RadarBangsa.co.id
Setelah mengalami masa
“vakum” selama tiga tahun. Komunitas Sastra dan Teater Lamongan (Kostela)
kembali menggelar Candrakirana. Acara ini merupakan kegiatan rutin Kostela yang
dilangsungkan setiap tanggal 15 pada penanggalan Hijriyah atau tepat malam bulan
purnama. Adapun agenda khasnya berupa pembacaan karya-karya sastra, naskah
drama, puisi, cerpen maupun esai sastra yang dilanjutkan dengan diskusi.
Kepada wartawan
Radarbangsa, Alang Khoirudin, selaku tuan rumah Candrakirana ke-164 menyampaikan
“Ya, terhitung sejak tahun 2016, atau lebih tiga tahun Kostela sudah tidak lagi
menghelat Candrakirana” ujarnya pada hari Sabtu (18/1/2020).
Lebih lanjut, Alang
menuturkan bahwa kegiatan bisa kembali terlaksana usai peringatan hari ulang
tahun Kostela ke 20, yang dilaksanakan di Gedung Disbudpar Lamongan. “Setelah
ulang tahun Kostela, kami mendapat semangat baru, perasaan segar, agar kembali
mengadakan diskusi rutin bulanan. Sebab bila menengok ke belakang, Candrakirana
terbukti sapat berfungsi sebagai kawah candradimuka sastrawan di Lamongan”
ujarnya.
Acara ini sekaligus
penugasan yang pertama bagi Luqman Almishr dan Imamuddin SA sebagai cantrik
baru Kostela. Di kesempatan yang sama, Luqman didapuk pengarah kegiatan,
sedangkan Imamuddin SA sebagai penanggap beberapa naskah yang masuk.
Pada kegiatan yang
dilangsungkan di Toko Buku Pustaka Ilalang ini, tidak hanya dihadiri para
sastrawan senior Lamongan, seperti Pringgo HR, Bambang Kempling, Dr. Sutardi,
Subhan, Rodli TL dan M. Zaini. Selain itu hadir pula beberapa sastrawan muda
berbakat bersama karya sastranya Syaiful Anam, Fatah Anshori, Shodiq, dan Rendi
dengan cerpennya. Herry Listiyanto dengan 4 judul puisinya, dibaca secara bergantian
oleh beberapa peserta, serta mahasiswa Unisda Lamongan.
Kehadiran S. Ja’i,
sastrawan-esais yang pada tahun 2019 mendapatkan Anugerah Sutasoma dari Balai
Bahasa Jawa Timur, atas karya kumpulan esainya berjudul “Post-Mitos,” dan kedatangan
A. Syauqi Sumbawi, membuat diskusi semakin seru sekaligus berbobot.
Sebelum kegiatan berakhir,
Luqman membacakan hasil sidang isbat Candrakirana, yang berupa penetapan
keputusan tempat atau hal lain yang perlu dipersiapkan saat pelaksanaan
Candrakirana di bulan berikutnya.
“Candrakirana ke-165 pada
tanggal 9 Februari 2020, Minggu malam Senin. Di rumahnya penyair Pringgo HR.,
Desa Madulegi, Sukodadi, Lamongan. Pembedah naskahnya Imamuddin SA” ujar Luqman
memberi pengumuman.
Kegiatan yang dimulai pukul
20:00 WIB ini persis diakhiri pukul 24:00 WIB. Dan “Kostela sangat terbuka bagi
penikmat sastra atau sastrawan untuk hadir, dengan melingkar bersama dalam acara
Candrakirana” pungkas Luqman. (JK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar