Kamis, 17 Juni 2021

Sukitman, 30 September 1965

Sukitman, Polisi Saksi Mata 30 September 1965
 

Sukitman kebagian jaga malam pada 30 September 1965. Anggota polisi berpangkat Agen Polisi Dua itu bertugas menjaga Guest House, Jalan Iskandarsyah, Jakarta, bersama rekannya Sutarso. Menjelang subuh tepat pukul 04.30 WIB, 1 Oktober 1965, tiba-tiba terdengar rentetan tembakan. Dia meminta rekan jaganya tetap menunggu di pos. Sukitman lantas bergegas mengayuh sepeda mencari sumber bunyi tembakan. Tidak lama kemudian, tiba di lokasi asal suara tembakan yang ternyata dari rumah Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan.
 
Keberadaan Sukitman langsung diketahui orang-orang yang berpakaian tentara, begitu tiba di depan rumah D.I Panjaitan. Kepalanya langsung ditodongkan senjata. Sukitman diperintahkan angkat tangan dan melemparkan senjatanya ke tanah. Dia lalu diseret lantas dimasukkan ke dalam kendaraan, kedua matanya ditutup dengan kain merah. Kendaraan tersebut pun melaju ke sebuah tempat.
 
Dari buku Pierre Tendean yang ditulis Masykuri, Sukitman kemudian ditawan di depan sebuah rumah. Adalah Letnan Satu Dul Arief, komandan peleton Pasopati yang memerintahkan anak buahnya untuk menempatkan Sukitman di tempat tersebut. Sukitman sempat melihat seorang tawanan yang masih hidup dengan pangkat bintang dua di pundaknya, mampir sejenak ke tempatnya ditahan.
 
Di buku Jejak Sang Ajudan: Sebuah Biografi Pierre Tendean yang ditulis Ahmad Nowmenta Putra dan Agus Lisna, ketika hari mulai terang, Sukitman didorong menuju teras bangunan yang dilihatnya ada papan tulis dan bangku-bangku sekolah tertata rapi. Sukitman menyaksikan sekelompok orang-orang mengerumuni sebuah sumur sembari berteriak “Ganyang kabir, ganyang kabir!
 
Dia melihat tawanan-tawanan digiring ke bibir sumur tua lalu dilempar ke dalamnya. Disusul rentetan tembakan ke dalam sumur. Sukitman ketakutan. Dia menangis dalam hati dan berdoa agar tak menjadi korban berikutnya. Di tengah rasa takut, seorang anggota Tjakrabirawa datang. Anak buah dari Letkol Untung menenangkan Sukitman, bahwa dia tidak akan dibunuh, karena satu nasib, merupakan sama-sama seorang prajurit.
***
 
Lolos dari pembunuhan, Sukiman lantas diajak menuju ke Halim Perdanakusuma bersama iring-iringan pasukan. Sesampainya di Gedung PENAS, pasukan itu diturunkan di lapangan. Dia masih bersama Lettu Dul Arief. Dan pada malam harinya, dalam sebuah percakapan, Sukitman baru menyadari jika “ganyang kabir” yang didengarnya waktu itu adalah para jenderal.
 
Kelelahan mendera Sukitman. Kepalanya pusing setelah sempat ikut diculik. Dia tertidur lelap di bawah kolong truk. Hari itu, 2 Oktober 1965, sekitar pukul 14.00 WIB. Saat terbangun, dia terkejut karena tidak ada satupun anggota pasukan yang bersamanya sejak pembantaian terlihat, sementara truk juga masih berjejer. Tiba-tiba datang pasukan tentara yang kemudian diketahui mencari jejak anggota yang terlibat G30S/PKI. Pasukan itu mengenakan tanda pita putih.
 
Dalam buku Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66: Kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa, Sukitman yang masih dalam keadaan bingung, ditemukan oleh Patroli Resimen Tjakrabirawa di bawah pimpinan Kapten Eko. Patroli tersebut biasanya setiap pagi mengadakan kontrol di perumahan perwira di Pasar Rebo dan kembali siangnya melewati gedung PENAS yang berada di seputar Halim Perdanakusuma.
 
Sukitman lantas dibawa ke markas Tjakrabirawa di sebelah Istana (sekarang gedung Bina Graha) untuk diperiksa dan diinterogasi. Dia menceritakan peristiwa yang dialaminya. Sukitman lalu dihadapkan ke Panglima Kodam V/Jayakarta Mayor Jenderal TNI ke Umar Wirahadikusumah. Dia lantas diserahkan kepada Pangkostrad Mayjen TNI Soeharto.
 
Pada 3 Oktober 1965 pagi, Wakil Komandan pasukan Tjakrabirawa, Maulwi Saelan menghadap Presiden Sukarno. Pengawal pribadi Sukarno itu menyampaikan laporan tentang perkembangan terakhir termasuk penemuan seorang agen polisi.
 
Setelah mempelajari keterangan agen polisi tersebut, Maulwi bersama Letnan Kolonel AH Ebram dan Sersan Udara PGT Poniran dengan jip Tjakrabirawa Nomor 2 berangkat menuju Halim Perdanakusuma. Maulwi bertemu Kolonel AU/PNB Tjokro, perwira piket Halim Perdanakusuma. Maulwi kemudian menyampaikan maksud kedatangannya. Dibantu seorang anggota TNI AU berpangkat letnan muda penerbang, mencari lokasi yang diceritakan oleh Sukitman.
 
Mereka lalu menemukan sebuah rumah atau pondok kecil di kawasan Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta Timur yang di dekatnya terdapat sebuah pohon besar. Ditemukan sebidang tanah yang sudah tidak digunakan, tetapi terlihat tanda mencurigakan seperti baru dipakai. Di tempat itulah, tumpukan dedaunan disingkirkan, dan terlihat permukaan sebuah sumur tua.
 
Karena tidak memiliki peralatan untuk menggali, mereka meminta bantuan warga sekitar untuk gali sumur itu. Tak berapa lama, muncul pasukan RPKAD dipimpin Mayor C.I. Santoso dengan membawa Sukitman sebagai arah petunjuk jalan. Ada pula ajudan Jenderal Ahmad Yani, Kapten CPM Subardi. Penggalian sulit dilakukan, karena lubang sumur itu hanya pas untuk satu orang. Proses penggalian memakan waktu lama.
 
Dalan buku Malam Bencana 1965: Dalam Belitan Krisis Nasional, menceritakan lokasi para jenderal yang diculik ditemukan di sebuah sumur tua yang telah diuruk rapi, di dekat rumah seorang guru aktivis PKI. Dengan bantuan Kompi Penyelam (Kipam) KKO, pada 3 Oktober 1965, sekitar pukul 17.15 WIB,  sumur tua itu dapat dibuka, dan di kedalaman 7 meter ditemukan sejumlah jasad.
 
Pada tengah malam pukul 00.30 WIB, pengangkatan jenazah ditangguhkan sambil menunggu kehadiran Pangkostrad. Keesokan harinya, Senin 4 Oktober 1965, penggalian jenazah dilakukan. Batang pisang, daun singkong, dan tanah yang secara berselang-seling menutup lubang, disingkirkan. Pengangkatan jenazah disaksikan langsung Pangkostrad Mayjen Soeharto, yang didampingi Direktur Peralatan AD, Direktur Polisi Militer AD, Direktur Zeni, Kepala Penerangan AB dan sejumlah wartawan.
 
Dalam buku Sintong Panjaitan, “Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando” yang ditulis wartawan senior Hendro Subroto, pada 4 Oktober 1965, Tim KKO dipimpin oleh Komandan KIPAM KKO-AL Kapten Winanto melakukan evakuasi jenazah. Satu persatu pasukan KKO turun ke dalam lubang yang sempit itu. Pukul 12.05 WIB, anggota RPKAD Kopral Anang turun lebih dulu ke Lubang Buaya. Dia mengenakan masker dan tabung oksigen. Anang mengikatkan tali di salah satu jenazah. Setelah ditarik, yang pertama adalah jenazah Lettu Pierre Tendean, ajudan Jenderal Nasution.
 
Pukul 12.15 WIB, Serma KKO Suparimin turun, dia memasang tali di salah satu jenazah, tapi rupanya jenazah tersebut tertindih jenazah lain, sehingga tak bisa ditarik. Pukul 12.30 WIB, giliran Prako KKO Subekti yang turun. Dua jenazah berhasil ditarik, Mayjen S. Parman dan Mayjen Suprapto. Pukul 12.55 WIB, Kopral KKO Hartono memasang tali untuk mengangkat jenazah Mayjen MT Haryono dan Brigjen Sutoyo. Pukul 13.30 WIB, Serma KKO Suparimin turun untuk kedua kalinya. Dia berhasil mengangkat jenazah Letjen Ahmad Yani. Dengan demikian, sudah enam jenazah yang ditemukan. Kapten Winanto kemudian turun ke dalam sumur dan membawa jenazah Brigjen D.I. Panjaitan.
***
 
Sukitman Wafat tahun 2007
 
Sukitman meninggal dunia pada Senin, 13 Agustus 2007 dalam usia 64 tahun sekitar pukul 07.00 WIB. Sukitman meninggalkan seorang istri, tiga anak, dan tujuh cucu. Dikutip Antara, sebelum meninggal, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Purn Sukitman sempat menderita stroke, tetapi pada saat akan dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bhakti Yudha, nyawanya sudan tidak dapat tertolong.
 
Jenazah Sukiman lalu disemayamkan di kediamannya di Jalan Pramuka, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok sebelum dimakamkan. Indra Lesmana, putra ketiga Sukitman, tidak dapat menahan rasa haru. Sambil berurai air mata, Indra menjelaskan, bapaknya sangat bangga karena selama hidup dapat berguna bagi bangsa dan negara. “Atas jasa-jasanya, bapak mendapatkan kenaikan pangkat dari AKP menjadi AKBP,” kata dia. Indra mengatakan, bukan kenaikan pangkat yang membuat bapak bahagia, tetapi selama dalam hidupnya bisa memberikan sumbangsih terhadap negara.
***
 
Pahlawan Revolusi Indonesia
 
Pahlawan Revolusi adalah gelar yang diberikan pemerintah Indonesia kepada perwira militer yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September tahun 1965 di Jakarta dan Yogyakarta. Gelar Pahlawan Revolusi diberikan oleh pemerintah Indonesia pada bulan Oktober 1965 melalui Keputusan Presiden.
 
Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, pembunuhan tujuh perwira tinggi Angkatan Darat pada 30 September 1965 dipimpin oleh Letkol Untung yang merupakan komandan Batalyon Cakrabirawa.  Letkol Untung menculik tujuh perwira dengan alasan pengamanan presiden dari upaya kudeta oleh Dewan Jendral. Letkol Untung mencurigai tujuh perwira tinggi militer berupaya untuk melakukan kudeta terhadap presiden Soekarno.
 
Pada malam hari tanggal 30 September 1965, Letkol Untung bersama satu batlyon Divisi Diponegoro, Divisi Brawijaya dan beberapa Pemuda Rakyat PKI pergi untuk menculik A.H Nasution, Ahmad Yani, Parman dan empat perwira tinggi lainnya. Letkol Untung dan pasukannya berhasil menculik semua perwira tinggi kecuali A.H Nasution. Penculikan tujuh perwira tinggi pada tanggal 30 September 1965 berakhir dengan pembunuhan. Letkol Untung menguburkan jenazah para perwira di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur. Pembunuhan perwira militer juga terjadi di Yogyakarta pada 1 Oktober 1965. Korban dari pembunuhan perwira di Yogyakarta adalah Brigjen Katamso dan Letkol Sugijono.
 
Dalam buku Ensiklopedia Pahlawan Nasional (2015) karya Kuncoro Hadi dan Sustianingsih, berikut daftar Pahlawan Revolusi Indonesia . Pahlawan Revolusi ialah gelar yang diberikan kepada sejumlah perwira militer yang gugur dalam tragedi 30 September 1965 malam dan 1 Oktober 1965 dini hari. Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, gelar ini diakui juga sebagai Pahlawan Nasional.
 
1.Letjen Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat)
 
2. Mayjen R. Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima Angkatan Darat Bidang Administrasi)
 
3. Mayjen M.T Haryono (Deputi III Menteri/Panglima Angkatan Darat Bidang Perencanaan dan Pembinaan)
 
4. Mayjen S. Parman (Asisten I Menteri/ Panglima Angkatan Darat Bidang Intelijen)
 
5. Brigjen D.I Pandjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat Bidang Logistik)
 
6. Brigjen Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur Jenderal Angkatan Darat)
 
7. Lettu Pierre Tendean (Ajudan A.H. Nasution)
 
8. Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal Kediaman J. Leimenna)
 
9. Brigjen Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072 Yogyakarta)
 
10. Kolonel Sugiono (Keapala Staf Korem 072 Yogyakarta)
***
 
Sumber:
https://duniamu.id/?p=10764 (Liputan6.com, Jakarta)
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/31/134220469/pahlawan-revolusi-indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Pahlawan_Revolusi_Indonesia

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt