Jumat, 21 November 2008

Liuk Indah Menerobos Keterbatasan

Grathia Pitaloka
http://www.jurnalnasional.com/

Indonesia menyelenggarakan Indonesia Dance Festival untuk ke-9 kalinya. Ramai oleh kreasi penari lokal dan mancanegara.

Tak seperti Shinta yang setia mempertahankan cintanya kepada Rama, Siti justru tergoda dengan rayuan maut Ledoro. Bahkan Siti tak kuasa menolak ajakan Ledoro untuk memadu kasih meski Setyo, suaminya sedang berdiri tanpa daya di sampingnya.


Pengkhianatan Siti berhasil ditampilkan dengan indah di atas panggung oleh sutradara Garin Nugroho. Penataan cahaya serta tabuhan drum (diatonik) yang berdentam di sudut panggung mampu menghidupkan suasana dramatis. Hingga di penghujung cerita, Garin menuntaskan ceritanya dengan akhir yang tragis, Siti, Setyo dan Ledoro mati.

Tarian berjudul The Iron Bed yang merupakan salah satu segmen film Opera Jawa karya Sutradara Garin Nugroho ini ditampilkan sebagai salah satu sajian pembuka pada Indonesian Dance Festival (IDF) ke-IX.

Selain The Iron Bed, festival tari kontemporer ini menampilkan sepuluh karya dari empat belas koreografer yang berasal dari enam negara termasuk Indonesia. Festival yang berlangsung selama empat hari ini juga mengetengahkan diskusi serta lokakarya.

Jumlah negara yang turut serta pada IDF kali ini lebih sedikit dibanding pada ajang sebelumnya yang menghadirkan tujuh negara. Sementara untuk jumlah koreografer yang terlibat mengalami peningkatan, dari dua belas orang menjadi empat belas orang.

Hingga penyelenggaraan kedelapan IDF telah menampilkan 63 koreografer Indonesia, di antaranya 41 pria dan 22 wanita yang berasal dari berbagai daerah. Sedangkan koreografer dari mancanegara yang ambil bagian sampai IDF VIII berjumlah tak kurang dari 48 orang yang terberasal dari 16 negara.

Pada mulanya IDF merupakan festival yang diselenggarakan tiap tahun. Tetapi karena keterbatasan dana mulai periode ketiga berubah menjadi dua tahun sekali. "Untuk menyelenggarakan festival besar setiap tahun merupakan hal yang berat bagi kami," kata Direktur 9th IDF, Nungki Kusumastuti ketika ditemui Jurnal Nasional di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Selasa (25/10).

Nungki menjelaskan, baik secara tema maupun visi misi IDF kali ini tidak memiliki perbedaan dengan IDF tahun sebelumnya. "Istimewanya di saat susah seperti sekarang ini kami masih mampu menyelenggarakan IDF," tutur Nungki.

Indonesia merupakan salah satu lumbung kebudayaan di dunia, tetapi sayangnya tak banyak seniman Indonesia yang mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri hingga ke mancanegara. "Seniman kita kekurangan wadah untuk mengaktualisasikan diri agar karya mereka dapat dikenal sampai ke luar negeri," ujar Nungki.

Ia menuturkan pengalaman para mahasiswanya giat berlatih untuk menampilkan sebuah pertunjukan. Tetapi sayangnya pertunjukan itu hanya ditonton oleh kalangan terbatas. "Karya seniman pemula hanya diapresiasi oleh segelintir orang, hal itu yang terkadang membuat langkah mereka mandek," kata perempuan kelahiran Banda Aceh, 29 Desember 1958 ini.

Untuk itu pada tahun 1992 sejumlah penari yang terdiri dari, Sal Murgiyanto, Nungki Kusumastuti, Melina Surja Dewi, Maria Darmaningsih, Dedy Lutan dan Tom Ibnur berinisiatif membuat sebuah festival guna mewadahi para generasi muda. "IDF merupakan ajang yang tepat bagi para seniman pemula untuk mengembangkan jaringan agar dapat bersaing di kancah dunia," kata perempuan yang memiliki nama panjang Siti Nurhairani Kusumastuti ini.

Nungki mencontohkan Eko Supriyanto, penari asal Solo ini tampil di IDF tahun 1993 sebagai pemula. Melalui ajang tersebut Eko banyak berkenalan dengan seniman tari dunia hingga kemudian mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. "Kini Eko tercatat sebagai penari papan atas berkelas internasional," ujar ibu satu anak ini.

Pengajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini juga menuturkan, misi IDF untuk menumbuhkan rasa kemanusiaan di antara keragaman. Ia mengatakan, keragaman sebaiknya disikapi sebagai sebuah karunia yang memperkaya nilai kehidupan. "Keberagaman akan menciptakan karya-karya seni yang heterogen," kata Nungki.

Nungki berharap, saling menghargai dalam perbedaan tak dijadikan semboyan melainkan diterapkan pada kehidupan sehari-hari, sehingga pada akhirnya mempengaruhi semangat dalam berkarya. "Kolaborasi sempurna memerlukan sikap saling menghargai satu sama lain," ujar perempuan yang membintangi film Berbagi Suami garapan sutradara Nia Dinata.

Menjawab Era Globalisasi
Pemrakarsa IDF, Sal Murgiyanto menuturkan, festival yang berlangsung sejak tahun 1992 ini merupakan jawaban terhadap tantangan era globalisasi. "Bagaimana kita menempatkan diri pada posisi yang tepat, tidak tergerus arus globalisasi tetapi juga tidak menolak," kata kritikus tari yang memiliki nama panjang Matheus Saleh Murgiyanto.

Ia memberikan contoh penari asal Jepang, Min Tanaka yang mengelaborasi tradisi masa lalu dan memadukannya dengan nilai-nilai masa kini. "Nilai hakiki berkesenian mulai terlupakan berganti menjadi hiburan semata, hal itu terjadi pula di Indonesia dan harus kita lawan," ujar pria yang pernah mengenyam pendidikan di Departemen Kajian Pertunjukkan Tisch School of Arts, New York University, USA.

Lelaki kelahiran Surakarta, 7 Juli 1939 ini mengatakan, Indonesia memiliki modal untuk bersaing di dunia tari internasional. Etnik yang begitu beragam merupakan sebuah kekuatan untuk melahirkan beraneka tarian. "Kita memiliki daya saing untuk bersaing di forum internasional," kata penulis buku Ketika Cahaya Merah Memudar : Sebuah Kritik Tari ini.

Sal berharap, agar IDF dapat menjadi ajang bagi koreografer muda untuk melatih keterampilan serta pola pikir kritis. "Penting bagi seorang penari untuk memiliki nurani, untuk apa memiliki skill tinggi tetapi tidak berbuat untuk kemanusiaan," ujar Anggota World Dance Alliance Asia Pacific Centre ini.

Proses regenerasi yang berjalan lambat merupakan wajah dari dunia tari kontemporer tanah air. Sebagai contoh, beberapa seniman pernah tampil lebih dari satu kali di ajang IDF. "Kaderisasi masih menjadi persoalan besar di dunia tari saat ini, padahal sudah waktunya kami-kami ini mundur kebelakang," kata Nungki.

Selain bermanfaat untuk proses regenerasi penari, IDF juga memiliki visi untuk membentuk penonton Indonesia yang cerdas dan peka akan kesenian-kesenian berbobot. "Penonton yang tidak hanya berkutat pada harga tiket melainkan melihat makna di balik itu semua," kata Sal.

Meneropong secara luas, IDF tidak hanya memberikan manfaat bagi dunia seni, tetapi Indonesia pada umumnya. "Kehadiran para penari internasional merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia aman," ujar Nungki.

Hambatan Dana
Pendanaan merupakan sebuah masalah klasik yang dihadapi untuk membuat sebuah festival seni. "Bahkan hingga menit-menit terakhir total dana yang dibutuhkan sebesar Rp 1,3 milliar belum juga terpenuhi," kata perempuan yang masih tampak cantik di usianya yang telah menginjak setengah abad.

Nungki mengatakan, keterbatasan dana menyebabkan panitia tidak dapat menyediakan dana transportasi untuk peserta yang dari mancanegara. "Kami hanya memberikan sedikit bantuan untuk produksi dan dana akomodasi selama di Indonesia," ujar putri pasangan Dr. Sayid Warsito dan Siti Retnorini ini.

Untungnya Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta bersedia menanggung sepertiga dari anggaran yang dibutuhkan oleh panitia. "Memang belum menutupi seluruh dana yang dibutuhkan, tetapi kami merasa sangat terbantu," kata Nungki.

Berbagai upaya juga ditempuh buat mengumpulkan dana, di antaranya yang dilakukan oleh istri Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Madam Gouri Mirpuri. Ia menyelenggarakan penggalangan dana khusus di kalangan asing, termasuk di dalamnya kalangan diplomatik.

Dunia kuliner tanah air juga tak mau kalah berperan serta dalam festival tari internasional ini melalui lelang. Salah seorang yang terlibat melakukan presentasi singkatnya tentang kuliner Indonesia adalah Laksmi Pamuntjak.

Meski panitia tidak memberikan dana dalam jumlah besar untuk setiap peserta yang tampil, tetapi antusiasisme para penari pemula patut diacungi jempol. "Indonesia masih merupakan tempat yang 'seksi' di mata mereka. IDF juga dianggap sebagai salah satu ajang yang cukup bergengsi di mata dunia," ujar Nungki.

Salah satu pendiri IDF, Maria Darmaningsih berharap, semoga dengan dana yang terbatas IDF dapat meningkatkan posisi kesenian tari di Indonesia secara signifikan. "Semoga saja acara-acara penggalangan dana dan kepedulian terhadap dunia tari akan dapat diikuti komunitas seni lain" kata Maria.

Selain pendanaan, permasalahan lain yang menyeruak ke permukaan adalah masalah kurangnya sumber daya manusia. "Padahal di samping penyelenggara kami juga memiliki kesibukan lain baik sebagai dosen ataupun penari," kata perempuan yang menjadi pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia ini.

Ia menuturkan bahwa tenaga profesional untuk manajemen kesenian di Indonesia jumlahnya masih sangat terbatas. "Kalau kami menggunakan manajer dari luar dunia kesenian, seringkali idealismenya tidak cocok," ujar Anggota Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) ini.

Antusiasme Penonton
Dari barisan penonton, tampak mantan putri Indonesia Artika Sari Devi berdecak kagum menyaksikan penampilan Eko Supriyanto dan kawan-kawan dalam The Iron Bed. Artika yang menjadi pemeran utama dalam film Opera Jawa ini merasa tarian yang ditontonnya menampilkan sesuatu yang benar-benar berbeda dan baru. "Banyak kolaborasi yang berbeda, seperti Titi Sjuman yang memainkan perkusi. Saya menikmati semua pertunjukan ini," kata perempuan yang baru saja menikah itu.

Ia juga mengaku salut melihat banyaknya mahasiswa yang menonton pertunjukan ini. Perempuan berdarah Jawa ini mengatakan, sangat menghargai apresiasi dari generasi muda.

Sementara pendiri dan pimpinan Teater Koma, Nano Riantiarno menilai pertunjukan IDF layak direkomendasikan sebagai tontonan bergizi. Menurut dia, ajang ini merupakan upaya yang sangat bagus untuk perkembangan seni pertunjukan. "Saya beruntung bisa punya kesempatan nonton. Inspirasinya jelas akan sangat mempengaruhi saya," ungkapnya yang malam itu datang bersama sang istri, Ratna Riantiarno.

Tidak ada komentar:

A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt