Sabtu, 22 November 2008

Bung Tomo Pahlawan Rakyat

Teguh LR
http://www.suarapembaruan.com/

Ny Hajah Sulistina Sutomo, ketika menerima potongan tumpeng dari Kepala Stasiun RRI Programa I Surabaya, Drs HM Natsir Isfa MM di gedung RRI Surabaya, Senin (10/11), dalam rangka syukuran gelar Pahlawan Nasional.

Pertempuran heroik antara Arek Suroboyo melawan tentara Inggris dan Sekutu, mencapai puncaknya pada 10 November 1945.
Perang lokal tidak seimbang, untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno (Bung Karno), 17 Agustus 1945.

Tentara Inggris menggunakan pesawat tempur lengkap. Mereka membombardir dari udara, laut, dan darat. Masih dilengkapi juga dengan senjata laras panjang semi- otomatis, bom, dan granat. Sementara Arek Suroboyo, menggunakan peralatan perang seadanya, berupa bambu runcing, ketapel dan batu.

Dengan hanya bondho nekat (modal tekat), tidak ingin kaum penjajah menjajah kembali bangsa dan negara kita. Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan harga mati, yang harus tetap di- kawal, serta dipertahankan.

Semboyan Merdeka atau Mati, menggelorakan semangat juang mempertahakan kedaulatan negara. Ribuan warga yang meninggal, men-jadi simbol keberanian yang tiada taranya.

Karena itu, Pemerintahan Bung Karno, menetapkan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya sebagai Hari Pahlawan. Surat penetapan bernomor 9/Um/1946 tanggal 31 Oktober 1945 ditandatangani Bung Karno dan Menteri Pertahanan Amir Sjarifoeddin, mulai berlaku.

Ironisnya, meskipun pertempuran 10 November 1945 ditetapkan sebagai Hari Pahlawan, tetapi sampai 63 tahun usia kemerdekaan bangsa kita, Surabaya belum mempunyai Pahlawan Nasional. Baru pada Hari Pahlawan 2008, kota yang warganya gagah berani melawan penjajah ini, resmi memilikinya.

Dari sekian banyak tokoh pejuang, terdapat nama Bung Tomo (Sutomo). Perannya dinilai besar dalam pertempuran mempertahankan kemerdekaan. Di depan mikrofon Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia di Mawarstreat, pidato Bung Tomo, beberapa kali membakar semangat perjuangan Arek Suroboyo melawan tentara Inggris dan Sekutu.

Nama Bung Tomo, populer dan begitu melekat di hati warga kota. Karena itu, wajar jika pemerintah menetapkan Bung Tomo sebagai Pahlawan Nasional. Meskipun pemberian anugerah dinilai terlambat, tetapi paling tidak ada pengakuan resmi dari pemerintah.

Berikut petikan wawancara SP dengan, Ny Hajah Sulistina Sutomo, istri Bung Tomo, seusai mengikuti acara syukuran gelar Pahlawan Nasional di gedung Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya, bertepatan dengan Hari Pahlawan lalu.

Bagaimana komentar ibu Sulistina tentang pemberian gelar Pahlawan Nasional dari pemerintah kepada Bung Tomo?

Saya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Bung Tomo.

Rasa terima kasih juga saya sampaikan kepada warga kota, lembaga swadaya masyarakat, dan RRI Surabaya, yang memprakarsai upaya perolehan gelar Pahlawan Nasional untuk Bung Tomo, akhirnya datang juga. Yang saya dengar, sudah dua kali elemen masyarakat mengajukan gelar Pahlawan Nasional kepada pemerintah, tetapi selalu gagal. Baru tahun ini gelar tersebut terwujud. Bung Tomo lahir di Surabaya, 3 Oktober 1920, meninggal di Padang Arafah, saat menunaikan ibadah haji, 7 Oktober 1981.

Apakah keluarga Bung Tomo pernah mengusulkan gelar Pahlawan Nasional kepada pemerintah?

Bung Tomo selalu menekankan kepada saya dan anak-anak agar tidak minta gelar sebagai Pahlawan Nasional. Biar pemerintah berinisiatif, layak-tidaknya seseorang bisa mendapat anugerah dari pemerintah. Selama ini, keluarga besar Bung Tomo juga tidak pernah mempermasalahkan gelar tersebut. Bagi sebagian orang, gelar Pahlawan Nasional bisa menjadi sesuatu yang berprestise, tetapi tidak bagi Bung Tomo. Dia menginginkan dirinya menjadi pahlawan rakyat, biar rakyat yang menilai kepahlawanannya.

Rakyat sudah mengakui Bung Tomo sebagai pahlawan, tetapi pemerintah begitu lama memberikan anugerah. Bagaimana menurut Ibu Sulistina?

Sekali lagi, kami tidak mempermasalahkan diberi atau tidak diberi Gelar Pahlawan Nasional. Yang saya dengar, tidak mudah seseorang bisa mendapatkannya. Usulannya dilakukan secara berjenjang.

Dari sekelompok masyarakat diusulkan pada pemerintah kabupaten (pemkab) atau pemerintah kota (pemkot), diteruskan kepada pemerintah provinsi (pemprov). Persyaratan lainnya, tokoh yang diusulkan harus pernah diseminarkan.

Setelah itu, diusulkan pada Departemen Sosial (Depsos) di Jakarta. Derpartemen ini meneruskan pada tim pemberi anugerah jasa-jasa nasional untuk dikaji. Jika dianggap layak, maka sese- orang tadi bisa menerima anugerah. Karena prosedurnya rumit, pemkab/pemkot memegang peranan penting mengusulkan warga untuk menerima anugerah.

Apa yang membanggakan Ibu Sulistina, terhadap sosok Bung Tomo?

Saya mengaguminya. Bung Tomo orang cerdas, pandai berpidato, dan bertanggung jawab. Pada puncak pertempuran melawan tentara Inggris dan Sekutu, 10 November 1945, saya belum menikah dengannya. Saya menikah pada 19 Juni 1947. Kecerdasan dan jiwa kepemimpinannya sudah nampak sejak muda. Siapa pun saat itu bangga bisa ber-temu dengannya. Saya pun, bangga, bahkan beruntung bisa hidup berdampingan dengan Bung Tomo. Saya tercatat sebagai relawan Palang Merah Indonesia (PMI. Pertama kali bertemu Bung Tomo di markas Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRI) di Surabaya.

Sebagai pejuang mempertahankan kemerdekaan, benarkah Bung Tomo "kutu buku"?

Tiada hari tanpa membaca buku. Itulah Bung Tomo. Kepandaian yang dimiliki secara otodidak, karena kebiasaannya membaca buku. Buku apa saja dibaca, terutama soal-soal politik, Ia tidak pernah merasa puas dengan apa yang dikerjakan sekarang. Belajar dan terus belajar prinsip hidupnya. Bung Karno, Presiden Pertama Republik Indonesia, beberapa kali memberi buku kepada Bung Tomo. Di samping "kutu buku", Bung Tomo banyak menulis buku-buku tentang perjuangan dan politik. Berkat karyanya tadi, ia mendapat Satya Lencana Kemerdekaan dan Bintang Kemerdekaan.

Sikap yang diajarkan kepada putra putrinya?

Keras, tetapi bersolusi. Pendidikan kepada anak-anak menjadi prioritas utama. Keempat anak saya alhamdulillah sudah memiliki gelar kesarjanaan. Kepada anak-anak sering dikemukakan, angan selalu mementingkan diri sendiri, tetapi bebuatlah kebajikan yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat, bangsa dan negara. Ajaran tersebut selalu diingat anak-anak saya.

Perjuangan Bung Tomo, penuh pengabdian. bagaimana menurut Ibu Sulistina?

Pengabdian dan tanpa pamrih, menjadi pilihan utama ketika Bung Tomo, bersama tokoh dan warga kota lainnya berjuang mempertahankan kemerdekaan bangsa kita. Kiprahnya dalam perpolitikan nasional bukan sebagai bentuk dan ambisnya meraih kekuasaan, tetapi untuk mengabdikan diri bagi kepentingan bangsa dan negara.

Surabaya telah ditetapkan oleh Pemerintahan Bung Karno sebagai Kota Pahlawan. Bagaimana menurut Ibu Sulistina?

Penetapan Surabaya sebagai Kota Pahlawan, wajar diberikan untuk kota ini. Perjuangan Arek Suroboyo, dalam usahanya mempertahankan kemerdekaan, banyak memakan korban jiwa. Gedung-gedung penting peninggalan Belanda banyak yang hancur berantakan dibombardir tentara Inggris dan Sekutu.

Bagaimana dengan Surabaya sekarang?

Saya melihatnya sudah banyak kemajuan. Gedung bertingkat dan pusat-pusat per-belanjaan terus tumbuh di mana-mana. Tetapi, sedih, ketika ada bangunan bersejarah berubah menjadi pertokoan. Seperti gedung di Jalan Biliton 27, merupakan markas BPRI.

Sekarang berubah menjadi rumah toko (ruko). Yang harus dipikirkan Pemkot Surabaya, bagaimana kesan masyarakat agar penetapan sebagai Kota Pahlawan, di-imbangi dengan menjadikan gedung-gedung bersejarah sebagai cagar budaya. Tumbuhkan kreativitas, agar kesan Surabaya sebagai Kota Pahlawan berjalan beriringan dengan perkembangan zaman.

Kekompakan dan kebersamaan warga Kota Surabaya, apakah masih terjaga?

Saya berharap masih tetap terjaga. Tetapi, perkembangan zaman berjalan dinamis. Jika dulu pada masa penjajahan dan awal perjuangan mempertahankan kemerdekaan, tidak banyak partai politik. Tetapi sekarang, jumlah partai politik terus bertambah, sehingga banyak kepentingan untuk menjaga kekompakan dan kebersamaan warga.

Bung Tomo sebagai tokoh pejuang, tetapi tidak bersedia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, mengapa?

Keinginan Bung Tomo sejak masih muda turun berjuang. Ia ingin selalu dekat dengan rakyat. Begitu sederhanya pikirannya, bahkan sampai meninggal pun Bung Tomo, tidak bersedia dimakamkan di taman makam nasional (TM), tetapi, minta dimakamkan di pemakaman umum agar tetap bisa dekat dengan rakyat.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt