Sabtu, 19 Januari 2013

CINTA DI TEPI GEUMHO

Judul Buku : Cinta di Tepi Geumho
Pengarang : Mahmud Jauhari Ali
Penerbit : Penerbit Araska Yogyakarta
Tebal Buku : 143+V halaman Tahun : 2012
Peresensi : Tajuddin Noor Ganie, M.Pd

Citra bangsa Korea Selatan sebagai salah satu bangsa yang unggul di dunia telah semakin mantap mengkristal. Lihatlah bagaimana orang-orang di segenap penjuru dunia begitu tergila-gila dengan Korea Pop. Para bintang film dan penyanyi Korea Selatan telah menjadi idola baru yang membuat para muda-mudi menjadi histeris setiap kali menyambut kedatangan mereka di bandar udara atau ketika menyaksikan mereka beraksi di panggung-panggung yang glamor. Mobil-mobil terbaru produksi Korea Selatan semakin hari semakin merajalela memadati segenap jalan raya dan jalan tol di manca negara termasuk di Amerika Serikat. Ilmu bela diri Korea Selatan, yakni Taekwondo, telah dipelajari orang di mana-mana. Kampus-kampus terkemuka di belahan dunia seolah-olah berlomba menyediakan tempat dan fasilitas pendukung lainnya untuk menampung buku-buku berbahasa Korea atau berbahasa Inggeris yang mengupas tentang keunggulan bangsa Korea Selatan. Semuanya menjadi semakin mantap lagi ketika 2 orang putra terbaik bangsa Korea Selatan berhasil menduduki tampuk kepemimpinan sebagai Sekjen PBB (Ban Ki Mon) dan Direktur Bank Dunia (Jim Yong Kim, warga Negara Amerika Serikat keturunan Korea Selatan) mengalahkan calon dari Indonesia yang sempat santer disebut-sebut Sri Muljani Indrawati. Fenomena semacam itu ternyata juga menggejala dengan sangat kuatnya (signifikan) di kalangan para penulis karya sastra populer di tanah air kita. Ratusan atau bahkan ribuan novel popular bertema Korea Selatan telah ditulis dan diterbitkan orang di tanah air kita. Semakin lama tren ini bukannya semakin menyurut sebaliknya malah semakin menanjak. Boming novel populer bertema Korea Selatan ini rupa-rupanya telah menggugah energi kreatif sastrawan Kalsel Mahmud Jauhari Ali (MJA), tanpa gembar-gembor ia telah berhasil menyelesaikan novelnya berjudul Cinta di tepi Geumho (CdtG). Beruntung, Penerbit Araska Yogyakarta kemudian bersedia menerbitkannya dan menyebar-luaskannya ke seluruh Indonesia, termasuk ke kota Banjarmasin (novel ini antara lain dipajang di Toko Buku Gramedia Veteran Banjarmasin dan Gramedia Duta Mall Banjarmasin). Sungguh, ini prestasi anak banua yang patut dirayakan. Novel CdtG bercerita tentang kisah cinta antara Son Chae Hyang (SCH) dan Muhammad Kim Jun So (MKJS). SCH adalah seorang gadis muslimat berkebangsaan Korea Selatan. Wajahnya cantik, secantik bintang filem Song Hye Kyo. Tuntutan tugasnya sebagai peneliti muda di bidang bahasa membuatnya harus datang ke desa Kuripan, Barito Kuala, Kalsel. Sementara itu JS adalah seorang jejaka berusia 24 tahun, ia seorang blasteran, ayahnya seorang peneliti berasal dari Korea Selatan dan ibunya orang Dayak Ngaju. Wajahnya tampan, lebih tampan dibandingkan dengan bintang film Won Bin Sebelum bertemu dengan SCH, MKJS sudah dua kali mengunjungi Korea Selatan untuk bertemu dengan kakek, nenek, paman, bibi, dan saudara sepupunya yang tinggal di Daego. Ia adalah seorang atlet Taekwondo yang pernah mengukir prestasi membanggakan sebagai peraih medali emas di Olimpiade 2008.. Piala kemenangan MKJS sebagai atlet Taekwondo berprestasi tingkat dunia itu masih disimpan di ruang guru Madrasah Aliyah Kuripan. Gara-gara piala itulah SCH tertarik untuk bertemu MKJS. Selain melakukan penelitian, SCH juga berkenan menjadi guru bahasa Inggeris di Madrasah Aliyah Kuripan (di madrasah inilah MKJS dulu menuntut ilmu). Setelah bertemu keduanya lalu saling jatuh cinta. Ketika bertemu SCH, MJKS sedang ada masalah dengan kedua kakinya, dua tahun yang lalu ia mengalami kecelakaan fatal, sepeda motornya tanpa sengaja masuk kedalam kubangan besar di tengah jalan desa yang dilaluinya, akibatnya sudah dua tahun ia harus mengurung diri di rumah karena kakinya tak bisa digunakan untuk berjalan. Kemana-mana ia harus menggunakan kursi roda. Namun, kecelakaan itu rupanya membawa hikmah tersendiri baginya karena ia bisa menggunakan seluruh waktunya untuk menyelesaikan penulisan bukunya berjudul Taekwondo dan Kebudayaan Korea di Kalimantan Selatan (ditulis dengan huruf hanguel dan dalam bahasa Korea Selatan). Buku dimaksud kemudian diterbitkan oleh Penerbit Woongjin.com di Seoul. Pihak penerbit sangat antusias dengan buku karangan MJKS ini karena orang Korea Selatan juga gemar membaca buku-buku yang berisi cerita tentang sambutan hangat yang diberikan oleh khalayak ramai di mancanegara atas kebudayaan Korea Selatan. Sama seperti halnya dengan bangsa Indonesia, bangsa Korea Selatan rupanya juga memiliki sisi-sisi narsis kolektif yang manusiawi. Hehehe. Setelah menyelesaikan penelitiannya, SCH pulang kembali ke Korea Selatan, tepatnya ke Jangho. Baik SCH maupun MJKS saling memendam rindu. Tapi apa daya, mereka terpisah jarak yang begitu jauh. SCH mencoba membuka kontak dengan MJKS melalui komentar-komentarnya di bawah tulisan-tulisan MJKS yang ada di blog. MJKS juga mencoba menghubungi SCH melalui nomor ponselnya, tapi tak pernah ada jawaban. Tidak berselang lama MJKS diundang ke Korea Selatan, bukunya ternyata laris manis Ia diundang untuk memberikan ceramah di berbagai kampus terkemuka di Korea Selatan. Sangat disayangkan meskipun sudah berada di Korea Selatan, MJKS tak kunjung bisa menghubungi SCH, padahal ia ingin sekali bertemu dengan SCH. Pada saat hatinya tengah galau begitu, MJKS berkenalan dengan Shi Yu Jeon (SYJ) yang tidak lain adalah sepupunya sendiri. SYJ berwajah cantik dan berprofesi sebagai seorang dokter spesialis tulang. Sejak hari pertama kedatangannya di di Korea Selatan MJKS dirawat dan dilatih oleh SYJ. Berkat perawatan dan latihan yang diberikan SYJ, ada kemajuan dengan kaki MJKS, ia sudah mulai bisa berjalan. Diam-diam SYJ ternyata mencintai MJKS. Pertanyaannya sekarang, apakah hubungan cinta MJKS dengan SCH akan putus di tengah jalan, dan apakah SYJ berhasil menempati ruang dalam di hati MJKS sebagai pengganti SCH? Jika anda penasaran akan lebiuh baik jika anda membaca sendiri novel karya anak banua ini (Tajuddin Noor Ganie, M. Pd). Berita 2 CINTA DI TEPI GEUMHO Judul Buku : Cinta di Tepi Geumho Pengarang : Mahmud Jauhari Ali Penerbit : Penerbit Araska Yogyakarta Tebal Buku : 143+V halaman Tahun : 2012 Citra bangsa Korea Selatan sebagai salah satu bangsa yang unggul di dunia telah semakin mantap mengkristal. Lihatlah bagaimana orang-orang di segenap penjuru dunia begitu tergila-gila dengan Korea Pop. Para bintang film dan penyanyi Korea Selatan telah menjadi idola baru yang membuat para muda-mudi menjadi histeris setiap kali menyambut kedatangan mereka di bandar udara atau ketika menyaksikan mereka beraksi di panggung-panggung yang glamor. Mobil-mobil terbaru produksi Korea Selatan semakin hari semakin merajalela memadati segenap jalan raya dan jalan tol di manca negara termasuk di Amerika Serikat. Ilmu bela diri Korea Selatan, yakni Taekwondo, telah dipelajari orang di mana-mana. Kampus-kampus terkemuka di belahan dunia seolah-olah berlomba menyediakan tempat dan fasilitas pendukung lainnya untuk menampung buku-buku berbahasa Korea atau berbahasa Inggeris yang mengupas tentang keunggulan bangsa Korea Selatan. Semuanya menjadi semakin mantap lagi ketika 2 orang putra terbaik bangsa Korea Selatan berhasil menduduki tampuk kepemimpinan sebagai Sekjen PBB (Ban Ki Mon) dan Direktur Bank Dunia (Jim Yong Kim, warga Negara Amerika Serikat keturunan Korea Selatan) mengalahkan calon dari Indonesia yang sempat santer disebut-sebut Sri Muljani Indrawati. Fenomena semacam itu ternyata juga menggejala dengan sangat kuatnya (signifikan) di kalangan para penulis karya sastra populer di tanah air kita. Ratusan atau bahkan ribuan novel popular bertema Korea Selatan telah ditulis dan diterbitkan orang di tanah air kita. Semakin lama tren ini bukannya semakin menyurut sebaliknya malah semakin menanjak. Boming novel populer bertema Korea Selatan ini rupa-rupanya telah menggugah energi kreatif sastrawan Kalsel Mahmud Jauhari Ali (MJA), tanpa gembar-gembor ia telah berhasil menyelesaikan novelnya berjudul Cinta di tepi Geumho (CdtG). Beruntung, Penerbit Araska Yogyakarta kemudian bersedia menerbitkannya dan menyebar-luaskannya ke seluruh Indonesia. Saya lihat buku ini dipajang di Toko Buku Gramedia Veteran Banjar dan Gramedia Duta Mall Banjarmasin. Sungguh, ini prestasi anak banua yang patut dirayakan. Novel CdtG bercerita tentang kisah cinta antara Son Chae Hyang (SCH) dan Muhammad Kim Jun So (MKJS). SCH adalah seorang gadis muslimat berkebangsaan Korea Selatan. Wajahnya cantik, secantik bintang filem Song Hye Kyo. Tuntutan tugasnya sebagai peneliti muda di bidang bahasa membuatnya harus datang ke desa Kuripan, Barito Kuala, Kalsel. Sementara itu JS adalah seorang jejaka berusia 24 tahun, ia seorang blasteran, ayahnya seorang peneliti berasal dari Korea Selatan dan ibunya orang Dayak Ngaju. Wajahnya tampan, lebih tampan dibandingkan dengan bintang film Won Bin Sebelum bertemu dengan SCH, MKJS sudah dua kali mengunjungi Korea Selatan untuk bertemu dengan kakek, nenek, paman, bibi, dan saudara sepupunya yang tinggal di Daego. Ia adalah seorang atlet Taekwondo yang pernah mengukir prestasi membanggakan sebagai peraih medali emas di Olimpiade 2008.. Piala kemenangan MKJS sebagai atlet Taekwondo berprestasi tingkat dunia itu masih disimpan di ruang guru Madrasah Aliyah Kuripan. Gara-gara piala itulah SCH tertarik untuk bertemu MKJS. Selain melakukan penelitian, SCH juga berkenan menjadi guru bahasa Inggeris di Madrasah Aliyah Kuripan (di madrasah inilah MKJS dulu menuntut ilmu). Setelah bertemu keduanya lalu saling jatuh cinta. Ketika bertemu SCH, MJKS sedang ada masalah dengan kedua kakinya, dua tahun yang lalu ia mengalami kecelakaan fatal, sepeda motornya tanpa sengaja masuk kedalam kubangan besar di tengah jalan desa yang dilaluinya, akibatnya sudah dua tahun ia harus mengurung diri di rumah karena kakinya tak bisa digunakan untuk berjalan. Kemana-mana ia harus menggunakan kursi roda. Namun, kecelakaan itu rupanya membawa hikmah tersendiri baginya karena ia bisa menggunakan seluruh waktunya untuk menyelesaikan penulisan bukunya berjudul Taekwondo dan Kebudayaan Korea di Kalimantan Selatan (ditulis dengan huruf hanguel dan dalam bahasa Korea Selatan). Buku dimaksud kemudian diterbitkan oleh Penerbit Woongjin.com di Seoul. Pihak penerbit sangat antusias dengan buku karangan MJKS ini karena orang Korea Selatan juga gemar membaca buku-buku yang berisi cerita tentang sambutan hangat yang diberikan oleh khalayak ramai di mancanegara atas kebudayaan Korea Selatan. Sama seperti halnya dengan bangsa Indonesia, bangsa Korea Selatan rupanya juga memiliki sisi-sisi narsis kolektif yang manusiawi. Hehehe. Setelah menyelesaikan penelitiannya, SCH pulang kembali ke Korea Selatan, tepatnya ke Jangho. Baik SCH maupun MJKS saling memendam rindu. Tapi apa daya, mereka terpisah jarak yang begitu jauh. SCH mencoba membuka kontak dengan MJKS melalui komentar-komentarnya di bawah tulisan-tulisan MJKS yang ada di blog. MJKS juga mencoba menghubungi SCH melalui nomor ponselnya, tapi tak pernah ada jawaban. Belakangan baru diketahui bahwa ponsel SCH telah hilang ketika ia melakukan penelitian di desa Kuripan dulu. Tidak berselang lama MJKS diundang ke Korea Selatan, bukunya ternyata laris manis Ia diundang untuk memberikan ceramah di berbagai kampus terkemuka di Korea Selatan. Di Korea Selatan MJKS bertemu dengan Shi Yu Jeon (SYJ) yang tidak lain adalah sepupunya sendiri. SYJ berwajah cantik dan berprofesi sebagai seorang dokter spesialis tulang. Sejak hari pertama kedatangannya di di Korea Selatan MJKS dirawat dan dilatih oleh SYJ. Berkat perawatan dan latihan yang diberikan SYJ, ada kemajuan dengan kaki MJKS, oa sudah mulai bisa berjalan. Ketika berada di Seoul, MJKS menerima pesan dari Kepala Madrasah Aliyah Kuripan bahwa ada seseorang menemukan ponsel milik SCH. MJKS meminta pak kepala madrasah untuk mengirimkan semua nomor kontak yang ada di dalam ponsel SCH. Berkat nomor kontak itulah MJKS berhasil mengontak SCH. Ternyata SJH juga sedang berada di Seoul. Mereka akhirnya bertemu di Universitas Nasional Seoul. Tapi, tak berselang lama terjadi konflik antara SCH dan SYJ. SCH yang dibakar cemburu lantas meninggalkan pertemuan dengan sikap tak bersahabat, MJKS berulang kali menghubunginya, tapi tak pernah dibalasnya. Lama baru SCH mau membalas sms yang dikirimkan MJKS. Tapi, konflik belum berakhir, SYJ secara sepihak mengklaim bahwa dirinya telah dijodohkan dengan MJKS oleh orang tua mereka masing-masing. Hal ini disampaikan langsung oleh SYJ yang datang menemui SCH di tempat kerjanya. SYJ meminta agar SCH menjauhi MJKS. SCH pingsan mendengarnya dan harus dirawat beberapa hari di rumah sakit. SMKS merasa heran dengan sikap SCH yang tak mau membalas kontaknya, Namun, dalam suatu kesempatan berbalas sms dengan SCH, MJKS mengetahui bahwa SYJ telah mengklaim dirinya sebagai tunangan MJKS, itulah sebabnya mengapa SCH bersikap mengambil jarak dengannya. Belakangan MJKS berhasil memaksa SYJ mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada MJKS. MJKS bersedia memaafkan dengan syarat SYJ mau mengantarkannya menemui SCH di kantornya. Tapi, SCH menolak kedatangan mereka. Demi menebus kesalahannya SYJ berusaha untuk menemui SCH, gagal bertemu di kantor, SYJ menemui SCH di rumah orang tuanya di desa Jangho. SYJ mengakui kebohongan klaimnya tempo hari, SCH memaafkannya. Keduanya lalu saling berangkulan sebagaimana layaknya dua sahabat. Cerita berakhir bahagia, MJKS menikahi SCH, kakinya pulih seperti sedia kala, dan ia diterimna mengajar sebagai dosen bahasa Indonesia di Universitas Yonsei.Pernikahan MJKS dan SCH dilangsungkan di tepi Sungai Geumho sebagaimana yang selama ini diimpikan oleh MJKS. Selain alurnya, CdtG juga menarik karena didalamnya pengarang begitu banyak menggambarkan keindahan tempat-tempat di Korea Selatan, permakaian bahasa Korea Selatan yang digunakan para tokoh cerita ketika mereka berdialog satu sama lain sangat menghidupkan suasana cerita. Konfliknya dijalin dengan sangat cermat. Konon, dalam waktu dekat novel MJA yang lain akan segera diluncurkan oleh penerbit yang sama. Berita ini menyiratkan bahwa novel MJA yang tengah diresensi ini telah menuai sukses besar secara financial sehingga penerbitnya tanpa ragu menerbitkan novel MJA berikutnya. Salam sukses buat MJA.

Dijumput dari:  http://tajuddinnoorjagatsastra.blogspot.com/2012/04/cinta-di-tepi-geumho.html

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt