http://www.lampungpost.com/
Di Akhir Lagu
kudengar sebuah lagu dan aku teringat
pada bibir merah mudamu
ketika mengucapkan lirik lagu kegemaranku.
bermunculanlah istana para raja ternama di belakangku,
peperangan yang terkenal ada di depanku,
dan aku seperti panglima perang yang telah
membunuh ratusan tentara musuh
dan kaumenyambutku dengan lagumu itu.
tubuhmu telah siap memasrah pada tubuhku.
dan aku telah bermimpi untuk merengkuhmu.
tapi ketika lagu itu berakhir,
aku tak menemukan bibirmu,
istana para raja ternama atau peperangan.
yang kutemukan adalah,
ketika kaumemelukku
dan berkata:
"aku bukan lagi milikmu"
(Tanjung Karang, 2008)
Bintang
matanya yang tak pernah kutatap
berada di langit-langit malam ini
menjelma bintang yang berkerlip
(2008)
Secangkir Teh
Pada Saat Hujan
dulu, kita sering minum teh di teras,
ketika hujan mengeras.
kita dengar rintik yang menajam itu,
mengumpat halaman dan menyusup ke sela tanah.
tapi sekarang, kau menjadi teh
yang menyusup ke sela paling dalam di tubuh
dan ke jantungku.
(2008)
-----------------
mahasiswa Fakultas Hukum Unila, aktif di Divisi Teater dan Sastra Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Unila
Di Akhir Lagu
kudengar sebuah lagu dan aku teringat
pada bibir merah mudamu
ketika mengucapkan lirik lagu kegemaranku.
bermunculanlah istana para raja ternama di belakangku,
peperangan yang terkenal ada di depanku,
dan aku seperti panglima perang yang telah
membunuh ratusan tentara musuh
dan kaumenyambutku dengan lagumu itu.
tubuhmu telah siap memasrah pada tubuhku.
dan aku telah bermimpi untuk merengkuhmu.
tapi ketika lagu itu berakhir,
aku tak menemukan bibirmu,
istana para raja ternama atau peperangan.
yang kutemukan adalah,
ketika kaumemelukku
dan berkata:
"aku bukan lagi milikmu"
(Tanjung Karang, 2008)
Bintang
matanya yang tak pernah kutatap
berada di langit-langit malam ini
menjelma bintang yang berkerlip
(2008)
Secangkir Teh
Pada Saat Hujan
dulu, kita sering minum teh di teras,
ketika hujan mengeras.
kita dengar rintik yang menajam itu,
mengumpat halaman dan menyusup ke sela tanah.
tapi sekarang, kau menjadi teh
yang menyusup ke sela paling dalam di tubuh
dan ke jantungku.
(2008)
-----------------
mahasiswa Fakultas Hukum Unila, aktif di Divisi Teater dan Sastra Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Unila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar