Kamis, 29 September 2011

Harmonisnya Kehidupan di Larantuka...

Ni Luh Made Pertiwi F, I Made Asdhiana
http://travel.kompas.com/

Ada pemandangan yang indah saat prosesi Jumat Agung di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat malam (22/4/2011). Beberapa pemuda dengan kopiah dan peci ikut menjaga ketertiban pada saat prosesi puncak Semana Santa, pekan suci perayaan Paskah di Larantuka.

Mereka merupakan Remaja Masjid Agung Aswada Kabupaten Flores Timur. Ada sekitar 10 pemuda yang turun malam itu. Mereka adalah anggota Masjid Agung, Kelurahan Eka Sapta, Larantuka.

Selasa, 27 September 2011

Selamat Datang, Novel Grafis

Hikmat Darmawan
http://majalah.tempointeraktif.com/

Ada yang dahsyat diam-diam terjadi di Jakarta. "Diam-diam", karena ini menyangkut sebuah medium yang termasuk paling diremehkan: komik. "Dahsyat", karena perkembangan paling hip dari medium ini, yang bahkan di Amerika pun hip itu masih terhitung baru, telah masuk Jakarta.

Cobalah naik ke lantai 5 Sogo Plaza Senayan, ke toko buku Kinokuniya yang meliputi separuh lantai Sogo. Dalam satu rak besar di belakang kasir, terpampang deretan komik tebal. Dari sampul sebagian komik itu—sayangnya, komik-komik itu dalam plastik dan ada label "No browsing, Thank You"—tampak sesuatu yang tak biasa kita lihat pada komik-komik biasa: kesadaran artistik yang tinggi, style yang kuat, desain yang mumpuni, dan corak tema yang dewasa. Sampul-sampul itu bak desain sampul bagi buku-buku novel dari sastrawan dunia.

Senin, 26 September 2011

ZIARAH KUBUR

Ahmad Zaini
http://sastra-indonesia.com/

Sore itu suasana di kampung halaman ramai oleh lalu lalang orang yang pergi ke makam. Mereka membawa karangan bunga untuk berziarah, mendoakan para leluhur dan orang tuanya yang sudah meninggal dunia. Di kampung halamanku memang ada tradisi setiap menjelang bulan puasa masyarakat pergi ke makam untuk mendoakan para arwah anggota keluarganya agar mendapatkan rahmat dan ampunan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Di pinggir jalan aku menunggu paman yang akan berangkat ziarah.

Sabtu, 24 September 2011

Negeri Peri dalam Kartu Pos

Dody Kristianto*
http://sastra-indonesia.com/

Aku sengaja mengirim sebuah kartu pos untukmu. Kartu pos yang tak sempat kukirimkan setahun lalu. Mungkin kau takkan menduga bukan, bila aku merelakan menulis sepatah dua kata untukmu. Walau aku tahu itu berat. Dan setelah membaca kata-kataku, aku tak hendak menebak apa yang ada dalam hatimu. Mungkin kau suka atau lara setelah kau baca kartu pos itu.

Bintang-bintang tetap beredar di cakrawala. Tetap pada posisinya.

Tidakkah Homofictus Itu Engkau, Tuan?

Kesan Pembacaan Tangan Untuk Utik—Bamby Cahyadi
Pringadi AS*
http://reinvandiritto.blogspot.com/

#1
Penyair adalah pencuri. Penyair adalah pemburu. Begitu dua pernyataan yang begitu saya ingat dari kedua ‘guru’ saya, TS Pinang dan Hasan Aspahani. Penyair mencuri kejadian, mencuri fakta, bahkan mencuri frase dari lingkungannya. Dalam menuliskannya, penyair jua pemburu, yang mengincar sesuatu untuk ditembaki, bila perlu sampai mati. Tak jauh berbeda sebenarnya, seorang cerpenis pun seperti itu. Yang membedakannya adalah cerpenis memiliki ruang lebih untuk berburu. Ia jauh lebih tidak terpancing untuk terburu-buru. Ia bisa meneliti ruang terlebih dahulu, mengasah alat burunya hingga tajam, atau bahkan sengaja tidak ditajamkan, agar buruannya mati pelan-pelan, tersiksa pelan-pelan. Begitu pun Bamby Cahyadi. Ia adalah seorang pemburu, yang bisa saya katakan tenang. Tidak ada yang menyangka bahwa di balik senyum manisnya itu, ia juga cukup kejam. Ia juga cukup berani dalam mengambil tindakan untuk mengeksekusi buruannya.

Rabu, 21 September 2011

MENIMBANG KEPENYAIRAN SUTARDJI CALZOUM BACHRI (SCB) DARI BUKU NUREL: MENGGUGAT TANGGUNGJAWAB KEPENYAIRAN *

Aguk Irawan MN**
http://sastra-indonesia.com/

Penyair-penyair itu diikuti orang-orang yang sesat. Tidakkah kau lihat mereka menenggelamkan diri dalam sembarang lembah khayalan dan kata. Dan mereka sering mengujarkan apa yang tak mereka kerjakan. Kecuali mereka yang beriman, beramal baik, banyak mengingat dan menyebut Allah dan melakukan pembelaan ketika didzalimi. (QS As-Syu’ara, 224-227).

Saya merasa perlu mengutip ayat diatas, karena selain SCB sendiri yang membawanya dalam kredo keduanya “Sajak dan Pertanggungjawaban Penyair”, Pidato Kebudayaan dalam acara Pekan Presiden Penyair, yang dimuat di HU Republika, 9 September 2007, Nurel Javissyarqi (NJ) sendiri penulis buku “Menggugat Tanggungjawab Kepanyairan SCB” (Penerbit Sastrenesia, 2011) juga secara nyinyir mencoba mengurai, mengupas dan merefleksikan nilai-nilai dan pesan ayat tersebut untuk memaknai kredo kedua SCB.

Perjamuan Magrib: Metafor Rambut yang Ranum

Adhy Rical
http://sastra-indonesia.com/

Membaca sajak penyair Syaifuddin Gani (SG) maka kita akan terbawa pada sebuah tempat. Rumah. Itu saja? Iya. Sederhana sekali. Sajak ini tak banyak bermain dalam wilayah makna seperti penyair lain. Prosais sekali jika sepintas membaca “Perjamuan Magrib” yang ditulis dua tahun lalu itu. Saya menyukai sajak ini karena sederhana.

Senin, 19 September 2011

Pencuci Piring

Salamet Wahedi *
Radar surabaya, 25 Juli 2010

Nama saya Wildanto. Tapi orang-orang selama ini selalu tidak begitu utuh memanggilnya. Bahkan sebagian besar teman-teman saya sering memplesetkannya. Ibu saya yang memberi nama itu, dengan logat desanya, memanggil Bhidanto. Ayah pun setali tiga uang. Nama saya utuh ketika adik saya memanggilnya. Maklum adik saya sudah mengecap bangku sekolah.

Di kalangan teman-teman saya, Wildanto sering diplesetkan. Siap Komandan To, sapa Arief setiap bertemu saya. Menurutnya, nama saya diplesetkan Komandan To, karena sikap dan perangai saya yang agak keras. Agak seperti militer, katanya. Meski berulang kali saya tegaskan, sikap saya tidak pernah dibentuk oleh keluarga militer. Apalagi masuk kamp militer.

Sabtu, 17 September 2011

Festival Topeng

Lan Fang
Jawa Pos,28 Mar 2010

1. Tidak ada

PERKENALKAN, namaku Prameswari. Kata orang tuaku, arti namaku adalah permaisuri. Karena aku dilahirkan dengan kecantikan seorang putri. Jadi sudah sepantasnya kalau orang tuaku berharap aku memiliki kemewahan hidup seorang permaisuri.

“Nasibmu akan menjadi istri pejabat tinggi yang kaya raya. Paling tidak pangkat suamimu itu adalah kepala desa,” begitulah ibu berharap aku mendapatkan suami yang kaya, berpangkat, dan mempunyai jabatan tinggi.

Nah, suamiku bernama Drajat Hartono.

BELAJAR MENULIS DARI LAN FANG*

Sutejo
http://sastra-indonesia.com/

Pada tanggal 8 Desember 2007 di Unesa Surabaya kampus Lidah adalah acara Seminar Nasional Sastra Pop untuk mengiringi pelepasan Prof Budi Darma yang purna sebagai guru besar. Pada saat itu hadir, sederetan penulis, penyair, cerpenis macam: Lan Fang, Yati Setiawan, Mashuri, Audex, Kurnia Fabiola, dan Budi Darma sendiri. Rencana, Saparto Broto juga hadir sebagai pembicara. Tapi saat itu tidak dapat hadir karena ada kepentingan keluarga di Jakarta.

Sayembara Sastra Gaya STKIP PGRI Ponorogo

Eko Hendri Saiful
http://www.surya.co.id/

Untuk kesekian kali, STKIP PGRI Ponorogo mengadakan kegiatan berbasis kepenulisan. Lembaga ini memang memfokuskan dua prodi, pendidikan bahasa Inggris dan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Paro Mei 2011 lalu, Perhimpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (Pembahas) menggelar lomba kepenulisan. Sayembara Cipta Karya Puisi, Cerpen dan Artikel 2011 se-karesidenan Madiun untuk pelajar tingkat SMA/MA, bertema Potret Budaya Masa Kini.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dies natalis lembaga ke-35. Dewan juri (Beni Setia, Aming Aminoedhin, dan Sutejo), tak diragukan kemampuannya. Seleksi administrasi persyaratan lomba meloloskan 126 karya dari 129 karya yang masuk. 10 Karya terbaik di setiap kategori. Sayembara cerpen dimenangi Umi Mudrikah (MA Darul Istiqomah Balong, juara pertama), Velvin Yusta Risvia (SMAN 3 Ponorogo/juara dua), dan Sholicati (SMK Miftakhul Huda Pacitan/juara ketiga).

Kamis, 15 September 2011

Di Islandia

Goenawan Mohamad
http://majalah.tempointeraktif.com/

Di sebuah malam putih di Islandia, seorang anak perempuan yang dibuang ke dusun yang jauh itu diam-diam menguntit seorang gadis petani yang tiap malam pergi meninggalkan rumah untuk duduk di tepi sungai.

Si bocah mengambil tempat jauh di belakang.
Si gadis tahu.
Tapi mereka tak saling menyapa.

Kisah 1 Perempuan Bergaul dengan 14 Laki-laki

Eko Hendrawan Sofyan
http://entertainment.kompas.com/

Penulis Djenar Maesa Ayu kembali menerbitkan karya novel terbaru, yang sekaligus menjadi buku kelimanya. Kumpulan cerita ini diklaimnya sebagai 'anak batin' Djenar bersama 14 laki-laki terdekatnya.

"Ini buku kelima dan yang membedakan dari cerpen ini karena saya tulis bersama 14 sahabat saya dari berbagai profesi," jelas Djenar dalam jumpa pers peluncuran buku 1 Perempuan 14 Laki-Laki di Ecobar, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (14/1/2011).

Tentang Selia (terbitan Tuas Media)

www.tuasmedia.blogspot.com

Seperti Ebiet G Ade yang ‘memiliki’ Camelia, penyair asal Banjarmasin (Kalimantan Selatan) ini, Mahmud Jauhari Ali ‘memunyai’ Selia, tentu saja dia yang faham siapa Selia itu—sebagaimana Camelia bagi penyair-musisi Ebiet.

Terlepas dari Selia, menikmati puisi-puisi Mahmud Jauhari Ali akan mencerahkan penikmat oleh diksi-diksi yang lokalitas. Dari diksi yang khas itu, pembaca terus digayuti oleh fantasi imajinasi—bahkan pun diajak wisata memasuki kejiwaan Selia lalu mencintainya.

Senin, 12 September 2011

Cerpen Korea Mengilhami, Indonesia Mencemaskan

http://health.kompas.com/

Peluncuran dan bedah buku Laut dan Kupu-kupu: Kumpulan Cerpen Korea, Kamis (17/1) di Bentara Budaya Jakarta, oleh penerbit Gramedia tidak saja mengiring orang ke atmosfer Korea, tetapi juga bisa mengilhami para cerpenis Indonesia.

Menurut sastrawan Hamsad Rangkuti, cerpen Korea oleh penulisnya ditulis tanpa batas, panjang-panjang. ”Cerita begitu mengalir, saya senang. Penulis cerpen Korea menyampaikan persoalan tidak sambil lalu. Permasalahan yang diangkat sangat kuat. Sedangkan cerpen Indonesia ditulis hanya untuk kepentingan surat kabar yang panjangnya dibatasi maksimal 11.000 karakter. Ini bahaya,” ujarnya.

Menemukan Persamaan Lewat Cerpen

suarapembaruan.com

Sekitar 20 tahun lalu Koh Young Hun ditantang Sutan Takdir Alisjahbana untuk menerjemahkan karya-karya sastra dari negeri asalnya, Korea Selatan. Tantangan itu kini berujud antologi cerpen berjudul Laut dan Kupu-Kupu. Hun yang berkolaborasi dengan Tommy Christomy mengaku menemukan persilangan dalam khazanah sastra Indonesia dan Korea Selatan.

Kumpulan cerpen Laut dan Kupu-Kupu memuat 12 naskah cerita pendek sastrawan asal Negeri Ginseng itu. Karya-karya yang dimuat merupakan perwakilan dari perkembangan masyarakat di Korea Selatan, sejak pecahnya perang saudara tahun '50-an sampai sekarang.

Cendekiawan Asing Kunjungi Rumah Pram

Rosidi
http://m.suaramerdeka.com/

Dua cendekiawan dari negara yang berbeda, berkunjung ke rumah keluarga besar Pramoedya Ananta Toer, Rabu (29/12). Mereka adalah Dr Etienne Naveau dari Institut National des Langues et Civilisations Oriantales (INALCO) Perancis) dan Prof Dr Koh Young Hun, Vice Chairman Korea Association of Malay-Indonesian Studies dari Seoul, Korea.

Keduanya memang tidak datang bersama. Etienne Naveau datang lebih dulu, yaitu pada Selasa (28/12) dan bahkan sempat bermalam di rumah salah satu begawan sastra milik Indonesia itu. Sedang Koh Young Hun baru datang keesokan harinya.

Indonesia (Tentu) Bisa Samai Korsel

Nelson Alwi *
http://www.ambonekspres.com/

Dalam rentang waktu relatif singkat, Korsel (baca: Korea Selatan), negeri yang porak-poranda sehabis Perang Korea (1950-1953) itu, muncul sebagai macan Asia yang menakjubkan.

Sekarang negara itu berada di posisi negara ke-11 terbesar di bidang perekonomian dunia. Sepuluh tahun ke depan diprediksi para pakar menembus peringkat ke-7, dengan 7 persen pertumbuhan ekonomi per tahun dan US$ 40.000 pendapatan per kapita.

Selasa, 06 September 2011

Wajah Demokrasi Dunia Intelijen

Anjrah Lelono Broto
http://surabayasore.com/

PERISTIWA Bom Cirebon, serta sederet temuan menarik tentang mengembangnya sayap-sayap yang pernah patah dari Negara Islam Indonesia (NII) akhir-akhir ini bermuara pada satu pertanyaan besar; kemana intelijen kita? Apakah intelijen kita sedang ‘santai’ menanti pengesahan draft RUU Intelijen di DPR sebagai koridor kinerja mereka? Atau memang intelijen kita tak seheroik James Bond, agen M-16 Inggris berkode 007, yang berbekal Licence To Kill yang mampu mengemban amanat negara secara objektif?

Adalah sebuah paradoks di negeri ini, saat peran aktif intelijen kita dipertanyakan, gagasan pengelolaan kinerja intelijen kita yang termaktub dalam draft RUU intelijen di DPR-RI belum menunjukkan perkembangan signifikan dari diagnosis awal. Padahal, ‘penahanan RUU Intelijen oleh DPR-RI sejatinya membawa amanat idealis untuk mengejawantahkan wajah demokrasi dalam dunia intelijen kita.

Indonesia, Puisi, dan Teks Sejarah

Sihar Ramses Simatupang
http://www.sinarharapan.co.id/

Bangsa yang kehilangan teks sejarah dan puisinya tak lepas dari kondisi warga negara yang saat ini kehilangan nurani dan akal sehatnya.

Teks sejarah dan puisi sangat paralel dengan nurani serta akal sehat. Ketika masyarakat kerajaan dan tiap suku di daerah mengalami tekanan penjajahan oleh Belanda, sikap kebersamaan untuk menyatukannya sangatlah diperlukan.

Utan Kayu International Literary Bienalle 2007: Si Geger Menangis, Pesta Bir Berlanjut

Chavchay Syaifullah
Media Indonesia, 26 Agus 2007
terkait: http://sastra-indonesia.com/2011/08/empat-dusta/

SEBUAH ajang yang merambah jaringannya hingga ke tingkat internasional tentu akan menjadi penting bagi publik sebuah negeri. Sebagai pembelajaran, tukar-menukar pengalaman, perigi pendidikan, dan (atau) sekadar forum unjuk kebolehan, pada efek tertentu akan memberi motivasi kuat bagi publik negeri untuk memacu dirinya dalam persaingan di tingkat internasional. Begitu pun semestinya Utan Kayu Literary Bienale 2007 yang diselenggarakan Komunitas Utan Kayu (KUK), 23-30 Agustus ini di Jakarta dan Jawa Tengah. Ajang besar sastra ini mestinya menawarkan nuansa kesegaran bagi publik sastra juga masyarakat luas Indonesia.

Sutardji Calzoum Bachri: Pengusaha Butuh Ventilasi Dalam Puisi

http://oase.kompas.com/

Pengusaha butuh ventilasi atas situasi yang dihadapinya, dan pilihan seorang Slamet Widodo yang pengusaha pada puisi adalah hal yang wajar. Lewat puisi-puisinya ia bertutur tentang kehidupan sehari-hari dalam bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.

Demikian dikemukakan oleh Presiden Penyair Indonesia, Sutardji Calzoum Bachri ketika memberikan sambutan singkatnya saat peluncuran kumpulan puisi “Simpenan” karya A. Slamet Widodo, Jumat malam (20/11) di Warung Apresiasi (Wapres), Bulungan ,Jakarta Selatan. Puisi berjudul “Simpenan” sendiri dibacakan oleh monolog ternama, Butet Kartaredjasa yang sempat berkomentar nakal “Pengusaha pura-puranya bikin puisi padahal membuat catatan harian”.

Sabtu, 03 September 2011

A LETTER TO EMBASSY

SURAT MERAH!! UNTUK KEDUTAAN INDONESIA DI SAUDI…
Nuruddin Al Indunissy

Masih hangat di ingatan tentang sebuah nama, saudari kita yang dipancung di saudi.. iyah ia sudah tiada dan berita menggetarkan menyebar keseluruh dunia, lalu Indonesia seperti menangis semua hati pilu satu jiwa terbunuh demi satu kelalaian..

Satu leher terlihat jelas, dipenggal disaudi..

Seluruh media ramai berkomentar; “Ya..itu karena mereka tidak berpendidikan..” sebagian mereka berkata; “Memalukan..” sebagian lagi berkata “Akh. Itu kesalahan mereka, saja..” bla bla bla…

Jumat, 02 September 2011

Allahu Akbar (Minal 'Teks')

Ulil Abshar-Abdalla
TEMPO 01-09-2002 No. 26/XXXI/26 1 Sep 2002

Aminah Wadud, seorang pemikir feminis muslim, bukan nama asing di negeri ini. Sebagian bukunya telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, di antaranya Qur'an and Woman: Rereading the Sacred Text from a Woman's Perspective. Bersama pemikir lain seperti Riffat Hassan, Fatima Mernissi, Nawal El Saadawi, Ziba Mir Husseini, dan Leila Ahmed, dia mengilhami para pemikir hak-hak perempuan di sini.

Kamis, 01 September 2011

Fauna Bahasa

Hasif Amini
http://majalah.tempointeraktif.com/

Bahasa Indonesia punya koleksi cukup banyak binatang yang menjadi kata umpatan atau makian: anjing, babi, badak, bangsat, buaya, kampret, monyet, sapi.... Kata binatang sendiri, setidaknya dalam beberapa pemakaiannya, memang sudah berkonotasi negatif. Istilah binatang ekonomi atau binatang politik menunjukkan pandangan betapa tak ada yang luhur pada makhluk yang disebut binatang, dan betapa mengerikan bila perangainya diamalkan di lapangan hidup manusia. (Kata hewan, yang terasa lebih ilmiah dan "netral", pun tak jarang menunjuk kepada kualitas negatif ketika menjadi adjektiva hewani, misalnya dalam frase sifat-sifat hewani.)
A Rodhi Murtadho A. Alexander A. Anzieb A. Aziz Masyhuri A. Dahana A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Yusrianto Elga A.C. Andre Tanama A.J. Susmana A.S. Laksana A’an Jindan AS Abd. Mun’im Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kirno Tanda Abdul Lathif Abdul Malik Abdul Rauf Singkil Abdul Walid Abdurrahman Wachid Abdurrahman Wahid Abid Rohmanu Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Adek Alwi Adhi Pandoyo Adhitia Armitrianto Adhy Rical Adi Faridh Adian Husaini Adin Aditya Ardi N Adreas Anggit W. Adrizas Adu Pesona Sang Wakil Presiden RI AF. Tuasikal Afri Meldam Afrizal Malna AG. Alif Agama Agama Para Bajingan Agit Yogi Subandi Aguk Irawan M.N. Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Rakasiwi Agus Sulton Agus Wibowo Agus Wirawan Aguslia Hidayah AH J Khuzaini Ah. Atok Illah Ahda Imran Ahid Hidayat Ahmad Anshori Ahmad Damanik Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Gaus Ahmad Hasan MS Ahmad Jauhari Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Naufel Ahmad S. Zahari Ahmad Syafii Maarif Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainul Fiah Akbar Ananda Speedgo Akhiriyati Sundari Akhmad Muhaimin Azzet Akhmad Sahal Akhmad Sekhu Akhmad Siddiq Akhmad Sofyan Hadi Akhmad Taufiq Akmal Nasery Basral Aksin Wijaya Al-Fairish Al-Ma'ruf I Al-Ma'ruf II Alang Khoiruddin Albert Camus Ali Mahmudi Ch Alia Swastika Alvi Puspita Alvin Amien Wangsitalaja Aminah Aming Aminoedhin Ana Mustamin Anam Rahus Anas AG Andhi Setyo Wibowo Andi Gunawan Andry Deblenk Angela Anggie Melianna Anindita S. Thayf Anis Ceha Anitya Wahdini Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anugerah Ronggowarsito Anwar Nuris Aprillia Ika Arida Fadrus Aridus Arie MP Tamba Arie Yani Arief Junianto Ariel Heryanto Ariera Arif Bagus Prasetyo Aris Kurniawan Armawati Arswendo Atmowiloto Art Sabukjanur Arti Bumi Intaran Arwan Aryo Wisanggeni Aryo Wisanggeni Gentong AS Sumbawi Asarpin Asep Sambodja Ashadi Ik Asrama Mahasiswa Aceh Sabena Asro Kamal Rokan Astrid Reza Asvi Warman Adam Atafras Atok Witono Awalludin GD Mualif Aziz Abdul Gofar Azwar Nazir Baca Puisi Badrus Siroj Bahrul Ulum A. Malik Balada Bambang kempling Bambang Riyanto Bamby Cahyadi Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Bentara Budaya Yogyakarta Berita Berita Duka Berita Koran Berita Utama Bernando J. Sujibto Bernarda Rurit Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Biografi Bre Redana Brunel University Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Jay Utomo Budi P. Hatees Budi Palopo Budi Setyarso Budi Sp. Indrajati Budiman S. Hartoyo Budiman Sudjatmiko Buku Kritik Sastra Buldanul Khuri Candrakirana Cangaan Ujungpangkah Gresik Jawa Timur Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chamim Kohari Chavchay Syaifullah Choirul Rikzqa Christian Heru Cahyo Saputro Cover Buku D. Dudu AR D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dadang Widjanarko Damiri Mahmud Dani Fuadhillah Daniel Paranamesa Darju Prasetya Dati Wahyuni Dawet Jabung Ponorogo Dedykalee Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Desa Glogok Karanggeneng Lamongan Deshinta Arofah Dewi Dessy Wahyuni Dewan Kesenian Lamongan Dewi Anggraeni Dian Sukarno Diana A.V. Sasa Didik Kusbiantoro Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diskusi buku Djadjat Sudradjat Djasepudin Djoko Pitono Djoko Saryono Djuli Djatiprambudi Djulianto Susantio Dody Kristianto Dody Yan Masfa Dorothea Rosa Herliany Dr Andi Irawan Dr Siti Muti’ah Setiawati Dr. Hilma Rosyida Ahmad Drs H Choirul Anam Drs. Solihin Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Kartika Rahayu Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwidjo Maksum Dyah Ayu Fitriana Eddi Koben Edeng Syamsul Ma’arif Edy Apriyanto Sudiyono Edy Firmansyah Edy Susanto Efri Ritonga EH Ismail Eidi Krina Jason Sembiring Eka Budianta Eko Hartono Eko Hendrawan Sofyan Eko Hendri Saiful El Sahra Mahendra Elita Sitorini Elly Trisnawati Ellyn Novellin Elokdyah Meswati Em. Syuhada' Emha Ainun Nadjib Encep Abdullah Eni Sulistiyawati Eny Rose Esai Ester Lince Napitupulu Etik Widya Evan Ys F Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fahrur Rozi Fajar Alayubi Fakhrunnas MA Jabbar Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathan Mubarak Fathul Qodir Fathul Qorib Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Festival Seni Surabaya 2011 Festival Teater Religi Pelajar SLTA Se-kabupaten Lamongan Fikri. MS Fiqih Arfani Firman Daeva Forum Lingkar Pena Lamongan Forum Penulis dan Penggiat Literasi Lamongan (FP2L) Forum Santri Nasional Forum Santri Nasional (FSN) Free Hearty Galuh Tulus Utama Gandis Uka Ganug Nugroho Adi Gedung Sabudga UNISDA Lamongan Gendut Riyanto Gerakan Literasi Nasional Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gesit Ariyanto Gita Pratama Glenn Fredly Goenawan Mohamad Golput Gombloh Gombloh (1948 – 1988) Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gunoto Saparie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur H.B. Jassin Hadi Napster Hafis Azhari Halim HD Halimi Zuhdy Hamid Dabashi Han Gagas Hardi Hamzah Hari Prasetyo Haris Del Hakim Haris Saputra Hary B Kori’un Hasan Basri Marwah Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Hendro Situmorang Henri Nurcahyo Henry H Loupias Hera Khaerani Heri CS Heri Kris Heri Latief Heri Listianto Herman RN Hernadi Tanzil Herry Lamongan Heru Kuntoyo Heru Kurniawan Hikmat Darmawan Holy Adib Hudan Hidayat Hujuala Rika Ayu Humaidi Humam S Chudori I Made Asdhiana I Nyoman Suaka I. B. Putera Manuaba IBM. Dharma Palguna Ibnu Rusydi Ibnu Wahyudi Ichwan Prasetyo Ida Fitri Ignas Kleden Ilham Safutra Ilham Wancoko Imam Munadjat Imam Nawawi Imam Zanatul Huaeri Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Iman Herdiana Imron Arlado Imron Rosyid Imron Tohari Indiar Manggara Indigo Art Space Madiun Indra Tjahyadi Indrian Koto Ingki Rinaldi Iqmal Tahir Is Faridatul Arifah Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Iskandar Zulkarnain Isra’ Mi’raj Iswadi Pratama Iswara N Raditya Iva Titin Shovia Iwan Awaluddin Yusuf Iwan Gunadi J. Sumardianta Jamrin Abubakar Jansen Sinamo Janu Jolang Janual Aidi Javed Paul Syatha Jayaning S.A Jejak Laskar Hisbullah Jombang Jemie Simatupang Jenny Ang Jiero Cafe Jihan Fauziah JJ. Kusni Jl Simo Jo Batara Surya Jodhi Yudono Joko Budhiarto Joko Sadewo Joko Sandur Joko Widodo Jones Gultom Joni Ariadinata Joresan Mlarak Ponorogo Joseph E. Stiglitz Jual Buku Paket Hemat Junus Satrio Jurnalisme Sastra K. Hirzuddin Hasbullah K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma’ruf Amin K.H. Masrikhan Asy'ari K.H. Mudzakir Ma'ruf Kadjie MM Kajian Kitab Nashoihul 'Ibad Kang Daniel Karanggeneng Kartika Foundation Kasanwikrama Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kekal Hamdani Kemah Budaya Panturan (KBP) Kesenian KH. M. Najib Muhammad KH. Ma'ruf Amin Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Khoirul Anwar Khoirul Inayah Khoirul Naim Khoirul Rosyadi Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Puisi Suluk Berahi karya Gampang Prawoto Ko Hyeong Ryeol Koh Young Hun Koko Sudarsono Komaruddin Hidayat Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Deo Gratias Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra Teater Lamongan (KOSTELA) Komunitas Teater Sekolah Kabupaten Gresik (KOTA SEGER) Kopi Bubuk Mbok Djum Kopuisi Korban Gempa di Lombok Kospela KPRI IKMAL Lamongan Kris Razianto Mada Kritik Sastra Kurnia Sari Aziza Kurniawan Kusni Kasdut Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto Lagu Laili Rahmawati Laksmi Sitoresmi Lamongan Lan Fang Larung Sastra Lathifa Akmaliyah Latif Fianto Leila S. Chudori Leo Tolstoy Lina Kelana Listiyono Santoso Liya Izzatul Iffah Liza Wahyuninto Lucky Aditya Ramadhan Ludruk Jawa Timur Lukisan Lukman Alm Lukman Santoso Az Luqman Almishr Lustantini Septiningsih Lutfi S. Mendut Lynglieastrid Isabellita M Ismail M Zainuddin M. Afif Hasbullah M. Faizi M. Iqbal Dawami M. Irfan Hidayatullah M. Latief M. Lukluk Atsmara Anjaina M. Lutfi M. Mushthafa M. Riza Fahlevi M. Yoesoef M.D. Atmaja M’Shoe Madrasah Ibtida’iyah Thoriqotul Hidayah 1 Maghfur Munif Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahmud Syaltut Usfa Mahwi Air Tawar Majelis Ulama Indonesia Makalah Tinjauan Ilmiah Malam Apresiasi Seni Tanahmerah Ponorogo Maman S. Mahayana Mantan Pastur Hafidz Al-Qur'an Maqhia Nisima Mardi Luhung Margita Widiyatmaka Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Marjohan Marsel Robot Martin Aleida Martin Hatch Marwan Ja'far Marwita Oktaviana Marzuki Mustamar Mashuri Masjid Tegalsari di Pesantren Gerbang Tinatar Masuki M. Astro Matroni el-Moezany Matroni Muserang Max Arifin Maya Handhini Mbah Kalbakal Medco Media Jawa Timur Medri Osno Mega Vristian Mei Anjar Wintolo Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Memoar Memoar Purnama di Kampung Halaman Menggalang Dana Amal Mentari Meida Mh Zaelani Tammaka Michael Gunadi Widjaja Mien Uno (Ibunda Sandiaga Uno) Misbahul Huda Misbahus Surur Moch. Faisol Mochammad A. Tomtom Moh Samsul Arifin Moh. Ghufron Cholid Mohamad Ali Hisyam Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Mts Putra-Putri Simo-Sungelebak Muh Muhlisin Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ghannoe Muhammad Ghufron Muhammad Hidayat Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Rain Muhammad Taufik Muhammad Yasir Muhammad Zia Ulhaq Muhammadun A.S. Muhibin AM Muhidin M Dahlan Mujtahid Mujtahidin Billah Mukafi Niam Mukhsin Amar Mukti Sutarman Espe Mulyadi SA Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Jawa Timur Mun'im Sirry Muntamah Cendani Museum Bikon Blewut Ledalero Musfarayani Musfi Efrizal Musyayana Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Nabi Adam Nanang Fahrudin Nandang Darana Naskah Monolog Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nelson Alwi Ni Luh Made Pertiwi F Nindya Herdianti Ninin Nurzalina Wati Nitis Sahpeni Nono Anwar Makarim Noor H. Dee Noorsam Noval Jubbek Novel Pekik Novianti Setuningsih Nu’man ‘Zeus’ Anggara Nur Hamzah Nur Haryanto Nurani Soyomukti Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Aini Nurul Anam Nurul Komariyah Nuryana Asmaudi SA Nuswantoro Nyimas Nyoman Tingkat Obrolan Oktamandjaya Wiguna Oky Sanjaya Opini Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Oyos Saroso H.N. Padepokan Lemah Putih Surakarta Pagelaran Musim Tandur Pameran Seni Rupa Panda MT Siallagan Pawang Surya Kencana PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Dahlan Kong Pelukis Jumartono Pelukis Saron Pelukis Senior Tarmuzie Pendidikan Penerbit SastraSewu Penerbitan dan Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Pengajian Pengetahuan Perang Peringatan Hari Pahlawan 10 November Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Pesantren An Nawawi Tanara (Penata) Pesantren Kampung Inggris Peserta TEMU SASTRA JAWA TIMUR 2011 Petrik Matanasi Pilang Tejoasri Laren Lamongan Pilang Tejoasri Laren Lamongan Jawa Timur Pilkada Piramid Giza Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Ali Bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pradana Boy ZTF Pradaningrum Mijarto Pramoedya Ananta Toer Prih Prawesti Febriani Pringadi AS Prof Dr Achmad Zahro Prof Dr Aminuddin Kasdi Profil MA Matholi'ul Anwar Prosa Puisi Puisi Menolak Korupsi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Puji Hartanto Puji Santosa Puput Amiranti N Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin Puspita Rose Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Satria Kusuma Putu Setia Putu Wijaya R. Sugiarti R. Timur Budi Raja R.Ng. Ronggowarsito Rabdul Rohim Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sazaly Rahmat Sularso Nh Raihul Fadjri Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Rambuana Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Redland Movie Rengga AP Reni Lismawati Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Riadi Ngasiran Rian Sindu Ribut Wijoto Rieke Diah Pitaloka Riki Dhamparan Putra Rinto Andriono Rizka Halida Rizky Putri Pratimi Robin Al Kautsar Rocky Gerung Rodli TL Rofiqi Hasan Rohmad Hadiwijoyo Rohmah Maulidia Rohman Abdullah Rojiful Mamduh Rosdiansyah Rosi Rosidi Roso Titi Sarkoro Rumah Budaya Pantura (RBP) Rumah Budaya Pantura Lamongan Rumah Literasi Rx King Motor S Yoga S. Jai S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabrank Suparno Saiful Amin Ghofur Saifur Rohman Sajak Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sanggar Pasir Art and Culture Santi Puji Rahayu Sapardi Djoko Damono Sardono W Kusumo Sartika Sari Sarworo Sp Sastra Facebook Satmoko Budi Santoso Satrio Lintang Satyagraha Hoerip Saut Situmorang Savidapius Sayuri Yosiana Sayyid Fahmi Alathas Sejarah Sekolah Literasi Gratis SelaSAstra Boenga Ketjil SelaSAstra Boenga Ketjil #23 SelaSAstra Boenga Ketjil #24 Seni Ambeng Ponorogo Senirupa Seno Joko Suyono Septi Sutrisna Sergi Sutanto Setia Naka Andrian Shiny.ane el’poesya Shofiyatuz Zahroh Shohebul Umam JR Sholihul Huda Sidik Nugroho Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Silfia Hanani Sindu Putra Sita Planasari Aquadini Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Slamet Hadi Purnomo Soediro Satoto Soegiharto Soeprijadi Tomodihardjo Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sony Wibisono Sosiawan Leak Sreismitha Wungkul Sri Igustin Sri Mulyani Sri Wintala Achmad Sriyanto Danoesiswoyo Stefanus P. Elu Stevani Elisabeth STKIP PGRI Ponorogo Student Center Kampus ISI Yogyakarta Subagio Sastrowardoyo Suci Ayu Latifah Sudarmoko Sugeng Ariyadi Sukitman Sumenep Sumiati Anastasia Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sungelebak Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Supriyadi Suripto SH Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Suyadi San Syafrizal Sahrun Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Syamsul Arifin Syamsul Rizal Syi'ir Syifa Amori Syifa Aulia T.A. Sakti Tajuddin Noor Ganie Tamrin Bey dan Robin Al Kautsar TanahmeraH ArtSpace Tarpin A. Nasri Taufik Rachman Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teater Teater Air Teater Bias Teater Biru Teater Cepak Teater Dua Teater Kanjeng Teater Lingkar Merah Putih Teater Mikro Teater nDrinDinG Teater Nusa Teater Padi Teater Roda UNISDA Lamongan Teater Sakalintang Teater Tali Mama Teater Taman Teater Tawon Teater Tewol Teguh LR Temu Karya Teater Jawa Timur XXI Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Teori Darwin Teori Fisika Hawking Tgk Abdullah Lam U Tharie Rietha The Ibrahim Hosen Institute Theresia Purbandini Thomas Koten Tien Rostini Timur Arif Riyadi Tjahjono Widarmanto Tjut Zakiyah Anshari Toeti Adhitama Tosa Poetra Tri Andhi S Triyanto triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus S Tutut Herlina Ucu Agustin Udo Z. Karzi Ulil Abshar-Abdalla Umar Fauzi Uniawati Unieq Awien Universitas Jember Usman Arrumy Ustadz Bangun Samudra Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Vassilisa Agata Veven Sp. Wardhana Viddy AD Daery Video Vino Warsono Virdika Rizky Utama Vita Devi Ajeng Pratiwi W. Haryanto W.S. Rendra Wakos R. Gautama Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Suryandoko William Shakespeare Wisnu Kisawa Wiwik Widiyati Wong Wing King Wuri Kartiasih Y. Wibowo Yayasan Thoriqotul Hidayah 1 Yayat R. Cipasang Yesi Devisa Yesi Devisa Putri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudhi Herwibowo Yudi Latif Yulianto Yuliawati Yunanto Sutyastomo Yunus Supriyanto Yurnaldi Yushifull Ilmy Yusri Fajar Yusuf AN Yusuf Suharto Yusuf Wibisono Yuval Noah Harari Yuyuk Sugarman Z. Mustopa Zaim Rofiqi Zainal Arifin Thoha Zarra Martsella Zawawi Se Zed Abidien Zehan Zareez Zen Hae Zii Zuhdi Swt