Minggu, 26 Oktober 2008

IMC KUADRAT: RENUNGAN DARI MEMBACA ISLAM MAZHAB CINTA

Nurel Javissyarqi

Membakar semangat mengukuhkan jiwa, itulah lukisan saya selepas membaca karya Gugun el-Guyanie bertitel Islam Mazhab Cinta. Kerisauan ini terobati setelah memandangi kerusakan alam Nusantara atas ulah jemari anak-anaknya. Buku yang diterbitkan Kutub Wacana, februari 2008, dieditori Muhsin Kalida. MA., dipengantari HM. Nasruddin Anshory Ch. Saya menemukan nalar produktif yang segar, refleksif penuh perhitungan yang didasari kekayaan bathiniah. Sesudah penulisnya mengkaji berbagai pengetahuan para pakar yang disambangi, lewat warisan-warisannya berupa buku-buku, kitab lama.

Dia tak sekadar mencoba, tapi merefleksikan gejala alam; apakah bencana, kasuistik benturan ideologi, serta pernik-pertikaian tradisi dengan gerak perubahan. Buku itu menjanjikan bakal adanya perubahan yang berkembang. Usaha kesungguhan dari seorang yang mendiami bumi bergejolak, carut-marut yang sering kita lupa mencintainya (: Indonesia).

Saya mendapati perkembangan terbaru dari bulir-bulir pemikiran para cendekia bumi putra tempo dulu, yang diolah sebencah tanah kian subur nan bening oleh Gugun el-Guyanie. Ini tak sekadar mementingkan kekayaan intelektual, tetapi juga membongkar akar kemiskinan yang menjerat masyarakat. Tidak semata mengembangkan kepiawian dari bumi terjajah gemerlap jaman menggoda setiap mata-mata kelaparan, kehausan pamor. Tapi lebih mengedepankan kesadaran umat, berfikiran positif akan gejala jaman yang melindasi orang-orang tersisikan.

Karena berangkat keterbatasan terolah, khasanah yang tampil merupakan buah-buah matang bergelantungan, pada pohon berakar menghujam di tanah tradisional. Inilah kembang harum siap dipetik bagi pengantin peradaban. Ketika ditelaah, luar biasa daya kekuatan jiwanya. Seorang cendekia takkan purna jikalau hanya berkutat pengolahan nalar saja, sedang dia suguhkan berasal hasil praktek dirinya, dalam mengembangkan pribadi kepada sesama.

Kewajaran tampil kala menyadari keterbatasan itu bukan penghalang, tapi tantangan harus dilalui. Barang siapa mampu menjebolnya, maka hikmah kobaran rindu perdamaian teratasi, minimal kangen kasih sesama. Andai di kedalaman kalimahnya ditemukan sekelumit ego. Itu dapat difahami kepemudaan-nya terang gemilang. Tidak-lah pantas membetot tanpa menilik selidik bagian dalam penuh makna darinya. Dari tangan pemudalah bangsa akan sampai. Kala senantiasa mengolah materi-matari kejiwaan dalam mengembang pemikiran kepada khalayak.

Dia salah satu intelektual Kutub Yogya. Pada barisannya kita mengimpikan Indonesia kelak ditumbuhi para pakar muslim tak lupa umat. Sebab tidak keranjingan jabatan oleh atmosfir yang terangkum dalam lingkungannya alam kebersamaan. Karena pesantren itu bentukan tradisi paling kuat menyebarkan keilmuan. Menjadikan persaudaraan tanpa tinggi rendah, ketika wawasan berdialog memantabkan pribadi demi masyarakat luas, bumi jagad ayu serentetan kepulauan cantik sekalung putri pertiwi.

Saya tak gegebah melihat para santri almarhum KH Zaenal Arifin Thoha yang masih di masa kini. Masa orang-orang sudah terlanjur ugal-ugalan bermotif gengsi serta arogansi kekayaan. Dengan riangnya para santri menaiki keterbatasan (naik sepeda ontel) untuk kuliah ke UIN Yogya atas jaraknya 5kiloan dan ini setiap hari. Menelusuri perbedaan, warna-warni tambil menyeberangi pandangan. Tidakkah yang mengamati jauh faham merasai dirinya daripada berkelebat cepat, ada sesuatu terjatuh namun tak terketahui. Isi buku ini dapat diilustrasikan mengambili paku-paku di tengah jalan, batu-batu pemikiran dijumput, ditaruh di pojok laluan, guna tak mengganggu pandangan makna jalan lurus.

Ini tirakat terbesar, desir fikir saya. Ketika pelajar yang lain kembangkan proyek demi masa depan, namun di lingkungan Hasyim Asyari masih menikmati pergulatan jiwa dalam berbagai pengetahuan, yang diwarisi perpustakaan oleh Gus Zainal. Atau inikah kemapanan jiwa yang telah menanggulangi kemiskinan raga? Senada kalimah hikmah para ulama terdahulu: “Ilmu takkan hadir kecuali melewati keterbatasan. Serta kepayahan menuntut ilmu, jauh berharga daripara lautan mutiara. Yang kegigihannya dinaungi para malaikat bersayap hikmah.”

Kembali pada nalar kalbu el-Guyanie mengenai Islam Mazhab Cinta, saya fikir dia tak berlebihan melabelkan bukunya berstempal tersebut. Setidaknya saya manghormati keindahan analisanya yang dipadu irama-ramai sejarah. Menguliti masa lampau lewat kacamata obyektif dalam menghadirkan gambaran kekinian. Saya sebut karya penggalian, pengerukan dalam. Demi hadirnya sumber mata air kesadaran pembaca, di samping bagi dirinya yang muda. Ketika bahan sejarah berserak dari berbagai sumber telah dimamah-kunyah, hadirlah keluasaan. Ialah kurang penting, apakah baru belajar melawan, tersebab makna kesadaran itu sama. Dia tak dalam keadaan tergopoh ketika menghadirkan buku itu. Pun tidak kelelahan dalam melagukan irama jiwa nalarnya yang telah terbukti media massa.

Sering saya malu pada cerdik cendeki, ketika menengok usia saya belum menghasilkan apa-apa. Sementara sosoknya telah memantabkan pribadi (lahiriah-nalarnya, bathiniah-jiwanya). Berangkat dari niatan mulia, memurnikah khasanah keilmuan di bumi putra. Olehnya saya tak segan berguru padanya setiap datang ke Yogya. Gemetar rasanya saat jiwa ini diajak bertukar bentur pengalaman di atas perjalanan berorganisasi, pengelanaan para pencapai ilmu. Semua telah dimiliki sedari gesekan bersama sudaranya yang lain di LKKY.

Kecenderungan dia pada volume pemikiran Nurcholis Madjid, Fazlur Rahman pun para ulama tempo dulu. Tidak membuat mati nalarnya atau menyepitkan gerak runcing penanya. Malah saya mengamati kian indah sesampan digoyang ombak tidak tenggelam. Sebab sudah kuasai teknik bathin wacana yang didengungkannya. Serta tidak segan melucuti pemikir yang kurang obyektif menurutnya. Andai anak-anak manusia di tanah air ini semua pemberani, tentu nalar kebangsaan tidak tertindas mesin perusak, dari sejarah menyimpang atas segelintir keinginan di belahan bumi bernama hasrat menguasai.

Pembaca IMC tentu tak menyangka, kalau penulisnya sedang menyelesaikan S1, tepatnya saat tulisan ini saya buat, dia tengah dalam pengujian skripsi. Ketidaktersangkaan itu wajar, karena sering kita melihat para pengajar, banyak membangun gugusan gagasan berupa buku, namun kalimahnya gagap. Seperti mentalnya direbus ketakutan malu berlebih. Padahal itu tak beralasan, andai menempatkan jiwanya -yang berpsoses. Ada terbelit berkata kesibukan serta jenis mementahkan ragawinya bersuntuk menggeluti keilmuan. Yang nyatanya sebagai kran mahasiswa. Malulah jika murid lebih piawai mengayunkan pedang yang diwarisi dari gurunya, yang tidak kuasa memegang dari empu sebelumnya. Dan seringkali khalayak mengatakan; “Itulah kesahajaan para guru.” Oh begitu garangnya mitos itu melucuti jiwa-jiwa pengajar, menjadi tumpul lunglai lumpuh total.

Padahal lewat kekaguman dapat pula belajar pada yang muda. Bukan sebaliknya mematikan rasa pribadi menutup diri, atas dasar merasa mencapai dakian tinggi. Mari berhenti sejenak, tidakkah cara pendakian awal menghantarkan pengalaman lanjut? Tentu kala membuka kaca mata, terpampang dakiannya di berbagai tebing pengalaman. Dan menemukan pengetahuan tidak serupa. Sementara yang hanya melihat ketinggalan kereta. Tidakkah harus bepergian? Menghantarkan sesama menuju pemahaman lebih membumikan keilmuan? Tidak sebatas memakan roti, minum teh pagi hari suguhan mereka. Padahal kita mengetahui, beras hasil bumi kita lebih kaya gizi, dibandingkan roti dari pulau jauh belahan lain yang kita kira baik.

Sayangnya, negara belum menjangkau menyatukan para cendekia, guna mencipta jaring demi menanggulangi keterkejutan masa depan. (Oh, dimanakah ujud ICMI?) Sampai kini, bangsa ini terus digilas, dilintas, dilibas faham kapitalisme serakah, liberalisme mengangkangi nalar fitroh dengan ketawa. Benar sejarah keilmuan Islam berangkat dari kebebasan bernalar, mencari ilmu ke sebrang. Tapi bukan berarti yang telah berilmu sihir mengamalkan dengan menguasai yang lain. Seyogyanya digunakan demi menyembuhkan yang kesurupan. Di sini tidak menuduh pihak lain, sebab tidak memiliki berkas bukti, namun kehawatiran sebaiknya dirasai. Agar tak terperosok meninggalkan yang terpegang dari kehadiran kesadaran semula.

Serupa yang dinaikkah Gugun, seharusnya pemerintah tidak curiga prodak militan pesantren. Dengan alasan yang tersirat adanya bom di Bali misalnya. Tidakkah perjuangan kemerdekaan di negara ini, tak lepas dari semangat gerilya para santri dan kyai dalam merangsek melawan penjajah? Hutang kita telah banyak pada kaum santri dan kaum abangan. Tapi kerapkali kita memberinya tumpeng kecurigaan. Air susu dibalas tuba, kitab kuning dibalas turunnya ninja, dengan mengira kyai dukun santet semua. Malanglah negara yang tak menghargai pahlawan, lupa diri serakah jaman edan, bal gedual aspal diuntal.

Tema-tema yang ditawarkan IMC perkara sekitar. Merekam sejarah dijadikan kamus sosial atas soal dijabarkan jawaban kekinian serta nantinya, sebab kerap berulang oleh kebiasaan cara pandang. Dan Gugun memberikan khasana pembedahan cukup segar, jikalau kita tidak berpandangan sebelah mata. Meski yang dikemukakan ada perihal lama, tetap bisa diambil sarinya atas jarak jembatan merenungi permasalahan di depan dengan kalbu kasih sayang. Adanya tema kurang menarik, tetapi karena penyajiannya menawan sehingga tidak sadarlah merampungkannya. Diri ini diajak terlibat mengarungi kedalamannya nan nyaman dibuatnya.

El-Guyani merupakan salah satu tentara Allah dari Kutub yang memiliki faham madzab cinta. Pasukan intelektual dari pesantren Hasyim Asyari-nya almarhum Gus Zainal. Di sampingnya ada Muhammadun, Rusdy, Mufid, Syaiful Anam, Mukhlis, Yunus &ll. Kita tunggu saja buku-buku mereka yang tentu memberi hasana kasih sesama. Yang berangkat dari keterbatasan, bahu-membahu berdasarkan cintanya pada agama serta negara. Setiap saya ke jogja bertemu mereka, seringkali mendesirkan kalimah; tentunya tahun-tahun mendatang, mereka menjadi pioner-pioner pembaharu Islam di bumi Nusantara, bumi sholawat Ceng Ho, para pemberani berkendara kalbu keimanan. Saya merinding cemburu terkagum dibuatnya. Salam hormat bagi mereka semua.

Senin 3 Maret 2008

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt