Kamis, 31 Maret 2011

MIMPI BURUK PENARI

Naskah Teater Monolog Penari
Karya: Rodli TL
http://sastra-indonesia.com/

Adegan 1

Seorang penari muda menarikan sebuah tarian. Ia sungguh menghipnotis para penonton dengan kelincahan gerakannya. Ceriah wajahnya bagai rembulan. Penari mudah itu sungguh asyik menarikan sebuah tarian tradisi jawa. Sebelum berakhir lampu panggung mendadak gelap dan terjadilah sebuah tragedi yang amat gelap bagi Penari Muda itu. Musiknya yang rancak seperti menjerit ikuti jeritan penari itu. Lampunya menyala menyambar seperti kilatan.


Penari Muda

Jangan perkosa aku. Aku seorang penari. Aku bukan pelacur
………………………………………………………………

Beberapa kalimat itu meluncur dalam jeritan penari. dan berakhir dengan jeritan panjang yang mencekik. Suasana menjadi spontan gelap. Lampu gelap. Cahaya berhenti menjilat.

Adegan 2

Musik dawai mengalun. Lamat-lamat lampu menyala pada satu titik. Terlihat seorang perempuan melakukan gerakan ritmis dan lembut. Ia seperti penari topeng, namun tidak memakai topeng. Pipinya banyak kerutan, namun masih terlihat garis wajah kecantikannya. Ia memakai kebaya tua. Hanya selendang berwarnah merah dan kuning yang diikat di pinggangnya yang membuat ia terlihat masih enerjik.

Wanita Tua

(pelan ia berucap) Selendang ini adalah saksi bisu. Tentang hidup seorang penari pada zamannya. (sedikit bersemangat) He he he …. aku ingat ketika malam-malam itu. Kami para penari dan para pengrawit terus-menerus berlatih untuk mempersiapkan undangan para petinggi. Sungguh bahagia malam-malam itu.
Musik mulai terdengar. Perempuan tua itu menggerakkan tangan dan tubuhnya dengan mengikuti alunan musik yang lembut..

Wanita Tua

Malam purnama.
Tergaris lukisan bidadari pada rembulan.
Sedang gemintang itu tertawa riang
Mereka tersenyum menyaksikan bocah-bocah bermain
dan yang tua memainkan tetabuhan.

Semilir angin meliukkan daun-daun.
Seperti seorang penari menggerakkan selendang pada jemarinya.

Berhenti menari. Berjalan ke depan

Wanita Tua

(bersemangat) Sungguh semuanya bahu-membahu menyambut pementasan kami. Sungguh kami tak merasa kering dengan kesenian. Kadang kami bergantian dengan kampung-kampung lain untuk saling bertandang adakan pementasan di musim panen.

Temanku si Lasmi. Ia seringkali menjadi duta untuk memerkan tradisis kebudayaan kami di daerah tetangga. Tapi kini sudah lama kami tidak bertemu sejak peristiwa itu, ya sejak peristiwa itu… (terlihat sedih)

(tertawa lalu menangis) ya, si Lasmi, gadis termuda dan berbakat di paguyuban kami yang harus kami selamatkan. Tuhan sungguh sayang pada dia, seperti dalam firmannya

Sejak peristiwa naas itu ia pergi merantau menjadi TKW. Kami tidak pernah bertemu memang, namun ia sering berkirim kabar padaku. Ia menjadi pengajar tari dan menikah dengan seorang pemuda yang baik asal negeri tersebut. Kabar terakhir yang dikirimkan padaku menceritakan tentang anak-anaknya yang juga suka menari tari-tarian Jawa.

Nasib Lasmi yang paling baik diantara nasib-nasib kami. Lasmi adalah gadis termuda di antara kami. Dia adalah satu-satunya gadis yang mujur diantara kami. Dia memang harus diselamatkan… kita yakin, ia yang akan mewarisi tradisi menari.

(musik gamelan dan suara-suara aneh tiba-tiba terdengar bergantian)

(menutup telinga) Asu?…ya suara asu…………. (membuka dan menutupnya lagi) Bukan, itu bukan suara para penabuh gamelan. Tapi kenapa sekaras itu, kenapa suara itu semakin melolong. itu suara asu. Jangan-jangan diam! (berteriak sambil menelungkupkan wajahnya pada lantai)

Teriakan perempuan itu membuat suasana histeris lalu sep sesespi mungkini. Pelan-pelan perempuan itu menengadahkan ke cahaya temaram. Ia menangis menyesali nasibnya. Suara tangisanya begitu sendiri.

Wanita Tua

Aku ingat malam itu. Malam itu bukan malam purnama. Malam itu malam perayaan. Kami dan rombongan sedang menari di hadapan para petinggi. Entah dari mana awalnya kekacauan itu Tiba-tiba seakan banyak lolongan anjing menerkam tubuh-tubuh kami. (dialognya diucapkan dengan cepat, gerakannya seperti orang teraniaya) Kami berontak namun kekuatan kami tidak mampu melawannya. Kami kalah malam itu. Kami diperlakukan sebagai pelacur, kami diperkosa.

Perempuan itu menangis menjadi-jadi

Kami diperlakukan sebagai pelacur, kami diperkosa
………………………………………………………

Lampu tetap menyala.
Musik mulai terdengar

Adegan 3

Agak tenang lalu berdiri pelan. Wajahnya masih terlihat ketakutan. Ia berjalan mengambil posisi lain.

Wanita Tua

Mulai itu, orang-orang memandang kami adalah penari murahan. Kelompok seni yang tidak memiliki kehormatan. Sungguh kami heran, kenapa kenyataan itu berubah ketika sesampainya berita itu pada telinga orang-orang kampung. Sungguh kami tidak bisa berbuat apa-apa.

(berontak) Awalnya teman-teman lain mencoba untuk membela diri. Kami dianggap melawan. Kami dianggap tidak patuh pada petinggi. Anti kemapanan. Kami dituduh tidak pro petinggi. Kami kalah, ya kami benar-benar kalah (terlihat lelah.)

Membalik tubuhnya dan berjalan mundur.

Kini semakin tua saya semakin heran, banyak orang-rang yang antipati dengan nasib ini. Nasib seorang penari yang betul-betul menjadi sampah di negeri sendiri. Untunglah saya masih punya Lasmi yang tinggal di negeri tetangga, yang masih peduli dengan nasib temannya seperjuangan. Ia masih sering kirim uang kepada kami walaupun tidak banyak.

Nasib saya adalah yang paling buruk diantara teman-teman. Mereka masih ada yang punya sepetak tanah untuk bertahan hidup. Ada yang merantau lalu menikah dengan pemuda setempat. Tapi aku takut, sungguh peristiwa itu sangat menghantuiku.

Berjalan dengan semangat menempati posisi lain

(bersemangat) Zaman berubah. Aku yakin nasib saya, nasib seorang penari tradisi akan berbuah. Hidup ini seperti roda berputar. Ada kalanya menderita, juga ada saatnya berbahagia. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian.

Tersenyum namun getir

Pernah kami diundang oleh para petinggi yang mengurusi seni. Saya berfikir pasti ada perubahan pada diri nasib kami di usia senja ini. Undanagan itu dalam rangka memberikan apresiasai penari tua seperti saya ini. Tapi itu hanya mimpi. Setelah kami menari, mereka menyodorkan selembar kertas yang harus kami tanda tangani untuk menerima upah, namun saya hanya menerima kurang dari separo dari angka yang tertulis itu. Saya tidak mengerti untuk siapa yang separo. (tertawa getir) Di atas apa negeri ini dibangun. Penuh dengan intrik dan kebohongan.

(tertawa lebar) Sungguh kami trauma dengan orang-orang berseragam. Kami menjadi gila menghadapi mereka. Kebobrokan itu ternyata turun menurun. (menjerit menyesali nasib) kenapa hidup segila ini. Orang-orang yang seharusnya terpercaya justru pemerkosa.

Saya bisa merasakan apa yang dikatakan Ronggowarsito. Sulit menemukan orang yang waras di negeri ini (tertawa getir)

Lampu padam. Wanita tua it terus tertawa dalam kegelapan.

Adegan 4

Musik masuk. Lampu mulai menyala. Perempuan itu berjalan ke depan kiri panggung.

Wanita Tua

Boleh kami menari untuk saudara-saudara. Namun mohon maaf sebelumnya. Saya tidak bisa menari seeksotis pemuda dan pemudi sekarang. Tarian saya tarian kuno yang mungkin sudah tidak menarik lagi. Kalau dihargai oleh para petinggi itu, tarian saya hanya seharga satu gelas air mineral.

Ia mengambil lipatan selendang lalu di taruhnya dilantai berharap ada orang yang memberi uang dilipatan selendang tersebut. Musik terdengar lalu ia menari ikuti musik. Cepat tarianya.

Selang beberapa menit, tertengar suara-suara sepatu. Tariannya gugup. Ia terlihat ketakutan.

Wanita Tua

Orang-orang itu datang lagi. Jangan-jangan mimpi buruk itu terulang. Ya mereka orang-orang berseragam. Mereka para petinggi sedang kemari. Aku takut. Aku takut mereka memperkosaku lagi

Jangan perkosa aku. Aku adalah penari. Aku bukan pelacur
………………………………………………………………
Aku takut pada mereka yang berseragam
Aku bukan pelacur
……………………………………………..

Ia berlarian sampai pojok belakang penonton dan terus menangis ketakutan.

Jangan perkosa aku. Aku adalah penari. Aku bukan pelacur
………………………………………………………………
Aku takut pada mereka yang berseragam
Aku bukan pelacur
……………………………………………..
(menangis menjadi-Jadi) mimpi buruk apa lagi yang akan terjadi pada seorang penari seperti ini.…….

TAMAT

Lamongan, 18 September 2009

Rodli TL, alumnus teater tiang FKIP Jember, pernah mendirikan kelompok teater pelajar di SMPN 3 Jember yang bernama STAPEGA. Juga pernah di teater DOBRAK SMAN Arjasa. Kini hidup bersama sanggarnya Sang_BALA (Kelompok Belajar Bermain Drama) di Kampungnya Canditunggal Kalitengah Lamongan. Bersama kelompok tersebut dipercaya mewakili Indonesia di Festival Seni Internatioanl 2009 untuk seni pertunjukan anak. Ia mendapatkan 2 penghargaan; karya pertunjukannya menjadi karya terbaik pertama Festival International II dan sebagai pengajar seni budaya berprestasi dari MENDIKNAS.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt