yang tak diinginkan atas diri adiknya. Dia pun bilang, semula dia tak mengajak Dicky dolan ke rumah kita. Ia sendiri yang memaksa untuk itu, dan Abangmu tak berdaya!

Bapak masih menahan hati untuk tidak melontarkan kata-kata kasar, mengingat Dicky masih menjadi tamu kita, yang harus kita hormati. Tetapi, tatkala dia benar-benar bersikap brutal dengan menarik tanganmu sewaktu kau hendak mandi, maka kemarahan bapak tak tertahankan lagi. Ia segera kulabrak dan aku ancam dengan keras. Kalau Masmu Handoyo tak segera melerai, mungkin ia telah merasakan akibat lebih jauh, bagaimana bapak mempertahankan rumah-tangga ini di ruas-ruas tajam; dan kita perlu mempertahankan harga diri. Handoyo lebih sabar, dan keesokan harinya segera mengajak Dicky kembali ke Sumanding. Lega perasaan bapak dan ibumu. Ibumu menyalahkan Handoyo, kenapa tak menjaga perasaan keluarga. Adik wanita satu-satunya harus dijaga kehormatannya.

Sriatun yang penyabar.
Salahkanlah Bapak, kalau semua kemarahan itu terjadi. Ibarat lelatu dalam tungku, demikian bapak menentukan sikap dalam menanggulangi segala cobaan tatkala merengkuh anak gadisnya. Mengapa dirimu salah-tampa, Nak? Mengapa paginya segera pergi tanpa pamit ke rumah Simbah di Yosowilangun? Kuharap, lebih jernihlah pemikiran serta olah-rasamu, dalam suasana keremajaan ini. Selain bapak sudah menekankan dambaan-hasrat terhadap anak-anaknya, haridepannya, juga landasan kebahagiaan esok hari. Anakku, bukan bapak melarang dirimu bergaul dengan pemuda yang dapat menyelami ihwal-ihwal yang ada dalam lingkar hayatmu, tapi bapak samasekali tak bisa membiarkan seorang Dicky (yang bapak masih meragukan asal-usulnya, ataukah benar-benar dari keluarga baik-baik ataukah justru dari rumahtangga yang berantakan) yang datang dengan ‘sikap budaya modern’ yang dia banggakan itu. Malah, Handoyo sendiri juga belum lagi jelas, apakah Dicky masih seorang bujangan ataukah sudah berumahtangga. Yakinlah, Nduk, bahwa cakrawala hidupmu masih luas, masih leluasa, selebar benua, sebentang angkasa. Suatu saat nanti, kau akan menemukan sahabat pria sejati, yang bisa kauharapkan menjadi calon pendamping yang tepat, dan memenuhi gambaran ideal – seperti apa yang orang tuamu harapkan juga.

Sriatun ananda sayang.
Segeralah dikau pulang, Nak. Lumrah, bahwa terdapat silang-selisih dalam hubungan perkerabatan, di mana pun. Ayahbunda berdoa, semoga Allah memberikan taufik dan hidayatNya atas dirimu. Jangan lupa, mohonlah sukma nan cerah, kalbu nan tinarbuka. Kalaulah ada prahara yang bertiup pada suatu masa, jangan kaukira dia akan jadi angin puting-beliung yang merontokkan segalanya. Kuyakin setelah angin-ribut, maka semilir bakal mengusap pipi, membisikkan kerelaan jiwa. Sesudah gelapmalam, cahaya fajar sidik bakal hadir, menganugerahkan rahmat nan nikmat. Usaplah airmatamu, Nak. Putri bapak nan tabah ini tumbuh bagai Srikandi perwira!

*) Tanggung jawab penulisan pada PuJa

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt