Kamis, 17 September 2009

Buka Diri, Alam Memberi Sesuatu

Sunaryono Basuki Ks
Pewawancara: Adnyana Ole
http://www.balipost.co.id/

Untuk ukuran sastrawan yang umurnya sudah kepala enam, Sunaryono Basuki Ks. termasuk sastrawan yang super produktif. Bahkan keproduktifannya tak kalah dengan penulis muda energik yang kini banyak bermunculan di Indonesia. Selama dua tahun guru besar di IKIPN Singaraja ini menulis empat novel, sebuah kumpulan cerpen dan sebuah esai. Tahun 2004, dua novelnya — masing-masing “Antara Jalan Jaksa dan Lovina” dan “Sisca Ambarwati” — diterbitkan Grasindo. Lalu pada tahun 2005 juga terbit dua novel, “Maling Republik” (Mizan) dan “Cinta Berbunga di Lovina” (Pinus) serta sebuah kumpulan cerpen “Sepasang Kera yang Berjalan dari Pura ke Pura” (Kompas).
Kumpulan esainya “Sastra Kita Numpang Nampang” juga terbit akhir 2005 lalu. Bahkan setidaknya Januari dan Februari ini sebuah novel dan dua kumpulan cerpen juga sedang siap untuk dilemparkan ke publik. Sebelumnya sudah banyak novel yang sudah terbit, salah satunya oleh penerbit Balai Pustaka. Bagaimana Sunaryono Basuki Ks. bisa seproduktif itu? Apa rahasianya, bagaimana proses kreatifnya dan apa pandangannya terhadap perkembangan sastra di Bali? Berikut hasil wawancara Bali Post dengan Pak Bas — begitu mahasiswanya kerap memanggil — yang dilakukan di rumahnya di Jalan Arjuna Singaraja.
———-

ANDA termasuk salah satu sastrawan yang hingga tua masih tetap produktif. Bisa diceritakan sejarah kepenulisan Anda sejak kanak-kanak hingga sekarang?

Saya menulis sejak SD. Waktu SD, ayah saya setiap pulang bawa majalah anak-anak. Saya baca cerita di dalamnya, lalu saya pikir kenapa bisa orang bikin cerita seperti itu. Saya lantas mencoba bikin cerita anak-anak. Namun tulisan yang bikin pertama kali bukan cerita, tapi laporan perjalanan ke kebun binatang di Surabaya. Itu dimuat di sebuah majalah mingguan anak-anak di Jakarta, tahun 1953. Umur saya waktu itu 12 tahun. Kemudian kegiatan menulis berlanjut hingga di SMP. Di Malang ada koran Suara Masyarakat dan ada ruang anak-anaknya. Saya menulis cerita agak panjang di situ, tentang anak-anak miskin, dimuat bersambung dua kali. Saya mendapat perhatian dari pengasuh ruang itu yang seorang guru. Dia minta saya terus menulis agar bisa menjadi seperti SM Ardan, katanya.

Lalu sejak kapan menulis sastra yang lebih serius?

Saya kalau menulis, iya menulis. Tahun 1957 saya mengirim tulisan ke luar Malang, ke majalah Pemuda Remaja yang ada ruang untuk penulis remaja. Di sana ternyata redakturnya SM Ardan. Setelah saya kirim, SM Ardan menjawab bahwa puisi saya tak bisa dimuat di majalah itu. Tapi yang mengejutkan, ia bilang akan dimuat di ruang budaya Genta dari Mingguan Merdeka. Wah, senangnya bukan main. Tak dimuat di runag remaja, tapi di ruang kebudayaan. Setelah itu saya agak ajum, sombong. Tak mau lagi nulis di ruang remaja, tapi di ruang budaya di koran di Surabaya, Jakarta dan lain-lainnya. Sejak SMP saya juga ikut teater. Jadi pemain hingga sutradara.

Hingga kini Anda terkesan sangat produktif?

Kalau dihitung karya cerpen saya tak banyak. Paling banyak 100 biji. Di kumpulan cerpen yang tiga buku itu hanya ada 71. Yang duluan paling hanya beberapa. Tak banyak. Tapi belakangan memang lebih produktif. Saya nulis itu musiman. Saya pernah menulis cerpen delapan buah dalam sepuluh hari. Semua dimuat. Tapi kalau pas lagi musim nulis esai, iya saya nulis esai saja.

Pernah mengalami macet dalam berkarya?

Sempat berhenti, tapi bukan macet. Begitu berkeluarga agak terhenti. Saking asyik ngempu anak. Mulai lagi menulis tahun 1970-an. Saat itu saya ke Yogya dan sempat bertemu Umbu (Umbu Landu Paranggi, red). Oleh seorang teman saya dikenalkan kepada Umbu. “Ini ada teman, novelis dari Singaraja,” katanya. Dan Umbu menjawab dengan dingin tanpa tersenyum, “Kalau ada ‘Ks’, saya kenal.” Itu tahun 1972. Artinya Umbu membaca tulisan saya sehingga hapal dengan inisial “Ks” di belakang nama saya. Sejak itu saya terus menulis. Puncaknya mulai tahun 1983 saya menulis novelet dimuat di Sinar Harapan dan Bali Post dalam waktu hampir bersamaan. Semangat saya juga maju lagi ketika Sinansari Ecip diantarkan ke Singaraja oleh Raka Kusuma. Dia nginep di rumah saya dan ngasih buku. Di buku berisi pesan “mengorbitlah kembali”.

Anda tetap di kota kecil Singaraja, tapi kepopuleran Anda sama dengan penulis yang tinggal di ibukota, bagaimana caranya?

Betul kata Umbu. Buleleng itu unik. Ada sesuatu yang memberi efek khusus pada saya, sehingga saya tetap bisa tergerak. Di sini ada pura sakti, sampai banyak pejabat datang ke sini. Bumi (Buleleng) ini luar biasa. Asal kita mau membuka diri, mau produktif, alam di sini pasti memberi sesuatu. Ada penulisnya yang kualitasnya masih di bawah, mungkin karena kurang terbuka. Kalau saya, saya serahkan pada alam. Kalau saya punya pintu tapi ditutup, tak akan jadi ada yang masuk. Apa yang datang harus diterima karena alamnya luar biasa.

Ada teknik menulis secara khusus agar produktif?

Dulu kalau menulis saya pernah bikin rencana seperti yang dilakukan Saut Poltak Tambunan. Tokohnya seperti ini, seperti itu. Tapi pas nulis tak sesuai rencana. Sesudah itu saya merasa tak perlu rencana. Saya lantas menulis sesuai keinginan. Sekarang bikin tokoh A, lalu besok saya tak tahu apa yang dikerjakan A. Nanti sore mau nulis cerpen, sekarang saya belum tahu apa yang mau ditulis.

Anda juga aktif membina semangat sastra di Buleleng?

Saya hanya membina orang yang mau belajar dan bertanya. Sebab, sekitar tahun 1980-an saya pernah mengundang teman diskusi, saya sudah siapkan penganan kue dan lain-lain tapi tak ada yang datang. Saya kecewa. Sejak itu saya tak mau mengundang orang untuk diajak belajar. Namun kalau ada yang mau belajar saya ladeni. Di kelas di IKIPN Singaraja saya selalu memberikan semangat kepada mahasiswa.
***

SECARA umum, bagaimana pendapat Anda tentang perkembangan sastra di Bali?

Perkembangannya memang agak berat sebelah antara Bali di selatan dan utara. Di utara (Buleleng) potensi banyak, tapi belum berkembang, belum membuka diri. Sebenarnya saya menulis terus juga dalam rangka mengajak orang lain untuk ikut bersemangat menulis.

Bagaimana cara memajukan sastra di Bali, khususnya di Buleleng?

Bikin iklim yang bagus untuk diskusi. Jangan hanya sekadar kumpul-kumpul. Kalau kumpul-kumpul harus ada jadwal, ada program tertentu. Kumpul hari ini di mana, misalnya, lalu baca karya sastra dan diskusi. Tidak hanya duduk ketemu, dan semuanya improvisasi. Misalnya saat bertemu baca karangannya Arik (Arik Sariadi, penulis muda Buleleng, red), lalu baca karya Sonia (Kadek Sonia Piscayanti, cerpenis muda Buleleng, red). Lalu dibicarakan, didiskusikan.

Banyak orang beranggapan pendidikan sastra di sekolah keliru, bagaimana pendapat Anda?

Tampaknya memang begitu. Guru yang punya kemampuan untuk mengajarkan sastra di kelas tidak banyak. Hanya memberi teori. Tapi bagaimana mengaplikasikan teorinya tak bisa dilakukan. Kalau di IKIPN Singaraja, pendidikan menulis juga ada. Teater juga ada. Hanya, selain ada majalah kampus, juga harusnya ada majalah khusus sastra. Penulisnya mahasiswa. Penulisnya dibimbing. Dosen sebagai editor, misalnya, jangan hanya memeriksa, lalu dimuat begitu saja, tapi juga membina.

Apa yang harus dilakukan pemerintah?

Membangkitkan minat baca dan membangkitkan gairah membeli buku. Penerbitan sudah oke. Perpustakaan juga sudah oke. Sekarang tinggal bagaimana mau beli buku dan baca. Sebab, beli buku itu bukan masalah punya uang atau tidak. Kini banyak komunitas remaja yang menghabiskan uang untuk beli CD atau DVD secara rutin. Buku tidak. Pemerintah harus mengadakan kegiatan untuk meningkatkan minat baca. Misalnya mengundang pengarang yang sudah punya buku untuk berbicara.
***

KARYA Anda banyak yang mengandung falsafah dari unsur budaya Bali, padahal Anda datang dari latar budaya yang berbeda?

Soal budaya Bali saya belajar langsung. Dulu saya selalu ikut jika ada orang ngaben, upacara menikah dan sebagainya. Saya belajar langsung. Apalagi di Bali saya sudah 37 tahun, belajarnya jadi banyak.

Menurut Anda apa yang unik dari budaya Bali?

Alamnya bagus, tapi bukan itu yang membuat orang datang ke Bali. Alam itu di mana-mana banyak yang bagus. Soal ukiran, lukisan dan lain-lain, di luar Bali juga banyak yang bagus. Namun yang unik di Bali, seniman itu kerja sehari-hari. Itu luar biasa. Di Air Sanih, Kubutambahan, teman saya pernah heran karena menyaksikan ada orang megambel sambil tidur. Ia bisa tidur karena musik Bali tak ada dirigennya, tak pakai partitur. Semua ada di kepala. Ini tak ada di tempat lain. Kesenian hidup dalam jiwa orang Bali.

Bisakah suatu saat nanti menulis cerpen dan puisi menjadi keseharian orang Bali?

Bisa saja, tapi jangan menulis puisi dengan keinginan rumit. Tulis masalah sehari-hari. Dasar kepenyairan juga harus tetap ada. Dasari jiwa dengan dasar kepenyairan. Di Bali hal itu sebenarnya sudah ada dengan adanya pesantian. Bagaimana bisa menulis puisi kalau jiwa tak didasari kepenyairan. Saya pernah satu mobil dengan mahasiswa, lalu kami mendengar ada orang makidung. Saya tanya pada mahasiswa, “ngerti nggak, tahu nggak”? Ternyata mereka tak tahu, padahal orang Bali.

BIODATA:
Nama : Sunaryono Basuki Koesnosoebroto
TTL : Kepanjen, Malang, 9 Oktober 1941
Ayah/Ibu : Saim Koesnosoebroto/Sariati Koesnosoebroto
Istri : I Gusti Ayu Made Darmika
Anak : Agus Herwanto Pribadi (alm.),
Andi Herwindo Permadi
Adhi Heliarto Pirngadi.

Pendidikan:
1. SD Kauman, Malang, tamat 1954
2. SMPN 3 Malang, tamat 1958
3. SMAN 1 Malang, tamat 1961
4. Fakultas Psikologi UI, tahap persiapan, 1961-1963
5. IKIPN Malang, tamat 1970
6. Post Graduate Leeds University, 1976
7. Lancester University, 1982
8. Ohio State University, 1988
9. Dan program pendidikan lain di Inggris

Pekerjaan:
1. Guru SMAN 1 Malang Cabang Kepanjen 1967-1969
2. Asisten Dosen Fakultas Keguruan Unud (kini IKIPN) di Singaraja 1969-1971
3. Dosen Fakultas Keguruan Unud (kini IKIPN) di Singaraja 1971-2000
4. Guru Besar IKIPN Singaraja 2000-sekarang

Penghargaan:
1. Wija Kusuma Pemkab Buleleng 1987
2. Penulis Esai Terbaik Pusat Bahasa 1992
3. Berbagai juara lomba penulisan esai, cerpen dan novel.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt