Ibnu Rusydi
http://www.tempointeraktif.com/
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebuah acara sastra bakal digelar di Kota Tua Jakarta dan Hotel Omni Batavia, 11-14 Desember nanti. Sastrawan dari berbagai negara diundang, termasuk peraih Nobel Sastra asal Turki, Orhan Pamuk, yang belum tentu bisa datang. Acara juga meliputi lomba, penerbitan buku, bazaar buku, pementasan dan wisata budaya.
Jakarta International Literary Festival (JILFEST) diselenggarakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Komunitas Cerpen Indonesia (KCI) dan Komunitas Sastra Indonesia (KSI). Tema yang dipilih adalah "Peran Jakarta dalam Kehidupan Sastra Dunia".
Tujuan diadakannya festival, menurut Kepala Subdinas Pembinaan pada Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta Jusuf Sugito kepada Tempo, antara lain mengangkat citra internasional Jakarta sebagai kota wisata budaya, menjalin kerjasama di antara sastrawan dunia dan mempromosikan Jakarta sebagai tempat menarik untuk dijadikan latar tempat penulisan produk sastra dan seni. "Pada tanggal 13, kami juga mengadakan workshop untuk siswa dan pelajar," ujarnya, Selasa (25/11).
Sastrawan asing yang direncanakan hadir, selain Pamuk, antara lain adalah Maria Emrl asal Portugis, Henry Chamberlouis (Prancis), Katrin Bandel dari Jerman, Ernst Ulrich Kratz (Inggris) dan Mikihiro Moriyama (Jepang).
Soal kedatangan Orhan Pamuk memang masih tentatif. "Agak sulit, dia agak repot dengan pemerintahnya. Tapi kami masih usahakan agar (Pamuk) bisa hadir," kata Jusuf. Sejumlah sastrawan asing lain sudah memberi lampu hijau kepastian datang. Di sisi pembicara asal Indonesia, "Sudah oke semua," Jusuf menambahkan.
Lomba cerpen yang diadakan mensyaratkan karya berlatar Jakarta. Pendaftaran karya, yang dibuka sejak September lalu, kini sudah tertutup. Para pemenang dan karyanya akan dibawa berkeliling ke negara para pemenang dan para nominator, untuk didiskusikan. JILFEST juga akan menerbitkan antologi cerpen dan puisi karya para peserta. Peluncuran digelar saat pembukaan festival itu.
"Lomba cerpen, saat ini dalam dalam tahap penilaian," kata Jusuf. Dari seluruh Indonesia, ada 362 karya yang dikirimkan ke panitia. Ada pula karya dari warga negara Indonesia yang tinggal di Singapura.
Selain bazaar buku sastra selama festival, ada pula pentas pembacaan puisi dan cerpen, juga musikalisasi puisi yang melibatkan sastrawan internasional. Digelar di Ibu Kota, festival juga mempertunjukkan kesenian Betawi. Para undangan juga akan dibawa berwisata ke Situ Babakan, Pasar Seni Ancol dan obyek-obyek wisata budaya lainnya.
Acara ini ditargetkan setidaknya menghimpun 150 peserta. Mereka adalah penyair, cerpenis, eseis, novelis, dan aktivis sastra lainnya dari Indonesia dan negara lainnya. Menurut seorang panitia, acara ini tadinya dijadwalkan pada 2009. Namun, Gubernur Jakarta meminta acara diajukan ke Desember. Pamuk, yang sempat menyanggupi datang bila acara dijadwalkan 2009, jadi tak pasti kehadirannya.
http://www.tempointeraktif.com/
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebuah acara sastra bakal digelar di Kota Tua Jakarta dan Hotel Omni Batavia, 11-14 Desember nanti. Sastrawan dari berbagai negara diundang, termasuk peraih Nobel Sastra asal Turki, Orhan Pamuk, yang belum tentu bisa datang. Acara juga meliputi lomba, penerbitan buku, bazaar buku, pementasan dan wisata budaya.
Jakarta International Literary Festival (JILFEST) diselenggarakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Komunitas Cerpen Indonesia (KCI) dan Komunitas Sastra Indonesia (KSI). Tema yang dipilih adalah "Peran Jakarta dalam Kehidupan Sastra Dunia".
Tujuan diadakannya festival, menurut Kepala Subdinas Pembinaan pada Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta Jusuf Sugito kepada Tempo, antara lain mengangkat citra internasional Jakarta sebagai kota wisata budaya, menjalin kerjasama di antara sastrawan dunia dan mempromosikan Jakarta sebagai tempat menarik untuk dijadikan latar tempat penulisan produk sastra dan seni. "Pada tanggal 13, kami juga mengadakan workshop untuk siswa dan pelajar," ujarnya, Selasa (25/11).
Sastrawan asing yang direncanakan hadir, selain Pamuk, antara lain adalah Maria Emrl asal Portugis, Henry Chamberlouis (Prancis), Katrin Bandel dari Jerman, Ernst Ulrich Kratz (Inggris) dan Mikihiro Moriyama (Jepang).
Soal kedatangan Orhan Pamuk memang masih tentatif. "Agak sulit, dia agak repot dengan pemerintahnya. Tapi kami masih usahakan agar (Pamuk) bisa hadir," kata Jusuf. Sejumlah sastrawan asing lain sudah memberi lampu hijau kepastian datang. Di sisi pembicara asal Indonesia, "Sudah oke semua," Jusuf menambahkan.
Lomba cerpen yang diadakan mensyaratkan karya berlatar Jakarta. Pendaftaran karya, yang dibuka sejak September lalu, kini sudah tertutup. Para pemenang dan karyanya akan dibawa berkeliling ke negara para pemenang dan para nominator, untuk didiskusikan. JILFEST juga akan menerbitkan antologi cerpen dan puisi karya para peserta. Peluncuran digelar saat pembukaan festival itu.
"Lomba cerpen, saat ini dalam dalam tahap penilaian," kata Jusuf. Dari seluruh Indonesia, ada 362 karya yang dikirimkan ke panitia. Ada pula karya dari warga negara Indonesia yang tinggal di Singapura.
Selain bazaar buku sastra selama festival, ada pula pentas pembacaan puisi dan cerpen, juga musikalisasi puisi yang melibatkan sastrawan internasional. Digelar di Ibu Kota, festival juga mempertunjukkan kesenian Betawi. Para undangan juga akan dibawa berwisata ke Situ Babakan, Pasar Seni Ancol dan obyek-obyek wisata budaya lainnya.
Acara ini ditargetkan setidaknya menghimpun 150 peserta. Mereka adalah penyair, cerpenis, eseis, novelis, dan aktivis sastra lainnya dari Indonesia dan negara lainnya. Menurut seorang panitia, acara ini tadinya dijadwalkan pada 2009. Namun, Gubernur Jakarta meminta acara diajukan ke Desember. Pamuk, yang sempat menyanggupi datang bila acara dijadwalkan 2009, jadi tak pasti kehadirannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar