Sabtu, 21 Agustus 2010

Perang Sastra di Kandang Buaya

Fahrudin Nasrulloh*
http://www.jawapos.com/

Situasi sastra di Jatim terkini bergerak dalam tarikan krusial yang kian menyedot huru-hara tak berujung dan meruncing. Hal ini berawal saat Komunitas Salihara Jakarta mengundang enam sastrawan Jatim. Mereka adalah S. Yoga, Timur Budi Raja, Indra Tjahyadi, A. Muttaqien, Mardi Luhung, dan Steffany Irawan. Acara itu berlangsung pada 14 Juli 2010 di markas Salihara dengan tajuk diskusi ”Sastra Indonesia Mutakhir Jawa Timur”. Di media Facebook agenda itu juga diunggah dan direspons. Reaksi pun meruyak. Ada tanggapan yang biasa-biasa saja, dingin, bising di kepala, juga ada yang sinis. Misalnya, nongol komentar, ”Eh, mau jualan kambing ya di sana…” dan bla-bla-bla. Esai kuratorial Arif B. Prasetya tentang itu dia kirim dan ditayangkan di Jawa Pos (25/7/2010) lalu ditanggapi W. Haryanto (1/8/2010) yang menyorot politisasi sastra dan sentralisasi sastra Jatim oleh pihak Jakarta.


Lha, Jakarta ini didefinisikan sebagai apa dan siapa yang berkepentingan lebih politis di dalamnya? TUK dengan gerombolannya versus sastra Jatim atau keduanya berkolaborasi membikin arus sastra sendiri dan menenggelamkan wilayah riil sastra yang lain? Atau benarkah terjadi agresi DKJ (Dewan Kesenian Jakarta) dalam mengotak-atik sejarah sastra Jatim seperti yang disebut W. Haryanto dengan penghapusan sejumlah pengarang serta kapling-kapling pilihan estetik mereka? Ini seperti gerak ”lempar batu sembunyi saling tahu” antara yang dilawan dan yang melawan, ataukah hanya indikasi krisis identitas kepengarangan yang tersamar, dalam hiruk percepatan isu, kasak-kusuk sastra, sampai cas-cis-cusnya lewat berbagai media?

Kompor Tersulut

Politik sastra, apa pun bentuknya, dan upaya pemetaan sastra Jatim sebagaimana yang terlalu sering digembar-gemborkan oleh semacam dewan kesenian, padahal kenyataannya hanyalah omong kosong, jika ikhtiar itu sekadar diwujudkan dalam bentuk antologi puisi, misalnya. Maka tudingan miring W. Haryanto atas DKJT (Dewan Kesenian Jawa Timur) yang menerbitkan buku Pesta Penyair (2009) harus dilihat sebagai bukan usaha pemetaan atau penyortiran penyair-penyair pilihan yang diklaim bermutu. Sorotan urgen adalah bagaimana membaca pola kerja DKJT dalam mengurusi kesenian (sastra) dan mau turun ke lapangan menyusuri denyut komunitas-komunitas sastra atau penulis-penulis yang bersemai di 38 kota dan kabupaten di Jatim. Jelas ini butuh keringat lebih. Dan, si penuding ketidakberesan kerja DKJT ya percuma saja dan bisa lain perkara. Politik dagang kambing atau ”dagang sastra” di wilayah yang lebih luas ”dagang kesenian”, sudah lazim terjadi dan begitulah praktiknya. Seniman atau pertunjukan kesenian kerap dijadikan ”ganjal” untuk kepentingan politik praktis. Banyak dewan kesenian yang tidak sepi dari pertelingkahan dan pembusukan macam itu.

Karena itu, soal pemetaan sastra tidak cukup mengunduh lalu mengolah informasi dari pejabat DKJT, redaktur koran, ataupun kliping-kliping sastra. Tilikan historis, kronik situasi sosial, periodisasi, data tokoh-tokoh penggerak di dalamnya, hingga ritual sastra yang permanen sampai yang eksidentil harus menjadi kajian pula. Sebab, yang dinamakan ”pemetaan” adalah riset intensif, mendalam, upaya pembandingan, dan paham betul kenyataan di lapangan. Pemetaan harus mencari bahan dari yang kualitatif sampai yang kuantitatif. Tanpa bahan, atau bahan yang minim, mana mungkin bisa memetakannya.

Jadi, tulisan Arif B. Prasetya di Jawa Pos yang berlambar ”Jawa Timur Negeri Puisi” itu barangkali semata untuk hajatan Salihara yang sifatnya even. Alasan Arif memilih enam sastrawan Jatim mutakhir itu: ”Karya mereka saya nilai representatif untuk menampilkan sketsa perkembangan sastra Indonesia di Jawa Timur kiwari. Namun, selain soal kemutakhiran belaka, perkara intensitas kreatif, pencapaian estetik, dan kematangan pengucapan menjadi poin penting yang menentukan terpilihnya mereka sebagai wakil Jawa Timur di forum ini.”

Namanya juga kendurenan, alasan Arif tersebut sah-sah saja. Dan, W. Haryanto tak perlu kobongan jenggot, malah tanggapannya agak melenceng ke wilayah problem internal DKJT. Ini makin bikin panas atau dia sengaja menyoal ketidakbecusan lembaga tersebut. Sebagai kritik, itu baik dan korektif. Tapi, kritik yang dipersepsi negatif bisa jadi ”kompor mbleduk”. Ini angin (isu-isu sensitif) yang sengaja diembuskan atau berembus sendiri? Ataukah justru dia hendak menggelontorkan ”perang” TUK vs sastra Jatim? Wah, bisa jadi perang jilid kedua antar ”Boemipoetra” Saut Situmorang melawan ”TUKulisme” ini!

Lamunan Pemetaan Sastra Jatim

Perseliweran dialektika sastra di wilayah luar kekaryaan di Jatim nyata-nyata menjadi penyakit tersendiri yang juga mengimbas pada dangkalnya sejumlah tampilan wacana kesastraan atau even sastra yang digelar DKJT dan lembaga-lembaga kampus terkait sebagai jejaringnya. Misalnya, diskusi pada 20 Juli lalu di kampus Unair yang menggelindingkan tema Arah dan Perkembangan Sastra Jawa Timur. Tiga penelaah dihadirkan: Afrizal Malna (Geopolitik Sastra Jawa Timur: Identitas dan Tubuh yang Dilepaskan dari Bahasa), Tjahjono Widijanto (Meraba-raba Arah Perkembangan Warna Estetika Puisi Jawa Timur), dan Nu’man Zeus Anggara (Sekali Lagi Masa Depan Sastra Jawa Timur). Coba Anda cermati tema dan dua judul dari dua pengulas terakhir. Terkesan genit dan memang paparannya sebagaimana esai sastra pada umumnya yang sekadar referensial, bukan hasil riset. Dari tema dan judul demikian, seakan-akan sastra Jatim sangat mendesak dibeberkan petanya hingga perlu peramal dan diramal-ramalkan! Seperti ada penyakit ganas berbentuk ”watak anak jajahan” dan ”gampang amuk” yang teramat ”halus” yang diwariskan Untung Suropati dan Trunojoyo dalam melawan Kompeni. Di sela-sela obrolan seusai diskusi itu, Afrizal sambil menyupiti pangsitnya sempat bertanya kepada saya, ”Tadi diskusinya kok nggak bunyi ya?”

Surabaya ”Sisifus Gila”

Beberapa penggawa sastra Jatim seolah menanggung beban psikologis yang akut, latah, dan kekanak-kanakan (melebihi Sisifus gila) yang dihajar kalut bahwa diri mereka dan kelokalan ”Surabaya”-nya itu suram ditilap zaman dan khawatir tak mendapat tempat dalam sejarah sastra Indonesia. Istilah ”berpikir ala Jakarta” yang dialamatkan W. Haryanto kepada sejumlah orang yang disasarnya juga mengindikasikan bahwa model karya-karya mereka yang berbau-bau (tapi W menyebutnya dengan ”menjiplak”) Goenawan Muhammad, Sitok Srengenge, dan Sapardi Djoko Damono. Pola pikir penulis puisi yang terjangkiti sindrom ”anak jajahan”, minder tapi narsis, serta mengidap chauvinisme parah terlihat pada penyair A.F. Tuasikal. Dia menulis esai yang dipajang di Facebook-nya pada pertengahan Juli ini: ”Surabaya Kota tanpa Penyair”.

Di awal tulisan tersebut, Tuasikal menulis begini: ”Kita tahu bahwa Surabaya adalah kota terbesar kedua setelah Jakarta di negeri tercinta Republik Indonesia ini. Tapi, kini apalah arti sebuah kota besar bila tanpa atau tak ada penyairnya yang menjaga tradisi dan kekhasan kotanya. Yang saya maksudkan di sini bahwa Kota Surabaya kini hanya melahirkan para penyair dari luar kota, tidak melahirkan penyair dari kotanya sendiri.”

Jelas, dia tidak ngomong soal karya, tapi tentang tanah, urbanisasi, lapangan kerja, godaan gemerlap kota, krisis identitas, yang pastinya ahistoris dan tidak menilik Kota Surabaya sebagai ‘’sejarah sosial-politik yang terus bergerak”. Padahal, dia penyair asal Mojokerto. Namun, esainya tersebut jadi ”kue gurih” yang dikerubuti hingga mencapai seratusan penanggap: ada Nuruddin Asyhadie, Ragil Sukriwul, W. Haryanto, Saut Situmorang, Umar Fauzi Ballah, Sihar Ramses Simatupang, Halim H.D., Thendra Malako Sutan, Mashuri Alhamdulillah, Diana A.V. Sasa, Imam Muhtarom, dan lain-lain. Jadi, aneh bukan si Tuasikal ini?

Tuasikal juga menyebut bahwa, ”penyair-penyair yang terlahir di Surabaya kini cenderung pragmatis terhadap mainstream yang berbiak di Jakarta.” Begitu besar persoalan yang mengerami hidupnya, dan ini akan memerosotkan kerja kreatifnya. Rata-rata para penanggap itu memang menyerang ”Jakarta”. Gundukan beban ini makin mengawang-awang. Isu dan persoalan-persoalan kota, perubahannya, gerak pembangunannya, juga memengaruhi diri para penyair Jatim. Komentar Halim H.D. di esai Tuasikal itu cukup mengena: ”Surabaya, kota kedua terbesar di Nusantara. Jatim, provinsi terbesar di Nusantara. Surabaya memiliki gempita kepahlawanan. Surabaya serta Jatim memiliki sorak sorai ”kebudayaan arek”. Jatim juga menjadi populasi terbesar kaum Nahdliyin…. dan Jatim juga selalu menepuk sebagai wilayah di mana Majapahit menjadi miliknya. Dari Jatim juga ada suara tentang kebudayaan panji sebagai miliknya. Begitu banyak beban nilai dan sejarah bagi Surabaya dan Jatim. Aneh bin ajaib, kenapa pula pemetaan teater, sastra, selalu saja meminta pihak lain untuk memberikan validitasnya.”

Dinamika sastra kita, dalam hal ini di Jatim, mengalami percepatan yang luar biasa hingga kuasa menginstruksi wilayah privasi beserta eksesnya. Media Facebook dan yang sejenisnya menjelma menjadi medan gagasan, bahkan yang bermuatan ideologis, mulai ”gosip sastra” yang remeh-temeh, caci-makian, obral aib, proyek pemetaan sastra yang sekadar ”upacara”, hingga perang antarkubu sastra Jatim dengan hegemoni sastra Jakarta di atas.

Selamat merayakannya! (*)
*) Cerpenis dan pegiat Komunitas Lembah Pring Jombang

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt